Selama Operasi Militer di Aceh tahun 2003, TNI Angkatan Darat meminta kendaraan angkut personel kepada PT Pindad, karena kebutuhannya amatlah mendesak untuk transportasi pasukan. Sejak saat itu, Panser Anoa telah mengalami banyak perkembangan dan peruntukkan, mulai dari angkut personel hingga angkutan medis.Â
Nama "Anoa" untuk kendaraan tempur ini oleh PT. Pindad (Persero), Produsen pertahanan militer Indonesia, dengan tujuan mencerminkan karakteristik dan nilai yang diinginkan dalam kendaraan tersebut. Adapun nilai-nilai yang terdapat dalam kendaraan tersebut adalah ketahanan, keamanan, keberanian, adaptabilitas, komitmen terhadap tugas, kepemimpinan, fleksibilitas, pengembangan nasional, kesatuan dan solidaritas serta keselamatan dan perlindungan. Nilai-nilai tersebut mencerminkan komitmen kepada keamanan nasional, kedisiplinan, dan nilai-nilai yang penting dalam menjalan tugas-tugas militer. Â
Andi Sumangerukka telah menunjukkan bagaimana menerapkan mindset dan semangat anoa ini. Â Kalau ingin berhasil kita harus memiliki rasa ulet, cekatan, dan militan, dalam hal ini tentu saja demi pembangunan dan kesejahteraan Sulawesi Tenggara. Dalam kasus Sulawesi Tenggara, beliau telah menunjukkan keinginannya untuk membantu pemerintah dalam menyangga tiga pilar utama pembangunan manusianya, yaitu pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.Â
Selain itu, mindset panser ini juga perlu ditanamkan, bahwa dalam kerja-kerja kita, akan banyak cacian dari kanan kiri, banyak yang tidak suka. Jika kita memiliki ketahanan mental seperti panser yang tahan peluru, hal-hal tersebut tidak akan mempengaruhi kerja kita.Insya Allah, jika mindset ini kita miliki, maka kita akan diberikan kekuatan dan kemudahan untuk mewujudkan masyarakat Sultra yang Sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H