Sultan Abdul Hamid II unggul dalam kebijakan luar negeri, ia mengikuti perkembangan politik di seluruh dunia dengan tujuan utamanya adalah untuk mengamankan perdamaian bagi kekaisaran. Dia berusaha untuk memperkuat hubungan Utsmani dengan dunia Islam, menjadikan hal tersebut sebagai kebijakan mendasar.Â
Di antara para sultan Utsmaniyah, Abdul Hamid paling banyak menggunakan gelar khalifah. Mengirim ulama ke negara-negara seperti Afrika Selatan dan Jepang, ia bekerja untuk menyebarkan Islam dan melawan negara-negara kolonial.
Pada tahun 1900, ia memerintahkan pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Damaskus di Suriah saat ini ke kota suci Muslim Mekah dan Madinah di sepanjang wilayah Hijaz di pantai timur Laut Merah, yang sekarang menjadi bagian dari Arab Saudi. Pembangunan rel kereta api memakan waktu delapan tahun dan relnya mencapai Madinah pada tahun 1908. Menara jam didirikan di seluruh kekaisaran untuk memperingati 25 tahun pemerintahannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H