*Variasi produk financing
*Keterbatasan kemampuan  bank untukn menyediakan kredit berjangka menenegah panjang yang disebabkan oleh masih sangat rendahnya sumber dana perbankan Indonesia yang berjangka panjang.
*Persyaratan dan prosedur pinajaman yang mudah
*Kompentensasi dan reputasi abnk asing di luar negeri.
Pembangunan Waduk Jatigede, Jawa Barat merupakan salah satu contoh dari pinjaman luar negeri atau utang luar negeri yang dibiayai dengan biaya dari China. Pembangunan Waduk Jatigede ini akan menggunakan dana pinajaman dari China. Iwan Nursyim mengatakan penandatanganan tersebut akan dilakukan oleh Dirjen Pengelolaan Utang Negara Departemen Keuangan sebagai wakil dari Pemerintahan Indonesia dengan Direktur Utama Bnak Export-Import China.Total nilai pinajman dari China sebesar 250 juta US$ atau senilai Rp 2,2 trilliun, pemerintah Indonesia sendiir menyediakan dana Rp 240 miloiar yang berasal dari dana APBN. Bunga yang  harus dibayar Indonesia lebih rendah dari bunga pasae atau bunga pinjaman World Bank. Dengan pinjaman dari Cina ini bukan berarti para pekerja pembangunan Wadyk Jatigede nanti juga akan berasal dari Cina seluruhnya. Selain itu Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta juga merupakan proyek yang dibangun melalui utang pemerintahan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas angkut 412 ribu penumpang per hari. Pembangunan ini dibiayai melalui pinjaman luar negeri JICA jumlah pinjauman untuk phase 1 sebesar JPY 125,2 miliar sekitar Rp 15,9 Trilun.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H