Dewi Maya Arsyah merupakan Mahasiswa aktif di President University jurusan Ilmu Komunikasi. Saat ini ia mengambil konsentrasi di Public Relations. Disamping kesibukannya mengikuti perkuliahan, ia juga aktif dalam banyak kepanitiaan acara di kampus. Baru-baru ini ia mulai bekerja sebagai makeup freelancer. Berikut Profil dan Biografi Dewi Maya Arsyah.
Biodata Dewi Maya Arsyah
Nama: Dewi Maya Arsyah
Tempat lahir : Tangerang
Tanggal lahir : 10 Mei 2001
Kewarganegaraan : Indonesia
Orang tua : Erwin Efendi (Ayah), Eliya (Ibu)
Biografi Dewi Maya
Dewi Maya Arsyah atau biasa dipanggil Maya merupakan perempuan kelahiran tahun 2001. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara dan anak perempuan satu-satunya dari pasangan Ayah Erwin Efendi dan Ibu Eliya.Â
Lahir dan besar di keluarga yang sederhana dan berkecukupan, kedua orangtuanya memiliki usaha yang dibangun bersama sejak Maya masih kecil hingga saat ini.Â
Diketahui ia memiliki dua orang adik laki-laki, adik pertamanya bernama Raihan Maulana yang saat ini sedang duduk dibangku SMP, dan adik keduanya yang bernama Arsyil Alfaronizam yang akan masuk sekolah TK.
Masa kecil Dewi MayaÂ
Maya dididik dan diajarkan oleh kedua orangtuanya untuk selalu berusaha dalam meraih sesuatu yang diinginkan. Walaupun terlahir sebagai anak pertama dan perempuan satu-satunya, kedua orangtuanya jarang memanjakannya. Hal itu yang membuat ia menjadi pribadi yang mandiri dan pekerja keras. Ia juga dikenal sebagai anak yang baik dan penyabar di kalangan teman-temannya.
Sejak kecil, Maya termasuk anak yang cepat dalam menangkap pelajaran. Ia bahkan sudah lancar dalam membaca, menulis dan juga membaca Al-Qur'an sebelum memasuki sekolah dasar.Â
Saat masih di taman kanak-kanak, ia sangat suka bernyanyi dan menari, sehingga sering mendapatkan juara dari setiap perlombaan. Namun, ia tidak dapat melanjutkannya disebabkan guru yang mengajarinya menari dan menyanyi berhenti mengajar di sekolah dan pergi mengajar ke luar negeri.
Pendidikan Dewi Maya
Maya menenempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN Pisangan 3, disini ia mulai mengikuti kegiatan di luar sekolah salah satunya adalah kegiatan Pramuka. Ia pernah memenangkan kejuaraan saat mengikuti lomba Pramuka antar sekolah. Di sekolah, ia selalu mendapatkan peringkat 10 besar dikelasnya.Â
Ketika di kelas bila ia tidak mengerti  pelajaran matematika, ia akan bertanya kepada temannya yang mengerti. Sebagai rasa terima kasihnya, ia akan mengajarkan kembali temannya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Lulus sekolah dasar, Maya melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan. Â Di SMP, ia mulai tertarik membaca cerita novel, inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa ia suka membaca sampai saat ini. Setiap belajar ia selalu menganggap tulisan yang sedang dibacanya sebagai cerita novel.Â
Dengan begitu, ia lebih mudah mengerti tentang apa yang dipelajarinya. Saat itu, ia memiliki kepribadian sebagai orang yang pendiam dan pemalu. Namun, ia termasuk orang yang teliti dan selalu memperhatikan hal-hal kecil, ia senang mempelajari hal baru, Dan uniknya membantu temannya belajar merupakan sesuatu yang menyenangkan untuknya.
Pada tahun 2016, Maya melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas, yang lokasinya cukup jauh dari rumahnya, yakni SMA Bakti Idhata, salah satu sekolah di daerah Jakarta Selatan. Ia memilih untuk bersekolah di sana dengan tujuan menambah teman dan suasana baru.Â
Bergabung di Organisasi dan Kepanitiaan
Semasa SMA, Maya merupakan siswi di jurusan IPA dan dikenal sebagai siswi yang gigih, rajin, ramah, dan pintar. Ia pernah ditunjuk sebagai wakil ketua OSIS, tetapi ia belum dapat menerimanya karena masih merasa belum memiliki pengalaman yang cukup di organisasi sebelumnya. Pada akhirnya, ia memilih bergabung sebagai anggota OSIS. Sejak itu, ia mulai mengikuti dan mengadakan berbagai kegiatan di sekolahnya.
Ia mulai dikenal sebagai salah satu siswa yang mempunyai banyak tugas dan aktif dalam organisasi serta kepanitiaan. Namun, tidak berarti ia meninggalkan kewajibannya sebagai seorang siswa. Di sela-sela kesibukan dalam berorganisasi, ia masih tetap berusaha mempertahankan nilai akademiknya.Â
Terbukti sejak kelas 1 SMA, ia mampu mendapatkan peringkat 3 besar di kelas dan jurusannya. Bahkan, beberapa kali ia mendapatkan peringkat 1 di kelasnya. Maya juga sering ditunjuk oleh sekolah untuk menjadi perwakilan sekolahnya dalam mengikuti Olimpiade Sains Nasional maupun kompetisi lainnya.
Ada masa dimana ia perlahan mulai berubah, ia menjadi lebih aktif dan terbuka kepada orang lain. Ia senang bersosialisasi dengan orang lain bahkan berbicara di depan umum. ia sangat suka menambah dan memperluas pertemanan. Di akhir masa sekolah, ia mulai menulis cerita pendek di buku catatannya. Banyak cerita pendek yang dibuatnya namun belum pernah ia perlihatkan pada orang lain.
Memilih untuk Menunda Kuliah
Setelah lulus SMA, Maya mendaftar di beberapa Perguruan Tinggi Negeri. Ia diterima di dua PTN yang berlokasi di Bogor dan Jakarta. Namun, ia lebih memilih di Jakarta karena lokasi yang tidak terlalu jauh. Berjalan satu semester ia merasa tidak sejalan dengan jurusan yang dipilih. Walaupun masih berhubungan dengan jurusannya saat sekolah, Â setelah dipikirkan kembali ia memutuskan untuk berganti jurusan. Dan ia akhirnya memilih untuk menunda pendidikan kuliahnya terlebih dahulu
Sebagai Mahasiswa dan Freelancer
Memulai perkuliahan kembali, Maya memilih berkuliah di President University jurusan Ilmu Komunikasi. Berbeda dengan jurusannya ketika sekolah yaitu di bidang ilmu pengetahuan alam, kini ia memilih fokus di ilmu sosial. Banyak orang yang tidak menyagka dengan keputusannya.Â
Namun bukan tanpa alasan, ia memilih jurusan ini karena ia ingin mempelajari lebih dalam terkait ilmu komunikasi. Karena menurutnya, komunikasi merupakan salah satu elemen penting untuk dipelajari.
Berbekal pengalaman organisasi dan kepanitiaan sewaktu SMA ini membuatnya menyukai dan merasa tertarik untuk ikut menjadi panitia dalam berbagai acara di kampus. Hingga saat ini sudah banyak acara yang telah selesai ia laksanakan. Mulai dari menjadi Project Manager, Admin, Public Relation, Fundraising sampai Event Organizer sudah pernah ia rasakan.
Sewaktu ia memiliki waktu luang dan tidak ada jadwal perkuliahan, ia memilih bekerja sebagai makeup freelancer. Ia merasa senang dan bangga setiap menyelesaikan tugas-tugas maupun pekerjaannya karena mampu membuat dirinya banyak berkembang dibandingkan sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H