Mohon tunggu...
Anisa Pangestuti
Anisa Pangestuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya hanya mahasiswi yang sedang mencoba untuk belajar menulis meski hobi saya menonton film, melukis, dan art.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tipologi Belajar dan Cara Mengetahui Tipologi Belajar Pada Diri

27 November 2023   19:32 Diperbarui: 27 November 2023   22:26 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://buguruku.com/wp-content/uploads/2021/03/gbr32.jpg

Bagaimana cara menentukan gaya belajar dengan baik? Apa yang dilakukan untuk mengetahui gaya belajar pada diri kita? Apa saja macam-macam gaya belajar? Kebanyakan dari kita ingin sekali mengetahui bagaimana cara menentukan gaya belajar pada diri kita masing-masing. Tentu saja kita perlu mengetahui gaya belajar yang cocok untuk diri kita, karena gaya belajar mempengaruhi tingkat pemahaman pada suatu objek yang ingin kita pahami. Untuk memahaminya pun perlu kefokusan, lantas bagaimana cara mengetahui gaya belajar yang ada pada diri kita?

Tipologi mengandung dua kata yakni "Tipo" dan "Logi", yang berasal dari "Tipe" dan "Logos", Tipe adalah Gaya atau Model sedangkan Logos adalah Ilmu.  Jadi kalau kata "tipe" digabungkan dengan kata "logi" secara bahasa berarti Ilmu yang mempelajari tentang tipe. Maka, terdapat beberapa tipe belajar siswa yang artinya cara-cara yang digunakan oleh siswa untuk mempermudah proses belajarnya sehingga dia merasa mudah menerima dan mengolah informasi pada proses kegiatan pembelajaran atau materi.

Mengetahui gaya belajar pada diri kita perlu kita sadari sedini mungkin agar tidak terlambat, karena gaya belajar sangat mempengaruhi proses pemahaman suatu materi yang akan kita ajari. Tak hanya itu, tipologi belajar atau gaya belajar sangat penting pada proses pembelajaran. Sebagai pendidik serta peserta didik pun perlu megetahui tipologi belajar pada anak untuk keberlangsungan belajar di kelas.

Perlu kita ketahui, gaya belajar setiap orang berbeda-beda. Gaya belajar terdiri dari 3 macam, Bobbi De Porter dan Mike Hemacki dalam buku Quantum Learningnya membagi tipe belajar tersebut kepada 3 macam yaitu : 

  1. Visual, yaitu belajar dengan cara melihat. 

  2. Auditorial, yaitu belajar dengan cara mendengar.

  3. Kinestetik, yaitu belajar dengan cara bergerak (Bobbi De Porter & Mike Hermacki)

Dari beberapa macam tipe belajar di atas, untuk menentukan tipe belajar pada dasarnya sama. Yang lebih penting tipe belajar belajar tersebut tentu berguna bagi para siswa/i atau diri kita untuk dimiliki lalu diketahui, karena dari tipe belajar yang diketahui tersebut dapat mempermudah menyerap pelajaran yang telah diberikan oleh seorang guru atau pemateri.

Mungkin ada cara untuk mengetahui gaya belajar dengan cara tes melalui sidik jari tetapi menurut Saya cara tersebut tidak sepenuhnya benar atau akurat. Karena yang dapat mengetahui gaya belajar dan mengenal diri kita yaitu diri kita sendiri. Jika telah melakukan tes sidik jari, bisa jadi itu menjadi sugesti bagi kita bahwa gaya belajar Saya seperti yang disebutkan dari hasil tes tersebut.

https://pin.it/3UVz1YC
https://pin.it/3UVz1YC

Mengatahui gaya belajar yaitu dengan cara:

1. Situasi bagaimana kamu bisa menjawab pertanyaan dari pemateri

2. Duduk di kursi paling depan

3. Merekam suara ketika aktivitas berlangsung

4. Memahami lingkungan yang kita punya dapat mempengaruhi gaya belajar

Setiap orang bisa memiliki gaya belajar lebih dari satu. Satu orang bisa memiliki gaya belajar visual dan auditori, kinestetik dan visual, maupun kinestetik dan auditori - Ibu Maolidah

Untuk lebih mengetahui tekait macam-macam tipe belajar bagi anak dapat dilihat melalui video berikut:

(Sumber: https://youtu.be/Yw5rS7ylCy0?si=X0PfLtBd1iJ3KO7X )

Dari video di atas dapat diketahui macam-macam gaya belajar. Lantas bagaimana cara untuk mengetahuinya? Berdasarkan pengalaman pribadi Saya, untuk mengatahui gaya belajar dapat dilihat ketika guru sedang bertanya di depan kemudian kita dapat mengetahui atau bisa jawab pertanyaan tersebut. Bagaimana maksudnya? Perlu kita ingat lagi, bagaimana kamu bisa menjawab pertanyaan tersebut? Misal, Saya bisa menjawab pertanyaan tersebut karena Saya mengingat kegiatan pembelajaran pekan lalu dimana saat itu sang guru sedang menulis di bagian A, dan berbicara dengan menghadap ke arah A. Maka, gaya belajar Saya merupakan visual, dimana dapat mengetahui dan fokus pada saat kegiatan pembelajaran berdasarkan visualisasi tidak pada pendengaran. 

Kemudian, gaya belajar visual banyak caranya. Contohnya yaitu Saya dapat fokus pada pembelajaran ketika melihat bibir dan gerakan yang dilakukan oleh pemateri, namun ketika sang guru atau pemateri menggunakan masker dan tidak menulis di papan tulis maka tingkat kefokusan Saya berkurang atau bahasa gaul nya yaitu "Lemot". Maka dapat diketahui kemampuan belajar dengan auditori saya kurang. Untuk lebih mengetahui gaya belajar pada diri kita, yaitu dengan cara duduk di kursi paling depan. Berdasarkan penelitian (Safaruddin, dkk. 2020), bahwa posisi tempat duduk dapat mempengaruhi konsentrasi belajar pada peserta didik. Maka, selain mengetahui bagaimana cara kamu mengingat suatu materi pembelajaran yaitu cara selanjutnya dengan cara duduk di kursi paling depan untuk menambah konsentrasi pada saat proses pembelajaran.

Untuk mengetahui apakah kita memiliki tipologi belajar auditori yaitu dengan cara kefokusan pada saat belajar dengan sambil mendengarkan musik. Lantas, Apakah kamu dapat konsentrasi pada saat belajar ketika ada suara musik? Atau, apakah kamu dapat memahami suatu materi melalui rekaman? Kamu dapat mengetahuinya dengan cara, ketika guru atau pemateri sedang menerangkan atau menyampaikan informasi/materi cobalah untuk merekam suara pemateri ketika kegiatan berlangsung. Jika ketika kamu mendengarkan dan dapat memahaminya, maka kamu memiliki kemampuan gaya belajar auditori. Kemudian, ketika pada saat proses pembelajaran berlangsung dapat kamu pahami dan memiliki kefokusan yang tinggi, bisa jadi kamu memiliki gaya belajar visual juga, maka dapat digabungkan gaya belajarmu yaitu audio visual.

Untuk gaya belajar kinestetik atau dengan cara sentuhan yaitu biasanya seseorang yang memiliki gaya belajar ini lebih menyukai belajar yang langsung terjun ke lapangan, seperti kegiatan praktikum, observasi, dan sebagainya. Gaya belajar ini tentu dengan bergerak, bekerja dan menyentuh. Biasanya orang yang memiliki gaya belajar ini yaitu ketika menghafal ia harus berjalan, menggerakkan kakinya, atau semacamnya. Kamu dapat mengetahui gaya belajar ini ketika kamu sedang fokus, tetapi harus menggerakkan anggota tubuh. Contohnya yaitu yang telah dipaparkan Ibu Maolidah di kelas kuliah Saya, orang yang memiliki gaya belajar kinestetik biasanya harus menggerakkan pulpen/pensil di samping kepalanya, menggerakkan kaki ketika guru sedang memaparkan materi sehingga meja bergetar, dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, untuk mengetahui gaya belajar dapat kita perhatikan bagaimana lingkungan kita.  Misalnya, kamu tinggal di daerah yang penuh kebisingan seperti derasnya suara ombak. Kemudian di daerah mu orang-orangnya ketika berbicara selalu dengan nada yang tinggi, suatu saat ketika belajar kamu memerlukan suara yang keras dan lantang sehingga kamu memiliki gaya belajar auditori yang dimana ketika guru atau pemateri menerangkan suatu informasi kamu perlu suara yang lebih tinggi, jika guru atau pemateri tersebut memiliki suara yang lembut maka kamu tidak dapat konsentrasi dan fokus untuk menangkap suatau informasi materi.

Referensi:

Safaruddin, dkk. (2020). Pengaruh Penataan Posisi Tempat Duduk Terhadap Ketahanan Duduk Peserta Didik Dalam Proses Pembelajaran. EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar, Vol. 12 No.2, 125-130.

Caplin, J. P., & Penerjemah Kartini Kartono. (2006). Kamus Lengkap Psikologi. PT Raja Grafindo Persada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun