Mohon tunggu...
anisanisa
anisanisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mhasiswi UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Hobi saya membaca dan saya hobi nari

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Strategi Model Pemberdayaan UMKM untuk Mengurangi Kemiskinan Di Indonesia: Pendekatan Inovatif dan Berkelanjutan

3 Januari 2025   14:41 Diperbarui: 3 Januari 2025   14:41 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

STRATEGI MODEL PEMBERDAYAAN UMKM UNTUK MENGURANGI KEMISKINAN DI INDONESIA: PENDEKATAN INOVATIF DAN BERKELANJUTAN

Anisa Dan Vera Sardila

ABSTRAK

Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu solusi utama dalam upaya mengurangi kemiskinan di Indonesia. UMKM memiliki peran yang sangat vital dalam menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan, dan mendorong perekonomian lokal. Namun, tantangan yang dihadapi oleh UMKM, seperti keterbatasan akses modal, teknologi, dan pasar, seringkali menghambat potensi mereka untuk berkembang. Oleh karena itu, diperlukan strategi model pemberdayaan UMKM yang inovatif dan berkelanjutan. Pendekatan pemberdayaan yang berbasis pada pengembangan keterampilan, peningkatan kapasitas manajerial, serta akses terhadap teknologi dan pasar global dapat memperkuat daya saing UMKM. Program pendampingan, pelatihan, dan kemitraan dengan sektor swasta serta lembaga keuangan juga sangat penting dalam meningkatkan keberlanjutan UMKM. Selain itu, dukungan kebijakan pemerintah yang mencakup penyederhanaan regulasi, pemberian insentif pajak, dan kemudahan dalam akses perizinan menjadi faktor penentu dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi UMKM. Dengan penerapan model pemberdayaan yang tepat, UMKM di Indonesia diharapkan dapat berperan lebih efektif dalam mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kata kunci : Pemberdayaan UMKM, Pengurangan Kemiskinan, Inovasi Berkelanjutan

ABSTRACT

Empowering Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) is one of the main solutions in efforts to reduce poverty in Indonesia. MSMEs have a very vital role in creating jobs, increasing income and encouraging the local economy. However, the challenges faced by MSMEs, such as limited access to capital, technology and markets, often hamper their potential to develop. Therefore, an innovative and sustainable MSME empowerment model strategy is needed. An empowerment approach based on skills development, increasing managerial capacity, and access to technology and global markets can strengthen the competitiveness of MSMEs. Mentoring, training and partnership programs with the private sector and financial institutions are also very important in improving the sustainability of MSMEs. Apart from that, government policy support which includes simplifying regulations, providing tax incentives, and facilitating access to permits is a determining factor in creating a conducive environment for MSMEs. By implementing the right empowerment model, it is hoped that MSMEs in Indonesia can play a more effective role in reducing poverty and encouraging inclusive and sustainable economic growth.

Keywords: Empowerment of MSMEs, Poverty Reduction, Sustainable Innovation

PENDAHULUAN

Indonesia, sebagai negara berkembang dengan populasi terbesar keempat di dunia, menghadapi tantangan besar dalam mengurangi tingkat kemiskinan yang masih cukup tinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), meskipun terjadi penurunan jumlah penduduk miskin dalam beberapa tahun terakhir, kemiskinan masih menjadi masalah struktural yang memerlukan perhatian serius. Salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam mengatasi masalah kemiskinan adalah sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM berperan penting dalam perekonomian Indonesia, menyerap lebih dari 97% tenaga kerja, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Namun, meskipun memiliki potensi yang besar, UMKM di Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang menghambat kemampuannya untuk berkembang, sehingga tidak optimal dalam mengurangi kemiskinan.

Tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM antara lain adalah keterbatasan akses terhadap modal, teknologi, pasar, serta pelatihan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas produk dan manajemen. Banyak UMKM yang belum mampu bersaing di pasar global dan masih terjebak dalam lingkaran kemiskinan karena ketergantungan pada pasar lokal yang terbatas dan rendahnya daya saing. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi model pemberdayaan UMKM yang tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga bersifat inovatif dan berkelanjutan, guna menciptakan kondisi yang memungkinkan UMKM tumbuh secara optimal dan dapat mengurangi kemiskinan secara signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun