Terik matahari terasa panas di pagi ini
Seperti teriknya hati yang berbalut sepi
Aku sendiri merasakan keraguan hatiÂ
Tatkala dirimu akan pergi seorang diriÂ
    Apa daya tangan ini ingin menahan
    Segala kepedihan yang ada untuk tidak berlari kencangÂ
    Seandainya ini mentari bersinar bisa sampai kesorenÂ
    Mungkin rasa cemburu ini akan segera hilangÂ
Aku tidak akan merasakan kegelisahan
Disaaat mentari ini hilang bersinar lalu tenggelam
Aku hanya akan bersandar padamu untuk menguatkanÂ
Bahwa cobaan ini sebagai perjalanan cinta kita yang kelamÂ
     Aku rela melepasmu demi sebuah harapanÂ
     Cita-citamu lebih mulia dari sebuah impian
     Mata ini selalu melihatmu dengan segenap tatapan
     Dan tidak akan sekalipun menoleh secara bergantian
Raihlah tangan ku dengan untaian kataÂ
Jangan lepas mutiara ini meskipun sudah tidak berkilauanÂ
Tetaplah kamu simpan dalam jiwa dan ragaÂ
Sebagai semangat untuk penguat ikatan cinta