Mohon tunggu...
Anisa RiqqaZahra
Anisa RiqqaZahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Tanjungpura

mahasiswi semester 5

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Pemikiran Ekonomi Behavioural: Menelusuri Evolusi dari Keynes ke Thaler

5 Desember 2023   17:45 Diperbarui: 5 Desember 2023   17:58 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Latar Belakang

Dalam disiplin ekonomi, pemahaman tentang perilaku manusia dalam mengambil keputusan ekonomi telah mengalami perkembangan signifikan. Salah satu aliran pemikiran yang mendapat perhatian dalam beberapa dekade terakhir adalah ekonomi behavioural. Ekonomi behavioural mengakui bahwa manusia sebagai pelaku ekonomi memiliki sifat-sifat psikologis yang mempengaruhi keputusan-keputusan mereka, tidak seperti model homo economicus yang digunakan dalam pendekatan mainstream ekonomi.

Pemikiran dalam ekonomi behavioural telah berevolusi seiring waktu, mulai dari pemikiran John Maynard Keynes hingga Richard H. Thaler. Artikel ini akan membahas evolusi pemikiran ekonomi behavioural dari Keynes ke Thaler, serta implikasinya dalam pemahaman ekonomi modern.

Pembahasan/Isi

1. Pemikiran Keynes tentang Peran Psikologi dalam Ekonomi

John Maynard Keynes merupakan salah satu tokoh ekonomi terkemuka yang memperkenalkan konsep bahwa faktor-faktor psikologis memainkan peran penting dalam mengambil keputusan ekonomi. Dalam bukunya yang terkenal, The General Theory of Employment, Interest, and Money, Keynes mengemukakan bahwa ketidakpastian dan ekspektasi masa depan dapat memengaruhi perilaku konsumen dan investor. Ia berpendapat bahwa keyakinan dan pesimisme dapat berdampak langsung pada keputusan-keputusan ekonomi, seperti tingkat konsumsi, investasi, dan tabungan. Pemikiran Keynes ini memberikan dasar bagi pengenalan faktor-faktor psikologis dalam disiplin ekonomi dan menggeser paradigma dari pandangan homo economicus yang berfokus pada rasionalitas mutlak.

2. Pemikiran Prospect Theory dan Penghargaan Nobel Ekonomi

Pada tahun 2002, Daniel Kahneman dan Amos Tversky, dua psikolog kognitif, memperkenalkan teori prospek sebagai perluasan dari pemikiran Keynes mengenai irasionalitas perilaku manusia dalam pengambilan keputusan ekonomi. Teori prospek mengusulkan bahwa manusia memiliki bias sistematis dalam mengevaluasi risiko dan keuntungan. Dalam teori ini, Kahneman dan Tversky menggambarkan "kerugian" dianggap lebih berharga daripada "keuntungan" secara relatif, sehingga individu cenderung menghindari kerugian lebih dari pada mencari keuntungan.

Konsep ini sangat berpengaruh bagi pemikiran Richard H. Thaler, seorang ekonom yang dianugerahi Penghargaan Nobel Ekonomi pada tahun 2017. Thaler mengembangkan teori nudge, yang melibatkan menggunakan pilihan yang dipengaruhi (option framing) dan pengaturan default (default settings) untuk membantu orang membuat keputusan yang lebih baik dan menghindari bias perilaku. Misalnya, dalam konteks pemilihan jenis pensiun, pilihan default yang mengharuskan karyawan menyisihkan sebagian pendapatan mereka ke rekening pensiun dapat membantu mendorong partisipasi pensiun.

3. Behavioral Economics dalam Kebijakan Publik

Evolusi pemikiran ekonomi behavioural telah memberikan dampak besar dalam pembuatan kebijakan publik. Pemerintah dan lembaga negara dapat menerapkan konsep "nudge" dalam merancang kebijakan yang lebih efektif. Misalnya, dalam program pensiun individual, pemerintah dapat menggunakan "nudge" seperti penyampaian informasi secara terperinci tentang manfaat investasi jangka panjang, untuk mendorong lebih banyak partisipasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun