Mohon tunggu...
Anisa Oktavianti
Anisa Oktavianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Grew up in a competitive environment so I am a fast learner and willing to learn any new things so capable of various skills. Excel and really into interpersonal and persuasive communication. A practical, detail-oriented, data and fact-oriented person with proven always do deep observations before doing my task.

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Ancaman Kecantikan

25 Desember 2024   14:15 Diperbarui: 25 Desember 2024   14:15 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Industri kecantikan di Indonesia kini berkembang pesat. Selain fesyen, kecantikan kini menjadi hal yang banyak digemari publik dan mendapat banyak sorotan. Perkembangan ini mulai terjadi sejak beberapa tahun lalu dan mengutip dari komdigi.go.id diperkirakan industri kosmetik akan terus berkembang hingga 5 tahun mendatang. Hal ini menjadi kesempatan para pemilik modal untuk berlomba-lomba memproduksi berbagai jenis produk kecantikan. Namun, kesempatan ini justru membentuk suatu fenomena sosial baru, yaitu fast beauty.

Sebelum adanya fenomena fast beauty, masyarakat lebih dulu mengenal fenomena fast fashion yang ternyata memiliki kesamaan konsep dengan fast beauty. Mengutip dari berbagai sumber, fast beauty merupakan fenomena para produsen di industri kecantikan memproduksi berbagai produk kecantikan sesuai dengan tren di masyarakat dengan harga yang murah, kuantitas banyak, dan dalam waktu yang cepat. Jadi, waktu yang cepat dan singkat adalah faktor paling penting dalam proses mengembangkan hingga memasarkan produk. Fenomena ini menuai berbagai opini pro-kontra dari masyarakat.

Opini masyarakat timbul karena adanya dampak yang ditimbulkan dari fenomena fast beauty. Salah satu dampak yang menuai opini kontra adalah dampak lingkungan akibat proses produksi produk-produk tersebut. Produksi fast beauty tidak ramah lingkungan karena membuat jumlah limbah produksi semakin meningkat. Selain itu, penggunaan plastik untuk kemasan juga menjadi masalah lingkungan karena sulit terurai dan jumlahnya yang banyak.

Kerusakan lingkungan juga dapat terjadi karena bahan baku yang digunakan industri fast beauty. Dengan waktu sesingkat mungkin dan biaya yang murah untuk mengembangkan produk, produsen pastinya memilih bahan baku yang lebih murah dan mudah diformulasi. Sayangnya, bahan-bahan yang jauh lebih mudah diformulasi tersebut ternyata membawa dampak buruk bagi lingkungan.

Keresahan yang ditimbulkan fast beauty tidak hanya pada aspek lingkungan, melainkan ekonomi. Fast beauty dianggap merusak pasar kosmetik di Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena harga yang ditawarkan oleh perusahaan fast beauty sangat murah. Harga yang murah dapat merusak harga pasar dan menyulitkan perusahaan lokal memasarkan dan menjual produknya.

Hal lain yang merugikan adalah banyak dari brand fast beauty yang beredar adalah perusahaan dari luar negeri, tapi membangun branding seolah-olah produk lokal. Bahkan salah satu brand fast beauty yang paling populer dan laris saat ini berasal dari China. Artinya ekspansi perusahaan asing di Indonesia semakin banyak. Hal itu sangat merugikan para perusahaan kosmetik lokal dan tidak sedikit brand kosmetik lokal yang bangkrut sampai menutup usahanya. Dari sisi ekonomi, produk lokal-lah yang menjadi salah satu tonggak perekonomian Indonesia.

Sebagai konsumen kita seharusnya pintar dalam memilih produk yang digunakan untuk mengurangi dampak fast beauty. Dengan memilih produk yang lebih berkualitas dan berkelanjutan dapat membantu memangkas ekspansi fast beauty. Selain itu, menahan sikap impulsive buying dan menyimpan uang untuk membeli produk yang lebih berkualitas milik lokal juga sangat membantu memulihkan pasar lokal.

Di sisi produsen produk kosmetik lokal seharusnya melakukan teknik pemasaran yang sesuai dengan tren saat ini. Brand lokal dapat mencontoh pemasaran yang dilakukan brand fast beauty sehingga bisa mendapat eksposur lebih dari masyarakat. Berkaca dari produk-produk fesyen lokal yang saat ini jauh lebih digemari masyarakat karena teknik pemasaran dan desain visual media sosial yang menarik.

Melihat berbagai dampak yang ditimbulkan tren fast beauty, maka sangat dibutuhkan perhatian dari berbagai kalangan. Upaya-upaya pemangkasan tren fast beauty butuh dilakukan agar keberlangsungan ekonomi serta kestabilan pasar kosmetik di Indonesia tetap terjaga. Selain itu, juga menjadi bentuk menjaga lingkungan yang tentunya bermanfaat bagi industri lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun