Mohon tunggu...
Anisa Rachman
Anisa Rachman Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Senang berbagi konten atau isu psikologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cemburu Berlebihan? Othello Syndrome

30 Desember 2023   13:00 Diperbarui: 30 Desember 2023   13:02 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CEMBURU BERLEBIHAN? OTHELLO SYNDROME.

“Dia cuma temanku, gak lebih”. Pernah gak kamu mendapatkan kalimat tersebut? Pernah juga gak saat kamu menyayangi atau mencintai suatu hal, kamu merasa ingin bertindak sesuka hati terhadap hal tersebut, bahkan sampai merasakan rasa cemburu yang berlebihan. Ternyata dalam sudut pandang Psikologi, perasaan seperti itu disebut sebagai Othello Syndrome. Apasih Othello Syndrome?  Apa saja yang menjadi penyebab Othello Syndrome? dan cara apa saja sih yang bisa dilakukan untuk menghindari Othello Syndrome? Yuk simak artikel ini!

“You can’t be yourself within jealousy.”

 – Toba Beta, Master of stupidity

Menurut Salovey (1991) Cemburu merupakan sebuah emosi yang dirasakan ketika seseorang merasa hubungan dengan pasangan terancam dan mengakibatkan kehilangan kepemilikan, biasanya, perasaan seperti ini timbul juga karena adanya orang ketiga dalam sebuah hubungan, lho. Tetapi, tau gak kalau ternyata cemburu itu sebuah perasaan yang dimiliki oleh setiap individu. Biasanya perasaan ini muncul karena adanya ketakutan akan ditinggalkan oleh seseorang yang kita cintai. Jadi, sebenarnya wajar saja kok kita merasakan cemburu apalagi saat kita merasa tidak aman atau hubungan terancam, yang tidak wajar itu ketika kita merasakan cemburu yang berlebihan. Menurut sudut pandang psikologi, cemburu berlebihan merupakan sebuah penyakit yang disebut Othello Syndrome. 

Apa itu Othello Syndrome?

Othello Syndrome adalah istilah untuk mengartikan rasa cemburu yang mengartikan rasa cemburu yang berlebihan atau tidak wajar. Biasanya syndrome ini sering terjadi pada laki-laki dan jarang terjadi pada perempuan, tetapi di zaman sekarang seperti yang kita ketahui syndrome ini banyak terjadi pada perempuan juga, lho. Orang-orang yang mempunyai Othello Syndrome ini suka sekali mencari barang bukti secara berulang istilah yang sekarang kita kenal adalah stalking, menginterogasi pasangan bahkan juga menguntit pasangannya secara tidak langsung. Hal-hal tersebut terjadi di bawah alam sadar, sehingga dapat dikatakan bahwa perasaan cemburu hadir tanpa disadari menjadikan diri kita sebagai pasangan yang posesif dan terobsesi.

Lalu apa saja yang menjadi penyebab Othello Syndrome ini?

1. Insecurity

Ini adalah salah satu perasaan dimana seseorang merasa tidak ada kemampuan dalam dirinya, ketika kita sedang merasa Insecure, kita cenderung memiliki ketakutan akan pengkhianatan dan penolakan, sehingga muncul perasaan cemas kepada pasangan sendiri.

Gambar Pribadi
Gambar Pribadi

2. Disfungsi Seksual

Hal ini merupakan salah satu respons berkurangnya fungsi seksual pada suatu individu. Ini juga berhubungan dengan gangguan yang timbul saat melakukan hubungan seksual.

3. Faktor Sosial

Faktor lingkungan dan latar belakang pasangan juga bisa menjadi salah satu munculnya Othello Syndrome ini, misalnya saat kecil pasangan tersebut mendapatkan perlakuan yang buruk dan lingkungan yang kurang mendukung. Juga bisa terjadi karena kita memiliki trust issue, ini faktor latar belakang kita apabila kita pernah mengalami kekecewaan di masa lalu yang menyebabkan kita memiliki trust issue sehingga menjadi perasaan cemburu yang berlebihan.

4. Alkohol dan Pengguna Obat

Penyalahgunaan alkohol dan obat yang terlarang juga merupakan salah satu pemicu munculnya syndrome ini. Pada sebuah laporan kasus, digambarkan seorang laki-laki yang menggunakan ADHD dewasa, hal ini kemudian bisa berkembang menjadi Othello Syndrome (Hesty Novitasari, 2015).

Tetapi tentu, Othello Syndrome atau perasaan cemburu berlebihan ini masih bisa dihindari dengan beberapa cara, seperti

1. Pahami Pasanganmu!

Mengerti dan mengenali satu sama lain merupakan hal penting dalam menjalin hubungan karena ini merupakan salah satu cara agar kita memiliki hubungan yang terpercaya dan harmonis. Jadi sebisa mungkin, coba pahami pasanganmu, ya!

2. Maksimalkan Komunikasi.

Ketika kita sudah mengenal dan memahami pasangan kita, tetapi komunikasi tidak terjalin baik, kita harus memaksimalkan komunikasi karena komunikasi merupakan kunci dalam sebuah hubungan. Jadi jangan lupakan komunikasi, lho teman-teman!

3. Jujurlah Kepada Pasanganmu. 

Berperilaku jujur merupakan pondasi yang sangat penting dalam menjalin hubungan, disaat kita jujur pasangan akan mudah percaya dengan kita dan terbangunnya kepercayaan antar pasangan.

Beberapa dari kita sering menyebutkan bahwa cemburu itu adalah suatu bentuk rasa sayang terhadap pasangan, bahkan ada yang berkata saat merasa cemburu, artinya kita benar-benar sayang pada orang tersebut . Eitss, tapi tetap jangan lupa ya teman-teman! cemburu itu ada porsinya, dan saat kita merasakan cemburu yang berlebihan, hal tersebut juga bisa membawa dampak negatif dalam sebuah hubungan dan menjadikan kita orang yang terlalu mengekang pasangan kita. Saat sudah merasakan     cemburu yang tidak wajar, cobalah untuk mengatur perasaan tersebut!

Referensi : 

Damayanti, N. (2010). Hubungan antara tipe kelekatan (Attachment Style) dengan Kecemburuan romantis pada Pasangan Berpacaran Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi: UIN Syarif Jakarta.

hesty novitasari, m. s. (2015). othello syndrome.

Lailatul Ilmi, T. M. (2018). Hubungan Antara Ketergantungan Emosional Dengan Romantic Jealous Pada Pasangan Menikah. Psikoislamedia Jurnal Psikologi, 3(2).

salovey. (1991). the psychology of jealousy and envy.

Widya Asriana, Y. R. (2012).

Kecemburuan pada Laki-laki dan Perempuan dalam Menghadapi Perselingkuhan Pasangan Melalui Media Internet. 1(1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun