Mohon tunggu...
Anisa  Friday
Anisa Friday Mohon Tunggu... Penulis - Traveller

To infinity and beyond.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

[Trip to Turkiye 3] Jam Gadang Bersejarah di Turki: Dibangun oleh Sultan Abdul Hamid II?

19 Maret 2022   00:39 Diperbarui: 19 Maret 2022   01:04 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto Pribadi Penulis


Sejarah Singkat Jam Gadang di Konak

Turki merupakan salah satu negara yang kaya akan sejarah dan budaya yang unik. Jam Gadang atau dalam bahasa Turki adalah Saat Kulesi (Clock Tower) yang terletak di Konak, Izmir adalah salah satu contoh langka dari warisan yang kaya ini. 

Jam yang menyebabkan revolusi dalam persepsi waktu, pertama kali ditempatkan pada ketinggian dan ukuran yang besar sehingga semua orang dapat dengan mudah melihatnya di alun-alun Konak. 

Jam gadang ini banyak menarik perhatian orang-orang, karena telah menjadi saksi berabad-abad sebagai artefak arsitektur luar biasa di Konak, Izmir.

Jam Gadang yang terletak di alun-alun Konak ini merupakan lambang dari Kota Izmir, dibangun pada tahun 1901 untuk merayakan 25 tahun pemerintahan Sultan Abdul Hamid II. 

Pembangunan jam gadang tersebut ditugaskan oleh dewan yang terdiri dari Gubernur  Kamil Pasha dari Siprus, Said Pasha, Mayor Jenderal Angkatan Laut dan Eref Pasha. 

Bangunan ini tingginya 25 meter dan memiliki empat lantai dan bersegi delapan. Platformnya terbuat dari marmer putih dan struktur lainnya terbuat dari batu potong. 

Menara jam ini dipersembahkan oleh Kaisar Jerman Wilhelm II. Menara ini pernah rusak akibat gempa berkekuatan 5,2 pada tahun 1974 dan jam menara berhenti di 02,04 saat gempa terjadi. Dalam waktu dua tahun menara itu diperbaiki lagi dan jamnya masih berfungsi sampai sekarang.

Sumber: Foto Pribadi Penulis
Sumber: Foto Pribadi Penulis

Siapakah Sultan Abdul Hamid II?

Abdul Hamid II merupakan putra dari Sultan Abdul Mecid, lahir di Istanbul pada 21 September 1842. Tumbuh di istana Ottoman, ia fasih dalam banyak bahasa, termasuk Prancis, Arab, dan Persia. Masa kecil dan masa mudanya bertepatan dengan "Tanzimat," periode reformasi di Kekaisaran Ottoman yang dimulai pada tahun 1839. 

Pemerintahan Abdul Hamid selama 33 tahun dimulai pada 31 Agustus 1876, saat kekaisaran berada dalam kesulitan di tengah ancaman baik di dalam maupun luar negeri. Pada tahun yang sama, ia menandatangani konstitusi tertulis pertama kekaisaran, yang dikenal sebagai "Kanun-i Esasi," pada 23 Desember, meletakkan dasar bagi pemerintahan konstitusional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun