Mohon tunggu...
Anisah BayuNur
Anisah BayuNur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhamadiyah Yogyakarta

Senang mendengar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Sobat Ambyar Turut Melestarikan Bahasa Jawa

12 Januari 2023   18:22 Diperbarui: 12 Januari 2023   18:37 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musik campursari merupakan  salah satu musik yang menjadi ciri karakteristik budaya, khususnya bagi wilayah Jawa Tengah dan DIY. Aktivitas music campursari RRI Semarang menjadi pelopor berdirinya music campursari. 

Meski sempat redup selama beberapa tahun, music campursari akhirnya kembali diminati, kali ini penggemar music campursari kebanyakan dari generasi millennial dan generasi  Z. Hal ini melahirkan sebuah fenomena baru, Fenomena sobat ambyar.

Munculnya Fenomena Sobat Ambyar  diawali dengan trendingnya lagu-lagu yang dibawakan oleh Didi Kempot. Pamer Bojo merupakan salah satu lagu Didi Kempot yang sukses menarik perhatian para penggemar, lagu yang diciptakan kebanyakan tentang masalah hubungan asmara, lirik tiap lagu mampu menggambarkan dan mewakili perasaan anak muda zaman sekarang  yang merasa tersakiti dan gagal dalam menjalani suatu hubungan, dari  sini muncul istilah Sobat Ambyar.

Didi Kempot sendiri merupakan musisi yang berkecimpung dalam dunia musik campursari. Berkat viralnya lagu-lagu campursari yang diciptakan oleh Didi Kempot, ia mendapat julukan The Godfather Of Broken Heart. 

Awalnya musik campursari hanya dinikmati dan digemari oleh masyarakat tertentu saja, khusunya daerah Jawa Tengah dan DIY. Setelah merebaknya fenomena sobat ambyar, musik campursari kini dapat dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat luar negeri juga terkena fenomena sobat ambyar.

Meskipun Didi Kempot sudah tidak ada, namun karyanya masih banyak dinikmati. Didi Kempot menjadi inspirasi bagi sebagian musisi yang menjadi penerus didi kempot dalam menyanyikan lagu berbahasa jawa, seperti Denny Caknan, Abah Lala, nDarboy Genk, Happy Asmara. Selain itu banyak juga group band yang membawakan lagu berbahasa jawa seperti Guyon Waton, NDX A.K.A, Aftershine, dll.

Dalam fenomena sobat ambyar, musik campursari menjadi sarana dalam memperkuat identitas nasional, khususnya dalam melestarikan bahasa jawa. Mengingat anak muda zaman sekarang sudah mulai jarang yang melestarikan bahasa jawa. 

Generasi millennial dan generasi z kini banyak yang memakai bahasa gaul ( bahasa campuran Indonesia Inggris) hal ini memperparah bahasa jawa yang kian meredup. Dengan adanya fenomena sobat ambyar, ini dirasa menjadi suatu bentuk dalam melestarikan bahasa jawa.

Melestarikan bahasa jawa sama dengan menerapkan sikap nasionalisme, bahasa jawa sendiri merupakan warisan budaya Indonesia. Kita sebagai warga negara turut menjaga dan melestarikan budaya yang ada di Indonesia, agar warisan budaya ini dapat dikenal juga sampai anak cucu nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun