Apa makanan favorit Anda saat kecil? Coklat koin? Coklat payung? Atau permen karet Yosan? Jika anda mengenal jajanan - jajanan tersebut, berarti kita hidup di zaman yang sama. Zaman dimana kita belum mengenal berbagai macam aplikasi yang ptersedia di playstore. Zaman dimana kebersamaan lebih terasa saat kita bermain petak umpet, ular naga, atau polisi - polisian.
Semua itu kenangan yang dimiliki oleh generasi 90-an. Namun sekarang kita telah menginjak pada zaman 2000-an dimana generasi milenial atau gen Y adalah sebutan bagi orang - orang yang lahir setelah gen X. Millennial sendiri dianggap spesial karena perbedaan yang signifikan dengan generasi sebelumnya apalagi yang berkaitan dengan teknologi. Bagaimana tidak, generasi millennial lahir pada saat TV berwarna, handphone canggih juga internet. Dapat dipungkiri jika generasi ini sangat mahir dalam teknologi. Sekarang bagaimana sih kita mengahadapi zaman tersebut? Dan bagaiamana pula kita menjadi millennial yang bermanfaat?. Saya akan memberi tips untuk menjadi millennial yang bermamfaat.
1. Zaman boleh millennial, tapi ibadah jangan ditinggal.
Sebagai umat beragama kita jangan gampang terlena dengan dunia yang fana ini. Kita ada dan bisa berpijak di dunia ini karena kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Kita dapat merasakan kenikmatan-Nya setiap hari seperti bernafas, makan, minum, dan merasakan canggihnya teknologi pada zaman ini. Sebagai rasa syukur kita wajib untuk mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.Â
Maka dari itu, tak peduli kita dari Gen X atau Gen Y sekalipun, kita harus selalu beribadah pada Tuhan Yang Maha Esa. Jangan mau diperbudak oleh teknologi. Jika memungkinkan, manfaatkan teknologi untuk sarana untuk membantu kita beribadah. Contohnya bagi umat muslim memasang aplikasi pengingat waktu sholat agar kita tidak telat dalam melaksanakan sholat.Â
Dalam hal ibadah, bukan hanya berbicara tentang sholat, banyak hal baik lain yang bisa jadi ibadah dan bermanfaat bagi sesama seperti membantu orang yang membutuhkan, ramah dan berperilaku sopan kepada orang lain. Dan yang tidak kalah penting kita harus hormat dan patuh kepada kedua orang tua karena dalam Islam mengajarkan bahwa, ridho Allah adalah ridho kedua orang tua.
2. Jangan pesimis untuk berfikir kritis
Terbukalah dengan apa yang ada disekeliling kita, mulai masalah politik, ekonomi, hingga sosial. Jangan bersifat acuh tak acuh dengan masalah - masalah tersebut. Cobalah untuk berfikir kritis dan pikirkan apa yang bisa kita kontribusikan untuk memecahkan masalah di sekitar kita.Â
3. Susah cari kerja? Start up!
Banyak dari generasi millenial yang memiliki pendidikan tinggi namun masih pengangguran. Alasannya beragam, mulai dari susah mencari pekerjaan yang gajinya sesuai dengan pengeluaran sampai dengan tidak suka dengan sistem birokrasi dari calon perusahaannya. Buka mata, sekarang ini zamannya Industri Kreatif, cari masalah yang ada di sekitar kita dan selesaikanlah melalui start up, dengan begitu kamu dapat membantu orang lain yang memiliki masalah sama dengan kamu.
Bagaimana, apakah anda siap untuk menjadi millenial yang berkualitas?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H