Mohon tunggu...
Anisa Mandela
Anisa Mandela Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta (S2)

sebaik-baiknya hidup adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penantian Panjang

12 September 2022   13:56 Diperbarui: 12 September 2022   14:13 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terbangun aku dalam lamunan ini 

Aku hanya berkedip sejenak dengan penuh rendah diri 

Menandakan bahwa harapan ini akan ada di ujung  hari

Untuk memberikanku semangat tanpa dikasihani 

            Aku bukanlah orang yang mampu menguatkan hati

            Kelemahanku adalah bersama dengan dinginnya sanubari 

            Membeku tetap di ujung relung hati 

            Kata kiasan ini akan terpancar untukmu yang kucintai 

Dua hati yang terpisahkan oleh jarak ini 

Suatu saat akan menemanimu di lain hari 

Aku tidak akan menyerah  dengan perbedaan ini

Karena janji suci ini sebentar lagi akan terjadi

          Tidak akan pernah menjauh demi sebuah harapan 

          Dan akan selalu dekat untuk sebuah kenyataan 

          Takdir ini akan menemukan jalannya sendiri 

          Demi sebuah ikatan kasih yang abadi

Aku akan menjadi diriku sendiri 

Demi sebuah kasih yang telah kau titipi 

Aku akan menemanimu seorang diri 

Untuk menanti dirimu bisa kembali 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun