Digitalisasi Pendidikan Bukan Sekedar Beralih Ke Platfrom
Digitalisasi pendidikan menjadi program prioritas yang dibanggakan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini. Sejauh ini pencapaian angka penyaluran perangkat teknologi informasi dan komunikasi hingga pemakaian platform pendidikan yang mencapai belasan juta pengguna menjadi klaim keberhasilan pemerintah.
Pencapaian itu meliputi pendistribusian hardware (perangkat keras), pelatihan, pembuatan platform pendidikan, dan jumlah sasaran pengguna. Capaian digitalisasi pendidikan itu jadi uraian pertama Nadiem terkait capaian kinerja program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Sebagai contoh, Platform Merdeka Mengajar, sudah lebih dari 2 juta orang yang login. Ada 150.731 sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka mengakses platform ini. ,"Benar-benar penghematan triliuan rupiah daripada menerapkan secara fisik," kata Nadiem.Selama periode tahun 2020-2023 sebanyak 71.991 sekolah formal menerima bantuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Penggunaan empat platform digital pada tahun 2022 merupakan sumbangsih Kemendikbudristek untuk sekolah. Empat platform digital itu meliputi Platform Merdeka Mengajar untuk guru belajar dan berbagi terkait Kurikulum Merdeka dan aplikasi RKAS untuk pelaporan keuangan oleh sekolah dan kepala daerah
Selain itu, dua aplikasi lainnya yakni SIPLah untuk membelanjakan kebutuhan sekolah dengan dana bantuan operasional sekolah, serta TanyaBOS lebih dari 13,6 juta pengguna. Hal itu diklaim mempercepat pembelajaran mandiri guru, pelaporan, hingga berbelanja kebutuhan sekolah secara daring dengan tingkat kepuasan tinggi.
Evaluasi dampak
Di akhir rapat kerja Komisi X DPR dengan Mendikbudristek yang dibacakan Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf, Komisi X DPR menekankan agar Kemendikbudristek tak hanya memaparkan data kuantitatif capaian program dan kerjanya.
"Perlu dikaitkan dengan dampak pada peningkatan mutu pendidikan mengacu pada standar nasional pendidikan," kata Dede.
Komisi X DPR juga menekankan, penyediaan platform digital.Secara khusus, Platform Merdeka Mengajar dinilai perlu kajian kebutuhan tiap jenjang pendidikan dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK) dan sekolah luar biasa beserta proses asesmennya.
Terkait digitalisasi pendidikan misalnya mendorong sekolah dan peserta didik menciptakan konten prestasi dan pendidikan di media sosial di tengah banjir informasi tak bermutu dan hoaks. Digitalisasi pendidikan diharapkan sesuai kebutuhan sekolah.