Mohon tunggu...
Anisa Puji Lestari
Anisa Puji Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Saya adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka yang mengambil program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Saya biasa melakukan kegiatan lainnya berupa bernyanyi, mengedit foto atau video, membaca, dll

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN-Dik dan Studi Pengembangan Wawasan Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

1 Maret 2024   12:21 Diperbarui: 1 Maret 2024   12:33 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Garuda Wisnu Kencana (GWK) (Dok. pribadi)

Perjalanan selanjutnya kami mengunjungi Pantai Pandawa yang terletak di Desa Kutuh, Kuta Selatan, Badung, Bali. Keistimewaan pantai Pandawa adalah terdapat dua buah tebing yang tinggi dan besar, di salah satu sisinya terdapat ukiran 5 patung Pandawa dan Kunti. Sedangkan keenam patung yang ditampilkan secara berurutan, dimulai dari kedudukan tertinggi dan diberi nama Dewi Kunti, kemudian lima ksatria Pandawa Dharmawangsa (Yudhistira), Bima, Arjuna, Nakula dan Sahadewa, menjadikan pantai ini dikenal juga dengan nama Pantai Pandawa. Selain menjadi tempat wisata dan olahraga air, pantai ini juga digunakan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantainya yang landai dan ombaknya tidak sampai ke garis pantai. Banyak wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga Pantai Pandawa. Sementara jam operasional Pantai Pandawa mulai dari pukul 7 pagi WIT sampai dengan pukul 6 sore WITA.

Setelah kami mengunjungi Pantai Tanjung Benoa dan Pantai Pandawa, kami makan malam sekaligus melihat matahari terbenam di Pantai Jimbaran.

Jimbaran terkenal dengan restoran seafood tepi pantai yang menghadirkan suasana romantis dan lezat. Saat senja tiba, aroma hidangan laut segar mulai menggoda di sepanjang Pantai Jimbaran.

Menikmati hidangan sambil menikmati pemandangan matahari terbenam Bali yang memukau dan suara deburan ombak yang menenangkan akan menciptakan pengalaman tak terlupakan. Setelah senja, beberapa restoran juga menawarkan hiburan live, mulai dari musik hingga tarian tradisional.

Pura Tanah Lot (Dok. pribadi)
Pura Tanah Lot (Dok. pribadi)

Pura Tanah Lot merupakan salah satu Pura (Tempat Ibadah Umat Hindu) yang sangat disucikan di Bali, Indonesia. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari Pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan Pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Objek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, sekitar 13 kilometer di sebelah selatan Kota Tabanan. Adapun air suci dan ular suci yang menjadi bagian dari kepercayaan dan budaya Hindu Bali. Disebelah utara Pura Tanah Lot, sebuah pura lain yang dibangun di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Pura ini disebut Pura Batu Bolong.

Museum Muhammadiyah di Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. pribadi)
Museum Muhammadiyah di Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. pribadi)

Kami melanjutkan perjalanan ke Jogjakarta. Kami melakukan kunjungan studi wawasan Museum Muhammadiyah yang bertempatan di kompleks kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) daerah Istimewa Yogyakarta. Museum Muhammadiyah didirikan untuk merekam jejak langkah dengan melestarikan tinggalan sejarah yang disajikandalam peragaan komunikatif dan edukatif agar dapat menuai hikmah bersama. Bekal ini luhur dan pengalaman Muhammadiyah sehingga pengunjung diharapkan dapat membentangkan cakrawala wawasan ke depan dengan lebih bijaksana dan berpartisipasi dalam gerak sejarah Muhammdiyah berikutnya.

Jalan Malioboro (Dok. pribadi)
Jalan Malioboro (Dok. pribadi)

Kegiatan KKN-Dik ditutup dengan kunjungan ke Malioboro yang merupakan salah satu ikon yang paling terkenal di Jogjakarta. Kawasan Malioboro terletak sangat strategis yaitu diantara Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Tugu Pal Putih.

Jalan Malioboro terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas Jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual kuliner Jogja seperti gudeg. Jalan ini juga terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekspresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, happening art, pantomim, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun