Ada beberapa tahap perkembangan kelekatan yang bisa ayah dab bunda pelajari untuk mendekatkan diri pada anak.
Menurut Bowlby dalam Ervika 2005 perkembangan kelekatan dibagi menjadi empat fase, yaitu:
a. Indiscriminate Sociability
Kelekatan ini terjadi pada anak yang berusia dibawah dua bulan. Bayi pada usia ini akan menggunakan tangisannya, menghisap dan menggenggam, tersenyum dan berceloteh digunakan untu menarik perhatian orang dewasa agar mendekat padanya. Kepekaan dan cepat tanggapnya orang tua dalam mengasuh anak akan menumbuhkan kelekatan antara orang tua dan anak.
b. Discriminate Sociability
Kelekatan ini terjadi pada anak yang berusia dua hingga tujuh bulan. Pada fase ini bayi mulai dapat membedakan objek lekatnya, mengingat orang yang memberikan perhatian dan menunjukkan pilihannya pada orang tersebut.
c. Spesific attachment
Terjadi pada anak yang berusia tujuh bulan hingga dua tahun. Bayi mulai menunjukkan kelekatannya pada figur tertentu. Fase ini merupakan fase munculnya intensional behavior dan independent locomosi yang bersifat permanen. Pada fase ini untuk pertama kalinya anak akan menyatakan protes ketika figur lekat pergi. Anak sudah mengenali orang-orang yang diinginkan dan memilih orang-orang yang sudah dikenal. Anak akan mulai mendekatkan diri pada objek lekat. Anak mulai menggunakan kemampuan motorik untuk mempengaruhi orang lain.
d. Partnership
terjadi pada usia dua sampai empat tahun . Fase ini sama dengan fase egosentris yang dikemukakan Piaget. Memasuki usia dua tahun anak mulai mengerti bahwa orang lain memiliki perbedaan keinginan dan kebutuhan yang mulai diperhitungkannya. Kemampuan berbahasa membantu anak bernegosiasi dengan ibu atau objek lekatnya. Kelekatan membuat anak jadi lebih matang dalam hubungan sosial.
Itulah perkembangan kelekatan pada anak dan betapa pentingnya peran orang tua untuk menumbuhkan kelekatan pada si buah hati. semoga bermanfaat.