Mohon tunggu...
Anisa Farah
Anisa Farah Mohon Tunggu... Lainnya - Masih belajar

من جد و جد

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Aku Berbakat?

20 Februari 2022   23:18 Diperbarui: 20 Februari 2022   23:42 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.lydiafreyanihawadi.com/2018/07/guru-harus-pahami-anak-berbakat.html

Ada satu hal yang bisa mengalahkan bakat, yaitu keinginan dan semangat yang kuat.

Pasti sering dari kita yang mendengar istilah bakat atau berbakat. Salah satu contohnya ketika kita ingin masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi, kita akan diberi profil pribadi dimana kita akan disuruh menulis bakat yang kita miliki.

Bukan hanya itu, terkadang dalam kita bersosial akan ada yang menanyakan kita seputar bakat. Pertanyaan tersebut seperti kamu punya bakat apa?, Emang dia berbakat?, Atau sebuah pujian seperti wah... Kamu berbakat ya, dia itu memiliki bakat yang terpendam, atau sebagainya sudahlah tidak asing bagi kita. Sering kali ketika kita bercengkrama dengan orang lain akan mendapatkan pertanyaan atau pujian seperti itu.

Nah, Sebenarnya apa sih bakat itu?

Apakah seorang yang berbakat itu yang selalu mendapat juara kelas?, Atau seorang yang berbakat itu Yang selalu menemukan hal-hal baru, atau yang berbakat itu seseorang yang memiliki IQ tinggi? Atau yang lainnya.... Jadi sebenarnya, apa sih bakat atau berbakat itu??

Pengertian Bakat atau Berbakat

Merujuk dari Buku Saku Psikologi Anak Berbakat, Bakat atau sering disebut dengan gifted pertama kali dikenalkan oleh Guy M Whipple dalam Monroe's Encyclopedia of Education. Mr. Guy ini menggunakan kata bakat untuk menunjuk keadaan anak-anak yang memiliki kemampuan supermoral.  

Jika kita mengutip definisi yang digunakan dalam Public Law 97-135 yang disahkan oleh Kongres Amerika Serikat pada tahun 1981, yang dimaksud dengan anak berbakat adalah anak yang menunjukkan kemampuan/penampilan yang tinggi dalam bidang-bidang, seperti intelektual, kreatif, seni, kapasitas kemimpinan atau bidang-bidang, akademik khusus, dan yang memerlukan pelayanan-pelayanan atau aktivitas-aktivitas yang tidak bisa disediakan oleh sekolah agar tiap kemampuan berkembang secara penuh.

Sedangkan menurut Coleman (1985) mengemukakan secara konvensional anak berbakat adalah mereka yang tingkat intellegensinya jauh di atas rata-rata anggota kelompoknya, yaitu IQ = 120 ke atas.

Dari beberapa pengertian tentang bakat diatas, dapat kita simpulkan bahwa bakat merupakan suatu potensi yang ada pada seseorang dimana ia berhasil mengembangkan potensi tersebut sehingga ia memiliki kemampuan yang lebih dari orang lain. Potensi yang dimiliki ini sangatlah bermacam-macam, ada seseorang yang mampu mengembangkan lebih dari satu potensi.

Mengembangkan potensi yang dimiliki dapat dimulai sejak ia masih kecil atau pada masa golden age. Disini perlulah dampingan orang tua untuk mencari bakat yang dimiliki anak, sehingga anak mampu mengembangkan bakat yang ia miliki hingga ia besar kelak.

Setiap manusia terlahir dengan bakat masing-masing

Faktor penyebab keberbakatan

Ada beberapa faktor yang mungkin dapat menyebabkan anak berbakat.

1. Faktor Genetik

Sebagian pendapat para ahli menyatakan bahwa keberbakatan dapat diturunkan, hal ini ditunjukkan dengan adanya sebagian orang yang dirasa berbakat berkat orang tuanya yang juga berbakat dalam bidang tertentu sehingga turun pada anak tersebut. Tetapi ada sebagian orang yang juga kurang setuju dengan pendapat ini yaitu golongan orang yang meyakini bahwa setiap manusia terlahir sama.

2. Faktor Biologis

Nutrisi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keterbakatan anak, dimana gangguan neurologik pada masa kecil dapat menyebabkan keterbelakangan anak. Maka dari itu anak memerlukan nutrisi yang cukup ketika ia kecil untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

3. Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang tak kalah penting bagi anak, dimana stimulasi, kesempatan, harapan, tuntutan dan imbalan akan berpengaruh pada proses belajar anak. Dukungan lingkungan yang sangat penting bagi anak adalah lingkungan keluarga, dimana dukungan orang tua, minat orang tua terhadap bakat anak, keluarga yang harmonis sangatlah mendukung untuk anak mengembangkan bakat yang ia miliki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun