Tetaplah menjaga sholat meskipun kita pendosa dan setiap manusia pasti mempunyai banyak kesalahan yang tak luput dari dosa, sempat kan lah waktu untuk kita berkomunikasi dengan Allah yang telah memberikan nikmat atas segala karunianya. sungguh lalainya di zaman sekarang ini manusia sudah berani meninggalkan sholat bahkan disengaja padahal kita diberi waktu yang sangat panjang dalam satu harinya dan hanya menyepatkan waktu beberapa menit saja terkadang manusia tidak sempat dengan berbagai alasan seperti sedang bekerja, sedang dalam perjalanan jauh, dan dalam keadaan sakitpun menjadi alasan untuk meninggalkan sholat. Padahal agama islam sendiri tidak menyusahkan umatnya untuk beribadah, lantas mengapa umatnya untuk beribadah saja masih banyak alasan?apakah tidak malu dengan seseorang yang mampunyai keterbatasan fisik? mereka tetap menjalankan kewajiban apa yang telah diwajibkan oleh agama nya. Allah tidak memerintahkan seseorang dalam beribadah harus menjadi baik dulu karena kita tidak akan merubah apapun dalam sholat, dan jangan hiraukan hinaan dari para pembenci biarlah mereka menyebutmu munafiik dan biarlah mereka menuduhmu sholat hanyalah buat pencitraan semata saja.
Islam mengajarkan sejak kecil untuk taat dalam beribadah sejak berumur 7tahun ada sebuah hadis yang berbunyi Rasulullah SAW, bersabda:
- "Suruhlah anak-anak kecil kamu melakukan sembahyang pada (usia) tujuh tahun, dan pukullah mereka     (bila lalai) atas Nya pada (usia) sepuluh tahun, dan pisahkanlah mereka di tempat-tempat tidur ". Maka dari itu mari lah kita jangan sekali kali menganggap bahwa shalat sebagai beban. Karena Allah jutru menjadikan salat bagi kita untuk meringankan beban."
- "Yang membedakan antara orang beriman dengan tidak beriman adalah meninggalkan salat."
- "Seandainya kamu tahu betapa dahsyatnya sujud, kamu pasti tidak akan pernah mengangkat kepalamu dari tanah."MASYAALLAH BETAPA INDAHNYA JIKA KITA MENJALANKAN KEWAJIBAN TETAP DALAM KE ISTIQOMAHAN,dan selalu menjaga komunikasi dengan allah insyaallah apa yang kamu inginkan terkabul satu persatu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H