Mohon tunggu...
Anisa Rahayu Bahtiar
Anisa Rahayu Bahtiar Mohon Tunggu... Guru - Bukan siapa-siapa

Seorang wanita yang seringkali membiarkan penanya menari untuk menjadi semburat senyuman di ujung bibir.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi untuk Anakku

20 September 2022   07:12 Diperbarui: 20 September 2022   07:28 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari hati ibumu ini, anakku. Ingin rasanya ku tenggelamkan pelukku lebih lama

Menatap aroma senyummu sembari merajut sinar jingga 

Harapan ibu yang utama, kelak kau tumbuh menjadi manusia berguna

Memahami; 

Sesuap nasi adalah makna

Selangkah kaki serupa harta

Selapis senyum berbalas surga

Tumbuhlah anakku, kita sementara, dan kelak kekal di taman-Nya.

Tangerang, 20 September 2022

(Perjalanan bagi buta)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun