Mohon tunggu...
Anisa Farah
Anisa Farah Mohon Tunggu... Lainnya - Masih belajar

من جد و جد

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengapa Mengembangkan Sosial Emosional Anak itu Penting?

20 September 2021   12:43 Diperbarui: 20 September 2021   13:01 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah marah sebuah emosi? Atau hanya sebuah perasaan?

Apakah kalian pernah merasa atau melihat seseorang yang marah sampai membanting benda, atau menangis selama berjam jam, atau tertawa sampai sakit perut? Jika kalian pernah melihat seperti itu, itulah yang dinamakan dengan emosional.

Emosional memiliki kata dasar Emosi. Emosi dapat kita artikan sebuah perasaan atau efek yang terjadi ketika seseorang berada dalam suatu kondisi atau sedang terlibat dalam interaksi penting baginya. Emosi juga dapat diartikan sebagai respon/reaksi cepat yang tubuh kita berikan terhadap stimulus internal ataupun eksternal yang dapat berupa hal positif maupun negatif.

Contoh sebuah emosi adalah ketika kita mendengar kerabat kita ada yang kecelakaan atau meninggal maka kita merasa sedih lalu kita menangis. Contoh lainnya adalah ketika mendengar bahwa kita mendapat juara satu dalam sebuah kompetisi maka kita merasa senang lalu tertawa atau menangis. Nah, dalam contoh contoh tersebut menangis dan tertawa adalah sebuah respon cepat yang diberikan tubuh ketika mendapat sebuah stimulus. Menangis dan tertawa inilah yang dimaksud dengan emosi.

PERBEDAAN EMOSI, PERASAAN, MOOD

Lalu apakah kita dapat menyamakan perasaan dan emosi?

Jawabannya adalah TIDAK

MENGAPA????

Mari kita lihat kembali contoh di atas. Contoh diatas menyatakan bahwa menangis dan tertawa adalah sebuah emosi, lalu yang manakah sebuah perasaan??

Sebelum kita menentukan yang manakah perasaan, mari kita ketahui apa arti dari perasaan itu sendiri. Perasaan adalah sutu komponen yang terkandung dalam emosi. Perasaan dapat diartikan sebagai keadaan yang dirasakan dalamdiri seseorang.

Nah, dari definisi perasaan tersebut dan kita kaitkan dengan contoh di atas, maka dapat kita ketahui bahwa perasaan adalah dimana kita merasa sedih, senang, galau dll, yang mengakibatkan tubuh kita menangis, tertawa, marah marah dll.

Sedangkan mood adalah suatu perasaan yang menyebar dan tahan lama yang mungkin tidak memiliki pemicu yang dapat didefinisikan.

Pentingnya Mengembangkan Emosi (Sosial Emosional) dan Mulai Kapan Sosial Emosional dapat Dikembangkan

Emosi adalah suatu reaksi yang diberikan tubuh terhadap suatu kejadian yang terjadi. Terkadang reaksi yang diberikan tubuh terlalu over sehingga dapat membahayakan diri kita sendiri dan orang sekitar. Nah, pengendalian emosi yang tepat dapat menjadi penentu kedewasaan seseorang. Orang dewasa akan lebih mampu mengendalikan emosinya dibandingkan anak kecil. Contohnya adalah sebagian anak kecil yang marah akan menangis dengan kencang atau marah dengan cara membuang mainan atau memukul teman.

Hal ini disebabkan karena anak belum mampu mengendalikan emosinya dengan baik. Disinilah awal mulanya anak harus dikembangkan sosial emosianalnya agar ia mampu mengendalikan emosinya. Ada 3 faktor yang mampu mempengerahui perkembangan sosial emosional anak, yaitu keturunan, lingkungan, dan faktor lainnya.

Pada anak usia dini aspek sosial emosi dapat dikembangkan dengan adanya pembelajaran sosial emosional. Pembelajaran sosial emosional adalah proses pengembangan ketrampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan anak untuk memperoleh kompetisi sosial dan emosional sebagai modal anak dalam berinteraksi dengan dirinya, dengan orang lain, dan dengan lingkungan sekitar anak. Pengembangan sosial emosional ini juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam membentuk karakter anak.

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk merangsang perkembangan sosial emosional anak.

1.Bermain

Bermain adalah suatu kegiatan yang sangat penting bagi anak, dan sebuah kegiatan yang sangat anak sukai. Bermain dapat melatih anak untuk bersosialisasi. Bukan hanya itu, ketika anak bermain dengan temannya maka anak akan memperoleh pemahaman akan berbagi, menunggu, besabar, hak milik, menghargai dan lainnya. Pada situasi situasi inilah perkembangan emosi anak akan dirangsang dengan sendirinya. Jika anak tidak mau berbagi, maka ajarilah anak berbagi, jika anak marah dengan memukul teman, maka berilah pengetahuan kepadanya bahwa dipukul itu sakit dan itu adalah sebuah tindakan yang salah.

2.Story Telling

Bercerita atau menceritakan sebuah kisah yang memiliki amanat atau  pesan yang baik, dapat merangsang emosi anak. Dalam sebuah cerita pasti ada contoh perilaku yan buruk dan ada perilaku yang baik. Contoh perilaku yang buruk dalam cerita diharapkan mampu memberikan gambaran kepada anak agar anak tidak meniru perilaku tersebut. Sedangkan contoh perilaku yang baik, diharapkan anak mampu meniru dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan kegiatan yang terjadi dalam cerita dapat mempengaruhi emosi anak, dan menumbuhkan karakter yang diceritakan oleh pencerita.

3.Drama

Drama atau bermain peran adalah suatu kegiatan dimana anak akan memerankan karakter seseorang yang ia ketahui. Dimana biasanya pada saat bermain peran ini anak akan menuangkan segala emosinya dan meniru hal yang ada disekitarnya. Contohnya anak memerankan peran sebagai ibu, ibu yang diketahui anak adalah seseorang yang sabar, tidak pernah marah, penyayang, maka anak akan memerankan peran ibu sebagai seseorang yang ia ketahui yaitu sabar, penyayang dan tidak pernah marah begitupun sebaliknya. Dalam permainan peran ini pula, anak dapat menuangkan segala imajinasinya dalam mememainkan sebuah peran yang ia perankan.

Nah, itulah penjelasan singkat tentang emosi dan bagaimana pentingnya mengembangkan sosial emosional pada anak usia dini. Sosial emosional yang kita tanamkan sejak dini akan diapakai atau diterapkan anak hingga ia dewasa. Jika anak tidak dikembangkan sosial emosionla nya sejak dini, maka anak akan mudah marah, ketika marah akan berteriak, membanting mainan, atau bahkan memukul temannya.

Tentu saja, pada saat mengembangakan sosial emosional ini anak memerlukan pendamping orang tua untuk memantau apakah perkembangannya sudah optimal atau berjalan dengan baik atau belum. Maka dari itu, para bunda dan ayah selalu pantau lah tumbuh kembang si kecil agar ia menjadi seseorang yang berakhlak baik dan mampu membanggakan ayah dan bundanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun