Banyak anak yang belum siap menghadapi perubahan yang terjadi selama pandemi covid ini secara mendadak dan cepat. Pembatasan aktivitas anak diluar rumah juga menyebabkan perasaan tidak nyaman terhadap aktivitas sosial mereka. Dokter spesialis kesehatan jiwa, dr. Predito Prihantoro, SpKJ, mengemukakan bahwa anak-anak memiliki kerentanan paling tinggi terhadap gangguan psikologis akibat dari pandemi covid-19 ini. Pasalnya pandemic telah mengubah perubahan pola interaksi sosial yang terjadi antar individu.
Tidak dapat dipungkiri adanya covid-19 ini tidak hanya menyerang kesehatan fisik saja, namun juga menyerang kesehatan psikologis manusia. Keadaan ini membawa individu merasa  cemas, takut, khawatir yang berlebihan, serta berdampak pada psikosomatis lainnya. tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun mengalami perasaan yang demikian. Bosan dan jenuh menjadi penyebab utama anak menjadi malas untuk belajar dari rumah bersama orang tuanya.Â
Ditambah lagi anak harus dihadapkan untuk selalu beradaptasi dengan tatanan hidup baru yang diwajibkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan disegala kegiatan. Tentu saja keadaan tersebut membuat gangguan psikologis pada anak karena merasa cemas, panik, takutm dan khawatir. Apabila keadaan tersebut tidak segera diatasi maka dapat menyebabkan depresi akibat stress yang dialami oleh anak. Keadaan ini menjadi tantangan baru bagi orang tua, karena sebelumnya belum pernah mengalami hal tersebut.Â
Peran orang tua kini menjadi sangat penting dalam menyediakan bimbingan baik dalam proses belajar anak di rumah maupun menjaga kondisi psikologis anak selama pandemic covid-19. Orang tua diharapkan lebih bersabar karena di masa pandemi ini, peran  dan tanggung jawab dari seorang guru menjadi bergesar ke orang tua. Pada kondisi ini orang tua harus lebih banyak memperhatikan dan berinteraksi dengan anak. Tidak membandingkan anak dengan anak lainnya juga menjadi hal yang penting untuk menjaga kondisi psikologis dan kepercayaan diri anak.
Dari sisi guru, agar kegiatan belajar dari rumah menjadi lebih efektif, dapat membuat kegiatan belajar yang lebih kreatif dan menarik. Kreatifitas dari guru menjadi hal yang sangat penting  demi keberhasilan pembelajaran daring, serta menjadi stimulus agar anak merasa semangat mengikuti kegiatan belajar.Â
Selain itu, untuk menangani masalah keterbatasan gawai sebagai sarana belajar, maka akan lebih baik guru mendatangi rumah masing-masing anak untuk mendampinginya belajar. Kolaborasi dari orang tua dan guru menjadi aspek yang harus diperhatikan demi keberlangsungan kegiatan belajar daring serta menjaga kondisi psikologis anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H