KOTA SEMARANG - Beberapa bulan lalu, telah dikembangkan kegiatan budidaya maggot di Kelurahan Jabungan oleh tim UKM Reasearch and Bussiness Universitas Diponegoro dalam upaya penanganan permasalahan sampah di daerah tersebut. Namun tampaknya, keberlangsungan kegiatan ini belum sepenuhnya mendapatkan respon positif dari para warga. Persoalan terkait keberlanjutan budidaya maggot sebagai lahan bisnis warga setempat pun, masih abu-abu.
Ketidaktahuan warga mengenai kelayakan bisnis maggot begitupun dengan potensinya, turut menjadi penyebab keraguan warga untuk melanjutkan pengelolaan bisnis budidaya maggot di Kelurahan Jabungan ini.
Berangkat dari permasalahan yang ada di lapangan, analisis studi kelayakan bisnis dipilih untuk menjadi solusi permasalahan tersebut guna memberi gambaran secara konkrit terkait bagaimana keberlanjutan usaha ke depannya.Â
Apakah begitu besar potensi bisnisnya sehingga bisnis budidaya maggot ini dapat dilanjutkan? atau bahkan sebaliknya?, pertanyaan ini akan dijawab dengan adanya hasil analisis studi kelayakan bisnis.
Analisis studi kelayakan bisnis merupakan kegiatan studi mengenai bisnis yang akan dianalisis dengan mengaitkannya pada penilaian 4 aspek penting yang turut menjadi pertimbangan penentuan kelayakan suatu bisnis. Studi mengenai bisnis budidaya maggot ini, diawali dengan pengamatan dan pengkajian terkait kondisi keberlangsungan bisnis.Â
Kemudian, dilakukan analisis dengan mengaitkannya pada penilaian aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi produksi, aspek keuangan, serta aspek ekonomi, sosial, dan dampak lingkungan.
Setelah analisis selesai, ditemukan jawaban bahwa bisnis budidaya maggot adalah bisnis yang layak untuk dijalankan dan begitu potensial. Ketersediaan analisis yang terperinci terkait aspek-aspek penting untuk bisnis, turut memberikan pandangan usaha ke depan, penilaian peluang, dan beberapa informasi lain seperti soal pasar, biaya yang dibutuhkan, hingga proyeksi keuntungan yang didapatkan, ataupun informasi lainnya, telah mampu memberikan pandangan baru kepada warga tentang potensi bisnis ini.Â
Terlebih dari itu, hasil analisis ini akan dapat dijadikan landasan atas keputusan dan eksekusi langkah strategis yang akan ditempuh untuk keberlangsungan bisnis maggot ke depannya.Â
Pada akhirnya, dengan mempertimbangkan hasil analisis tersebut, warga RW 06 Kelurahan Jabungan, sepakat untuk melanjutkan bisnis budidaya maggot dengan lebih serius.
Penulis: Anisa Gispa Cika Adindya
Mahasiswi Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, KKN Tematik Tim 1 Universitas Diponegoro 2022, Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.