Pendampingan Pembuatan Makanan Bergizi Puding Sehat Labu Kuning untuk Mencegah Stunting
Oleh Anisa Herawati Sagala Mahasiswa Program Studi S1 Farmasi, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Saya mahasiswa KKN Tematik Stunting IX Kelompok 13 yang saat ini sedang melaksanakan KKN di Desa Malutu, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Pada hari Kamis, 08 Agustus 2024, telah terlaksana program kerja individu dengan tema "Pendampingan Pembuatan Makanan Bergizi Puding Sehat Labu Kuning". Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.30-11.00 WITA di Posko 13, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi ibu rumah tangga tentang pentingnya memberikan makanan bergizi kepada anak balita guna mencegah stunting. Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan yang cukup serius di Indonesia, khususnya bagi anak-anak balita. Kekurangan gizi yang berkepanjangan dapat mengakibatkan anak-anak tumbuh dengan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya, serta meningkatkan risiko gangguan perkembangan kognitif. Â
Mengapa Labu Kuning?
Labu kuning dipilih sebagai bahan utama karena kaya akan nutrisi yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan anak-anak. Labu kuning mengandung beta-karoten yang tinggi, vitamin C, serta serat yang baik untuk pencernaan. Kandungan ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan gizi anak balita, tetapi juga menjadikan puding sebagai alternatif camilan sehat yang disukai anak-anak.
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pendampingan ini diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga yang memiliki anak balita. Selama kegiatan berlangsung, para ibu diajarkan cara membuat puding sehat dari labu kuning dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan harga yang terjangkau. Proses pembuatan puding ini sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama, sehingga para ibu dapat dengan mudah membuatnya di rumah.
Selain itu, dalam kegiatan ini juga disertakan penjelasan mengenai pentingnya pemberian makanan bergizi bagi anak-anak balita, serta bagaimana variasi makanan dapat membantu mencegah stunting. Para ibu didorong untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan bahan-bahan lokal yang kaya nutrisi, seperti labu kuning, untuk disajikan dalam berbagai bentuk makanan yang disukai anak-anak.
Antusiasme dan Dampak Positif
Antusiasme peserta sangat tinggi, terlihat dari semangat mereka dalam mengikuti setiap tahapan pembuatan puding. Setelah sesi praktek, setiap ibu diberikan kesempatan untuk mencicipi hasil olahan puding dan membawa pulang resep untuk dipraktikkan di rumah.