A. Pengertian plagiarisme
Plagiarisme atau plagiat merupakan tindakan menyalin ide, gagasan, atau karya orang lain yang kemudian diklaim sebagai milik sendiri, atau menggunakan karya orang lain tanpa mencantumkan sumbernya. Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman mengenai asal usul dari suatu ide, gagasan, atau karya.
Kata "plagiat" berasal dari bahasa Inggris "plagiarism" dan "plagiary," serta dari bahasa Latin "plagiarius," yang berarti penculik atau penjiplak. Dengan demikian, plagiarisme atau plagiat dapat dipahami sebagai tindakan mencuri gagasan atau karya intelektual orang lain dan mengklaimnya sebagai miliknya sendiri (Putra, 2011).
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 17 tahun 2010, plagiat didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja untuk mendapatkan kredit atau nilai atas suatu karya ilmiah. Ini dilakukan dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan sumbernya dengan benar dan memadai.
Menurut Novanta (2009), ada beberapa indikator untuk mendeteksi plagiarisme, antara lain:
1. Penggunaan Kosakata: Menganalisis kosakata dalam tugas dibandingkan dengan penggunaan sebelumnya dapat menunjukkan keaslian penulisan.
2. Perubahan Kosa Kata: Perubahan signifikan dalam kosakata bisa menjadi tanda plagiarisme melalui copy-paste.
3. Teks yang Membingungkan: Alur yang tidak konsisten menunjukkan bahwa penulis mungkin tidak menggunakan pemikiran sendiri.
4. Penggunaan Tanda Baca: Kesamaan tanda baca antara penulis berbeda adalah indikasi yang tidak wajar.
5. Jumlah Kemiripan Teks: Kemiripan berlebihan dalam teks berbeda pada topik sama dapat mencurigakan.
6. Kesalahan Ejaan yang Sama: Kesalahan ejaan identik di teks berbeda menunjukkan kemungkinan plagiarisme.
7. Distribusi Kata-Kata: Kesamaan distribusi kata dalam teks berbeda juga tidak wajar.
8. Struktur Sintaksis Teks: Kesamaan struktur sintaksis antara dua teks dapat menandakan plagiarisme.
9. Rangkaian Kata yang Sama: Urutan karakter yang identik dalam teks berbeda adalah tanda plagiarisme.
10. Frekuensi Kata: Penggunaan kata dengan frekuensi sama di teks berbeda adalah indikasi mencurigakan.
11. Keputusan Kalimat: Pilihan panjang kalimat yang tidak biasa dapat menunjukkan plagiarisme.
12. Teks yang Dapat Dibaca: Skor kemampuan baca yang sama di antara penulis berbeda adalah hal yang tidak biasa.
13. Referensi yang Tidak Jelas: Referensi yang tidak dicantumkan di daftar pustaka dapat mengindikasikan plagiarisme cut and paste.
B. Jenis plagiarisme berdasarkan aspek yang dicuri
Plagiat dilihat dari bagian yang dicuri, bisa dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
PLAGIAT IDE
Plagiat ide adalah ketika seseorang mengambil ide orang lain tanpa memberikan kredit. Jenis plagiat ini sulit dibuktikan karena ide bisa mirip atau bahkan sama tanpa adanya penjiplakan.
PLAGIAT KATA DEMI KATA
Plagiat kata demi kata adalah ketika seseorang menyalin tulisan orang lain persis seperti aslinya tanpa memberikan tanda kutip atau menyebutkan sumbernya. Ini seperti "mencuri" tulisan orang lain.
PLAGIAT SUMBER
Plagiat sumber terjadi ketika seseorang menyebutkan sumber, tapi tidak lengkap atau salah. Ini seperti memberikan alamat yang salah sehingga orang tidak bisa menemukan sumber aslinya.
PLAGIAT KEPENGARANGAN
Plagiat kepengarangan adalah ketika seseorang mengaku sebagai penulis karya orang lain. Ini seperti mencuri identitas penulis lain.
C. Menurut Soelistyo (2011), plagiarisme atau plagiat dapat diklasifikasikan dalam beberapa tipe, bentuk dan jenis, yaitu:
* Jenis plagiarisme berdasarkan proposi yang dibajak
 Plagiat dapat dikategorikan berdasarkan proporsi atau persentase yang dicuri, yaitu:
a. Â Plagiat Ringan
Plagiat dianggap ringan jika dalam sebuah karya tulis ilmiah, bagian yang diambil dari sumber lain kurang dari 30%
b. Â Plagiat Sedang
Plagiat sedang terjadi ketika persentase pengambilan dari karya orang lain berkisar antara 30% hingga 70%.
c. Plagiat Total
Plagiat total terjadi jika lebih dari 70% konten dalam karya tulis ilmiah merupakan hasil penjiplakan dari karya orang lain. Tindakan ini tidak dapat ditoleransi dan karya tersebut perlu direvisi atau tidak diakui. Parafrase ini mempertahankan makna asli sambil menggunakan kata-kata dan struktur kalimat yang berbeda.
D. Jenis plagiarisme berdasarkan pola
Plagiat dapat digolongkan menjadi beberapa jenis berdasarkan pola yang digunakan, yaitu:
1. Plagiarisme total
Plagiat total adalah ketika seseorang mencontek seluruh tulisan orang lain dan mengklaim sebagai karyanya sendiri. Biasanya, mereka hanya mengubah sedikit kata dan bagian-bagian tertentu agar terlihat berbeda.
2. Plagiarisme parsial
Plagiat parsial dilakukan dengan cara menjiplak sebagian hasil karya orang lain untuk menjadi hasil karyanya sendiri. Biasanya, dalam plagiarisme jenis ini, penulis mengambil pernyataan, landasan teori, sampel, metode analisis, pembahasan, dan atau kesimpulan tertentu dari hasil karya orang lain tanpa menyebutkan sumber aslinya.
3. Auto plagiarisme (self-plagiarisme)
Auto-plagiat adalah ketika seseorang mencontek tulisannya sendiri yang sudah pernah dipublikasikan, tanpa menyebutkan sumber aslinya.
4. Plagiarisme antar bahasa
Plagiarisme antar bahasa dilakukan dengan cara menerjemahkan suatu karya tulis yang berbahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Setelah itu, penulis menjadikan hasil terjemahan tersebut sebagai hasil karyanya tanpa menyebut sumbernya. Parafrase ini mempertahankan makna asli sambil menggunakan kata-kata dan struktur kalimat yang berbeda.
F. Jenis plagiat berdasarkan penyajian
Jika kita lihat dari cara penyajiannya, plagiat bisa dibagi menjadi beberapa tipe, yaitu:
Plagiarisme Verbatim
Plagiarisme Verbatim. Plagiarisme Verbatim merupakan tindakan plagiasi dengan menjiplak karya orang lain apa adanya dan memberi kesan bahwa karya tersebut merupakan hasil karya ciptaanya sendiri.
Plagiarisme kain perca
Plagiat kain perca adalah ketika seseorang mengambil potongan-potongan tulisan dari berbagai sumber, lalu menyatukannya seolah-olah itu adalah ide orisinalnya.
Plagiarisme parafrasa
Plagiarisme parafrasa merupakan tindakan plagiasi dengan mengubah kalimat dari penulis asli dengan kalimatnya sendiri dan tidak mencantumkan referensi ataupun kutipan.
Plagiarisme kata kunci atau frasa kunci
Plagiarisme Kata Kunci atau Frasa Kunci
Jenis plagiasi ini melibatkan pengambilan sejumlah kata kunci dari penulis asli dan memparafrasekannya dengan kata-kata sendiri.
Plagiarisme stuktur gagasan
Plagiat struktur gagasan adalah ketika seseorang mencontek alur atau kerangka pemikiran dari tulisan orang lain, meskipun kata-katanya berbeda. Jadi, plagiat tidak hanya sekedar mencontek secara persis. Ada banyak cara lain untuk melakukan plagiat, mulai dari mengubah sedikit kata, hingga mencontek struktur keseluruhan tulisan. Semua jenis plagiat tetap dianggap sebagai tindakan yang tidak jujur.
DAFTAR PUSTAKA
*Putra, R.M.S. (2011). Kiat menghindari plagiat. Jakarta: Indeks.
 * Soelistyo, H. (2011). Plagiarisme: Pelanggaran hak cipta dan etika. Yogyakarta: Kanisius.
 * Suyanto, A., & Jihad, A. (2011). Betapa mudah menulis karya ilmiah. Yogyakarta: Multi Solusindo.
 * Brotowidjoyo, M. (1993). Zoologi dasar. Jakarta: Erlangga.
 * Ridhatillah, A. (2003). Dealing with plagiarism in the information system research community: A look at factors that drive plagiarism and ways to address them. MIS Quarterly, 27(4).
 * Novanta, A. (2009). Pendeteksian plagiarisme pada dokumen teks dengan menggunakan algoritma Smith-Waterman. Tesis S2. Medan: Universitas Sumatera Utara.
https://www.kajianpustaka.com/2019/02/Plagiarisme.html?m=1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H