5.Mobilitas karyawan:
Pengangguran terkadang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara keterampilan pencari kerja dan kebutuhan pasar tenaga kerja di daerah tersebut. Mempromosikan mobilitas pekerjaan dapat membantu mereka menemukan pekerjaan di tempat lain yang membutuhkan keahlian mereka.
6.Kebijakan Fleksibilitas Kerja:
Mendorong fleksibilitas kerja, seperti bekerja paruh waktu, telecommuting, atau kerja lepas, dapat membantu menciptakan peluang kerja bagi mereka yang kesulitan menemukan pekerjaan tradisional.
Kesimpulan
Pasokan tenaga kerja yang tinggi tidak sesuai dengan lapangan pekerjaan yang tersedia sehingga meningkatkan pengangguran di Indonesia .Pengangguran merupakan masalah yang selalu ada di negara dengan jumlah penduduk yang besar seperti Indonesia. Faktor yang sangat penting bagi perkembangan perekonomian adalah angkatan kerja sebagai sumber daya manusia dengan jumlah angkatan kerja yang besar.Ketidakseimbangan pasar tenaga kerja menyebabkan pengangguran di masyarakat, yang berarti jumlah  permintaan atas tenaga kerja tidak sedikit dibandingkan penawaran.Upah adalah penghasilan yang diterima oleh karyawan dalam bentuk tunai, yang tidak hanya mencakup komponen gaji, tetapi juga lembur dan tunjangan (transportasi, tunjangan makan dan tunjangan lainnya) yang diterima secara rutin/berkala. Inflasi diakibatkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat akan barang yang melebihi penawaran saat ini, yang menyebabkan kenaikan harga barang akan naik.Inflasi yang terjadi dalam perekonomian daerah memiliki beberapa efek dan konsekuensi yang mempengaruhi keputusan produksi perusahaan dan menambah atau mengurangi input tenaga kerja.Semakin tinggi upah minimum meningkatkan biaya operasional perusahaan, semakin besar pula kenaikan biaya operasional, yang tidak dibarengi dengan peningkatan produksi, membebani dan menurunkan laba perusahaan, dan perusahaan mencari cara untuk mengkompensasi kekurangan tersebut, seperti dengan mengurangi jumlah karyawan, sehingga perusahaan dapat mengembalikan keseimbangan produksi dan produksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H