Suasana dalam partisipasi warga disini sangat tertib, atas kerja sama antara panitia, petugas keamanan dan juga semua warga yang baik, maka acara berjalan dengan lancar dan tak ada sedikit pun kekacauan. Di TPS 71 ini saya sendiri juga berpartisipasi untuk memberikan hak pilih saya. Mungkin pemula seperti saya dan juga orang yang telah lanjut usia seperti nenek-nenek dan juga kakek-kakek perlu arahan agar tidak bingung saat nama telah dipanggil untuk giliran.
Pada gambar diatas awal pertama kali apabila nama telah dipanggil untuk giliran, pertama memasuki ruang kemudian duduk untuk menunggu giliran kembali. Pada acara pemilihan umum ini terlihat warga sangat sabar dan mematuhi peraturan.
Berikutnya, sebelum memasuki kotak pencoblosan, warga harus mengambil kertas suara dimeja panitia. Karena TPS ini berada di wilayah DKI Jakarta maka hanya ada 3 kertas suara. Kertas suara tersebut yaitu, kertas suara untuk memilih DPD DKI, kertas suara untuk memilih DPRD DKI, dan kertas suara DPR RI. Diusahakan agar tidak ada yang terlupa dicoblos karena apabila salah satu kertas suara tidak tercoblos maka tidak sah untuk dihitung.
Langkah terakhir, saatnya tangan mengarahkan pilihan di kotak pencoblosan. Terlihat tampak serius warga untuk menentukan pilihannya yang akan menjabat selama 5 tahun mendatang. Tentunya kita tidak bisa main-main dalam memilih. Lalu apabila kertas suara telah tercoblos semua, lipat kembali dengan rapih dan masukan dikotak sesuai masing-masing kertas suara.
Panitia yang menjaga kotak kertas suara ini terlihat sangat membantu warga agar tidak sampai tertukar dalam memasukkan kertas suara tersebut. Jangan lupa untuk mencelupkan jari kelingking untuk tanda bahwa kita telah berpartisipasi dalam Pemilihan Umum.
Pada pukul 12.00 WIB acara pencoblosan sudah selesai. Sebelum dilanjutkan perhitungan kertas suara, panitia diberi waktu untuk istirahat sholat zuhur serta makan siang, dan dilanjutkan kembali pada pukul 13.00 WIB. Begitulah suasana pemilu di TPS 71 yang dapat saya laporkan.