Kelamnya dunia beserta isinya tidak pernah aku rasakanÂ
Dingin dan panasnya udara siang  malam hanya sekejap saja terlewatkanÂ
Aku menerima ini semua bagaikan berlian  yang sangat indahÂ
Dan tidak semua orang beruntung mendapatkan anugerahÂ
     Aku tidak pernah merasakan terjalnya badai kehidupanÂ
     Aku juga tidak pernah merasakan beban mencari sesuap panganÂ
     Yang aku rasakan roda nasib seseorang pasti akan selalu berputarÂ
     Maju seiring dengan arah jarum jam yang selalu bergetar
Melihat si tompel berbaju lusuh ketika aku berangkat ke sekolahÂ
Seakan menandakan bahwa perbedaan itu jelas tapi bersekat
Aku ambilkan sepotong roti dari tas sekolahÂ
Kuberikan si tompel dengan mengharapkan berkah
     Si tompel menerima dengan senyuman yang melebar
     Aku terima berteman dengannya yang hidup di bawah jembatan
     Mereka berlari bebas bagaikan burung yang tidak pernah masuk sangkar
     Berbeda dengan kami yang terkekang dan sibuk dengan pencitraan
Aku belajar memaknai kehidupan yang hanya sementaraÂ
Dengan cara ku sendiri hingga hati ini bebas dan liar
Tidak ada satu orangpun yang mampu mengekang seorang juara
Walaupun kemerdekaan hati hanya aku yang merasakan gejolaknya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H