Pesan dari Sebuah Raga

Secangkir kopi penambah semangatku di pagi hari

Tanpa ada sejumput roti karena itu tidak terlalu berarti

Menanak nasi juga tidak terlalu menambah daya di pagi hari 

Hanya memerlukan kafein dan gula saja untuk semangat tinggi 

           Dinamika kehidupan merah merona di pagi hari 

           Terlalu padat merambat sehingga bel mobil sering berbunyi

           Lalu lalang merambah tengah kota di dinginnya hari ini 

           Dengan berbagai polusi yang akan terserap dalam diri 

Kita hanya berkutat dengan kehidupan duniawi 

Hedonisme yang berjalan terlalu lelah untuk seorang diri 

Kita kejar setiap hari tanpa terlalu memikirkan raga ini 

Demi kepuasan dan tujuan hidup di masa ini 

           Terlalu lama mendalami peran kita di waktu kerja 

           Sampai kita lupa bahwa Tuhan lah pemberi segalanya

          Raga ini tak sempat menundukkan kepala kepada-Nya 

          Hanya karena sebongkah reward yang tidak berarti apa-apa

Manusia seperti kita terlalu banyak merasa lupa

Panggung dunia inilah kita datang sebagai aktornya

Suatu saat kita mulai sadar akan berartinya sebuah jiwa 

Yang pasti akan renta di makan usia