Stress merupakan bagian dari kehidupan, setiap orang merasakannya dan memiliki penyebab stress yang berbeda -- beda. Sebenarnya apa sih itu stress? Apa pengaruh stress terhadap diri kita, dan bagaimana cara mengenali pola stress yang dihadapi. Saat mendengar kata -- kata stress apa yang terbayang dalam pikiran kalian? kesulitan, tantangan, hambatan, dan cobaan hidup. Tentunya pasti kalian memiliki definisi masing -- masing mengenai stress. Sebenarnya stress itu apa sih?.Â
Istilah stress pertama kali dikenalkan oleh ilmu kesehatan pada tahun 1926 oleh seorang dokter Bernama Dr. Hans Selye. Saat menjadi seorang mahasiswa kedokteran. Dr Hans Selye menyadari bahwa orang -- orang yang menderita berbagai macam penyakit fisik semuanya tampak memliki gejala yang sama yakni hilangnya nafsu makan, berkurangnya massa otot, meningkatnya tekanan darah, dan berkurangnya hasrat untuk melakukan kegiatan yang biasanya disukai.
Dr Hans Selye lalu menggunakan istilah stres untuk mendeskripsikan jumlah semua perubahan non spesifik yang terjadi pada organisme diakibatkan oleh kerusakan yang terjadi di dalam tubuh. Â Pada tahun 1986 Dr Hans selye mengemukakan bahwa secara umum mendefinisikan stres sebagai strain concept, yakni konsep mengenai tuntutan yang berlebihan terhadap daya tahan maupun kemampuan individu.Â
Jadi menurut Dr Hans Selye  secara sederhananya stress mengacu kepada reaksi individu terhadap beban atau tuntutan yang mendesak individu tersebut untuk mengeluarkan ekstra kemampuan dirinya dan daya tahannya untuk beradaptasi dengan beban atau tuntutan tersebut.
Sebenarnya apa sih pemicu stres itu? Secara ilmiah, stimulus - stimulus yang menyebabkan timbulnya respon stress disebut sebagai stressor. Terdapat 2 bentuk utama dari stres yaitu psikosocial stressor dan biogenie stressor.Â
Psikosocial stressor ini berupa situasi kehidupan yang menciptakan tekanan yang intens pada diri manusia sehingga menimbulkan gangguan psikologis dan fisik. Misalnya laporan yang kamu buat tidak dihargai oleh atasanmu atau kamu mendadak harus menyesuaikan diri dengan kultur baru dikarenakan kamu melanjutkan kuliah di negara lain.Â
Dan banyak contoh - contoh lain yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari - hari. Selanjutnya banyak jenis stres yakni stimulan menyebabkan stres berdasarkan tindakan biokimia yang diberikan kepada tubuh. Karakteristik yang dapat menimbulkan dua jenis stressor ini dinamakan sympathomitetic atau senyawa stimulan yang meniru efek dari respon fisik stres seperti  kopi, tea, gingo biloba, ginseng dan lain lain, kemudian ekstrim panas dan dingin atau bahkan olahraga fisik mampu memicu efek dari sympathometetic.
Hal ini bisa menjawab kalau misalnya setelah minum kopi di starbucks kenapa tiba tiba suka deg -- deg an dan sulit tidur. Mungkin kalian cukup sensitif dengan efek sympathometetic dari kopi. Ada beberapa individu yang sudah minum kopi 2 gelas Namun tidak apa - apa hal ini dikarenakan respon tubuh setiap manusia berbeda.Â
Karna dari itu kenali kemampuan tubuh kita masing masing. Jadi kita bisa tahu dosis tepat untuk diri kita masing masing. Kita sudah bahas diatas bahwa stress dibagi menjadi dua yaitu psikososial dan biogenie terus yang menjadi pertanyaan apa sih pengaruh kedua jenis stress ini terhadap kita? Ternyata jika stres tersebut tidak ditanggulangi maka ini dapat memberi pengaruh pada psikologis dan fisik kita. Mulai dari:
- Rambut rontok
- Gangguan pencernaan
- Gangguan pernafasan
- PusingÂ
- Migrain
- Permasalahan pada jantung
- Tekanan darah tinggi
- Permasalahan kulit
- Gangguan tidur kecemasan
- Depresi
- Sulit konsentrasi
- Gangguan imun
- Gangguan mood
- Kecanduan judi makan berlebihan
- Kecanduan berbelanja dan masih banyak lainnya.Â
Dampak dari stress berkepanjangan yang tadi sudah dijelaskan. Bisa ditanggulangi salah satunya dengan cara mengenali penyebab atau bagaimana hal hal tersebut dapat memicu stress. Yaitu dengan mengenali penyebab stres yang ada pada diri kita, maka kita dapat lebih fokus untuk mengendalikannya. Ada banyak contoh teknik manajemen stres, tetapi belum tentu semua metode sesuai dengan kondisi kalian. Berikut ini merupakan beberapa metode manajemen stres yang bisa dilakukan secara mandiri.
1. Â Mencari tahu penyebab stres
Langkah awal dari manajemen stres yang baik ialah mencari tahu apa yang menjadi penyebab stres itu sendiri. Coba perhatikan apa saja yang membuat stres belakangan ini. Selanjutnya, tulislah jurnal selama kurang-lebih satu hingga dua minggu untuk memastikan apa kondisi tersebutlah yang membuat sering merasa tertekan. Catat dan pahami pula bagaimana tubuh meresepons situasi tersebut. Dengan begitu, kalian bisa memilih metode yang lebih tepat untuk mengelola stres di kemudian hari.