Di Indonesia, tradisi merantau telah ada selama berabad-abad dan menjadi bagian penting dari budaya masyarakat. Berbagai suku bangsa di Indonesia memiliki tradisi merantau yang berbeda-beda, tetapi umumnya merantau dapat memiliki dua tujuan utama yaitu mencari nafkah atau menuntut ilmu. Tradisi merantau ini mencerminkan semangat petualangan, kemauan untuk mencari kesempatan, dan juga semangat untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman.Â
Setelah merasa perjalanannya sudah cukup, misal sudah cukup uang untuk menghabiskan hari tua, atau sudah cukup berilmu, beberapa orang yang penulis kenal memilih untuk kembali ke tanah asal. Keputusan untuk meninggalkan kenyamanan di tanah rantau dan kembali ke tanah asal memang merupakan keputusan yang berat dan penuh pertimbangan. Â
Salah satu alasan utama yang mendorong seseorang untuk kembali ke tanah asal adalah ingin dekat dengan keluarga. Kehilangan kebersamaan dengan keluarga dan kerinduan akan hubungan dengan orang-orang terdekat bisa menjadi pendorong kuat untuk kembali. Selain itu, ada juga yang ingin mengabdi di tempat asalnya, berkontribusi pada komunitas lokal, dan membantu memajukan daerah mereka. Mereka mungkin merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan kontribusi pada perkembangan tempat asal
Kita bisa melihat, Andi Sumangerukka sebagai putra Sulawesi Tenggara juga memilih kembali ke tanah di mana beliau dibesarkan saat beliau pensiun dari militer. Setelah merantau, beliau memiliki kelebihan, yaitu beliau bisa membandingkan pembangunan yang ada di Sultra dengan pembangunan di tanah rantau. Sehingga beliau dapat melihat sisi-sisi mana di Sultra yang dirasa perlu penguatan. Salah satunya ialah  tingkat kualitas sumber daya manusianya yang masih tergolong rendah.Â
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Sultra, Andi Sumangerukka melalui relawan ASR memberikan bantuan program Beasiswa ASR. Memberikan bantuan beasiswa adalah salah satu langkah yang paling efektif untuk sumber daya manusia di Sultra. Beasiswa memberikan kesempatan kepada seseorang untuk mengakses pendidikan yang lebih tinggi atau pelatihan khusus, yang pada gilirannya dapat memiliki dampak positif yang besar.Â
Bisa kita lihat, bahwa walaupun tanah rantaunya (Jawa, Makassar) lebih maju dari Sultra, Andi Sumangerukka memilih untuk menetap di Sultra dan mengabdikan dirinya untuk kemajuan daerahnya. Semoga segala pengabdian beliau berbuah manis hingga cita-cita Sultra harus Sejahtera dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H