Mohon tunggu...
Anisa Nur Rahmadani
Anisa Nur Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PG PAUD UNESA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bermain Perosotan (Prosotan) Pada Anak Usia Dini

9 April 2022   20:21 Diperbarui: 9 April 2022   20:22 4420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perosotan atau prosotan ditemukan di taman, sekolah, taman bermain dan halaman belakang. Perosotan adalah contoh bermain sederhana yang dikenal sebagai bidang miring, yang menggerakkan objek dari atas ke bawah dengan muda, atau, dalam kasus ini, membuat keceriaan. Perosotan dapat berbentuk datar, atau setengah silindris atau tabung untuk menghindari jatuh. Perostan biasanya berbahan plastik atau metal dan memiliki permukaan lembut yang lurus atau melengkung. Pemakainya, biasanya anak-anak, memanjang ke atas perosotan memakai tangga dan duduk di bagian atas perosotan dan kemudian meluncur ke bawah. Sebenarnya apa sih manfaat dari perosotan ini?

1. mengoptimalkan tumbuh kembang anak salah satunya motorik kasar ( contoh: ketika menaiki tangga perosotan)

2. melatih keseimbangan tubuh anak ( contoh: perlu keseimbangan tubuh ketika menaiki tangga)

3. melatih kelenturan tubuh anak (contoh: perlu juga kelenturan tubuh ketika meluncur dari atas)

4. melatih keberanian anak (contoh: ketika anak berada di paling atas dan siap untuk meluncur, keberanian anak sedang dilatih)

5. mengajari anak untuk antri ( contoh: bermain di tempat umum, untuk mendidik anak supaya antri )
Cara bermain perosotan :
1. Hindari perosotan yang terletak di atas aspal karena berisiko membuat anak cedera
2. Pastikan anak sudah mampu duduk tegak untuk menjaga keseimbangannya selama meluncur
3. Bimbing tangannya dari pinggir perosotan
4. Berjaga di bawah saat anak mendarat
5. Lepaskan sepatu anak untuk mencegah dia mengalami hambatan saat meluncur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun