Mohon tunggu...
maisyarahanisa
maisyarahanisa Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi | Pembelajar Amatir bertransformasi menjadi Mahir

www.aanimasy.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq R.A

23 Februari 2023   06:04 Diperbarui: 23 Februari 2023   06:11 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sepak terjang seorang Abu Bakar sebelum memegang amanah besar sebagai seorang Khalifah pertama, dia pun pernah memerankan beberapa posisi strategis. Di antaranya yaitu pernah memegang jabatan mengurusi Al Asynaq, yaitu diyat dan denda. Peran ini dia jalani pada saat masa jahiliyah. Pada saat itu, dia termasuk ke salah satu orang Quraisy yang terkemuka dan terhormat. Mereka juga biasa meminta bantuan kepada Abu Bakar mengenai perihal apa yang sedang menimpa mereka.

Selain itu, semasa jahiliyah pun Abu Bakar termasuk orang yang tidak pernah bersujud kepada berhala. Atas kecerdasan yang dimilikinya, dia meyakini bahwa berhala adalah patung biasa yang tidak patut untuk disembah. 

Ada suatu kisah, ketika sang ayah Abu Quhafah mengenalkan patung berhala padanya, dia pun mencoba meminta sesuatu pada berhala tersebut. Akan tetapi, berhala itu tidak menjawab, sampai dia pun melemparkan sebongkah batu ke atas berhala hingga roboh. Kisah tersebut membuktikan kecerdasan seorang Abu Bakar ketika melihat perkara yang tidak masuk akal.

Kepiawaian seorang Abu Bakar dalam hal memimpin berlanjut sampai dia masuk Islam. Hal ini terbukti dengan berhasilnya dia mengajak sekelompok orang pilihan ke dalam agama Islam. Mereka adalah Az Zubair bin al Awwam, Ustman bin Mazh'un, Abu Ubaidah bin al Jarrah, Abdurrahman bin Auf, Abu Salamah bin Abd Al-Asad bin Al Arqam bin Abu Al Arqam. Abu Bakar adalah sosok pemimpin dan pemuka yang dihormati, dermawan, dan gemar membantu. Menjadi hal yang biasa baginya di Mekah, yaitu menyediakan para tamu jamuan yang sangat istimewa, yang mana hal ini tidak ada seorang pun yang melakukanya.

Selain itu, Abu Bakar cukup banyak terlibat dan terjun langsung dalam medan jihad ikut bersama-sama Rasulullah Saw. tanpa pernah absen sekalipun. Abu Bakar ikut serta dalam melaksanakan misi investigasi bersama Rasulullah Saw. untuk mengetahui pasukan lawan dalam Perang Badar. Dia juga ikut serta dalam Perang Uhud dan Hamra al Asad, Perang Bani An Nadhir, Perang Bani Al Mushtaliq, Perang Khandaq, dan Perang Bani Quraizah. Dia juga ikut berperan dalam kejadian Hudaibiyah, serta peristiwa penting lainnya.

Abu Bakar menjadi salah satu bagian terpenting dalam perjalanan dakwah Nabi Muhammad Saw., yaitu ketika beliau melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah. Dia adalah sahabat pilihan Allah untuk menemani Nabi Muhammad Saw. berjalan menuju Madinah, dan betapa bahagianya Abu Bakar saat dia yang ditunjuk untuk itu. Abu Bakar pula yang menjadi saksi saat Nabi Muhammad Saw. diikuti oleh kaum kafir Quraisy sampai mereka berdua pun harus bersembunyi selama tiga lama di dalam Gua Tsur sebagai strategi untuk menyelamatkan diri.

Abu Bakar bagai tangan kanan Nabi Muhammad Saw., sejak terbitnya dakwah hingga Nabi Muhammad Saw. wafat. Dia mengambil banyak teladan dari Nabi Muhammad Saw., serta menimba banyaknya hikmah yang menumbuhkan dan mengokohkan keimanan. Semua ini karena hidupnya dihabiskan sebagian besar bersama Nabi Muhammad Saw., hingga membuahkan kesalehan dan kebenaran, cinta dan keteguhan, serta ikhlas dan ketulusan. Dengan karakternya yang seindah ini pun akhirnya dia dipercaya sebagai khalifah pertama setelah Rasulullah Saw. wafat dalam memimpin umat saat itu.

Mengemban amanah sebagai seorang khalifah pertama memberikan tantang tersendiri bagi Abu Bakar. Dengan masa pemerintahannya yang tidak berlangsung lama, yaitu sekitar dua tahun, Abu Bakar menghadapi berbagai persoalan dalam negerinya, seperti menghadapi kelompok yang murtad, hadirnya nabi palsu, dan adanya pembangkang membayar zakat. Sebagai salah satu bentuk solusi yang dilakukan berdasarkan hasil musyawarah bersama para sahabat saat itu adalah dia memutuskan untuk memerangi kelompok pembangkang. Perang ini dikenal dengan Perang Riddah, atau perang dalam melawan kemurtadan.

Selama menjadi Khalifah, Abu Bakar membangun sebuah Baitul Mal sebagai salah satu wadah untuk mengatur keuangan. Selain itu, Abu Bakar juga sangat memperhatikan keakuratan saat perhitungan zakat. Berbagai strategi dia ciptakan demi menjaga kestabilan ekonomi masyarakat. 

Salah satu strategi yang dieksekusi saat itu yaitu dengan mengumpulkan zakat dari semua umat Islam yang dapat dijadikan sebagai pendapatan negara, kemudian disimpan di Baitul Mal untuk segera didistribusikan kepada umat Islam yang membutuhkan. Hal ini tentu dilakukan dengan mengutamakan kesamarataan dan keadilan. 

Harta yang dikumpulkan di Baitul Mal pun berputar dan terasa kebermanfaatannya, sehingga tidak ada sedikit pun yang menumpuk tidak terpakai. Dari zakat ini pun seluruh kaum muslim saat itu mendapatkan bagian haknya dari hasil pendapatan negara, sehingga tidak ada seorangpun berada dalam kemiskinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun