Mohon tunggu...
Anisa Rahmawati
Anisa Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bersepeda Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Bullying terhadap Kesehatan Mental

18 Desember 2023   12:15 Diperbarui: 18 Desember 2023   12:26 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

   Bullying merupakan tindakan kekerasan pada seseorang yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tujuan membuat korban tersakit baik secara fisik maupun dalam bentuk ucapan. Tindakan ini bisa membuat mental seseorang terganggu karena perlakuan yang diterima korban dalam jangka panjang. Pengaruh bullying ini bisa membuat korban mempunyai rasa kecemasan, depresi, dan sulit untuk bergaul kepada orang lain. Masa depan mereka juga akan terkena dampaknya seperti tidak mau sekolah lagi atau melanjutkan karir di masa depan. Korban bullying cenderung mempunyai sifat pendiam dan penakut.

Bentuk-bentuk bullying :

   1. Penindasan secara kontak langsung

Tindakan ini dilakukan dengan cara memukul, mendorong, serta melakukan pemerasan terhadap korban.

   2. Penindasan secara verbal

Tindakan ini dilakukan dengan cara mengancam, mengejek, mencela, dan mempermalukan.

   3. Penindasan secara non verbal

Tindakan ini dilakukan dengan cara mendiami seseorang, menampilkan ekspresi merendahkan, dan mengirim surat kebencian.

  Terjadinya bullying bisa pengaruh dari lingkungan dan masyarakat sekitar. Pelaku melalukan tindakan tersebut karena merasa dirinya paling kuat, tidak mempunyai sifat empati, tidak menghargai orang, dan mengikuti pergaulan yang tidak baik. Seseorang yang pernah mengalami tindakan bullying bisa melakukan tindakan tersebut kepada orang lain. Pengaruh tersebut bisa disebut dengan balas dendam.

   Tindakan bullying bisa membuat seseorang melakukan bunuh diri karena tidak tahan dengan keadaan yang membuat mental mereka lemah. Korban bullying memiliki sifat tidak percaya diri,tertutup,ketakutan,serta menghindar dari lingkungan sosial. Bukan hanya korban yang terganggu mentalnya pelaku juga memiliki masalah mental seperti terlalu percaya diri,agresif,mudah marah, dan keras kepala.

   Bullying merupakan gejala sosial yang tidak boleh disepelekan. Jika disepelekan akan memperburuk lingkungan. Bullying membawa kerugian terhadap pelaku dan korban. Dari sisi korban, mereka pasti mempunyai luka mental dan bisa menyebabkan gangguan psikologis seperti trauma. Begitu juga dari sisi pelaku, mereka juga mendapat dampak dan luka dalam yang serius.

   Seseorang dianggap kuat karena mempunyai fisik dan kemampuan finansial yang bagus. Pandangan ini menyebabkan pelaku bullying memiliki karakter dan mental yang buruk. Ketika pelaku tidak memberikan pengaruh besar maka besar kemungkinan mereka menjadi korban bullying.Begitupun sebaliknya jika ada korban menjadi kuat besar kemungkinan mereka akan balas dendam dan menjadi pelaku bullying. Hal ini merupakan tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Maka tindakan pembullyan merupakan penyakit sosial yang dapat menular.

   Solusi mengatasi bullying meliputi pencegahan dan penanganan menggunakan pemulihan sosial. Beberapa tindakan bullying dapat juga ditangani dengan mental yang kuat dan sikap menghiraukan terhadap apa yang dilakukan pelaku tindak bullying.

   Adapun contoh cara mencegah bullying dengan menanamkan nilai-nilai agama sejak kecil, mengajarkan kasih sayang kepada sesama manusia, dan mengajarkan etika kepada sesama. Sedangkan cara menangani menggunakan pemulihan sosial dengan mengaitkan antara pelaku dengan korban bersama dengan komunitas lingkungan seperti sekolah supaya menjadi anggota yang patuh dan berpegang teguh terhadap peraturan-peraturan yang berlaku di sekolah.

   Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bullying adalah suatu tindakan negatif yang sengaja dilakukan untuk menyakiti atau membuat seseorang tidak nyaman dengan lingkungannya. Seseorang dengan pemahaman moral yang tinggi akan berpikir untuk tidak melakukan tindakan yang bisa menyakiti orang lain. Keberhasilan seseorang dalam proses pembentukan kepribadian dan kematangan diri membuat mereka mampu menghadapi tantangan saat ini dan di masa depannya. Maka dari itu mereka harus mendapatkan asuhan dan pendidikan untuk perkembangannya.

   Kita harus mengajarkan kepada anak-anak tentang perilaku moral dan perilaku baik dan buruk. Serta akibat jika melakukan tindakan yang buruk. Agar anak-anak memiliki pemahaman akibat setiap tindakan yang mereka buat. Hal ini mengajarkan anak untuk terbiasa berpikir sebelum bertindak.

   Tindakan bullying akan memberikan dampak yang panjang terhadap pelaku dan korban. Terhadap korban mereka memiliki mental yang cenderung lebih pemalu,penakut,sulit untuk mengekspresikan diri. Bahkan ada juga yang mempunyai sifat depresi, menyakiti diri sendiri, dan penyakit mental lainnya. Pada pelaku bullying mereka mempunyai sifat percaya diri berlebihan, merasa paling hebat, keras kepala, dan kasar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun