SEJARAH SINGKAT KOTA EPHESUS
Ephesus (Efes) terletak di antara dua bukit dengan pelabuhan kuno yang berlokasi sekitar tiga km dari kota Selcuk. Ephesus berada di provinsi Izmir. Kota kuno ini dulunya adalah Ibu Kota dari zaman Yunani dan Romawi yang bersejarah sehingga menarik jutaan pengunjung setiap tahun. Untuk sampai di Ephesus hanya memerlukan waktu sekitar 40 menit berkendara dari bandara Adnan Menderez, Izmir. Nama tersebut berasal dari kata "Apasas" karena orang Yunani tidak dapat melakukan pengucapan yang benar sehingga mereka mengubahnya menjadi Efes. Ephesus berarti "lebah" jadi Ephesus adalah kota lebah. Lebah itu dicetak pada koin tertanggal 11 SM.Â
Ephesus telah dikenal sebagai rumah Artemis Yunani,  Romawi, dan merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno, digunakan sebagai pusat paganisme sekitar seribu tahun, kemudian menjadi yang pertama dari tujuh gereja yang diagungkan. Para peziarah Kristen menjadikan Efesus sebagai pusat kepercayaan mereka di Tukri seperti Vatikan sehingga Ephesus dikunjungi oleh jutaan orang setiap tahunnya. Di sisi lain, Pelabuhan Ephesus  adalah pusat perdagangan laut di zaman kuno antara Asia, Makedonia (Eropa) dan Afrika Utara. Menurut beberapa peneliti yang menemukan temuannya di Ephesus menunjukkan bahwa Ephesus pertama kali didirikan sekitar 13 SM dan jatuh ke tangan Yunani  pada 11 SM oleh komandan Yunani Androklos. Kemudian Romawi merebut Ephesus pada 1 SM dan kaisar Romawi Augustos menyatakan Ephesus sebagai ibu kota Romawi Asia.
Ephesus tercatat di seluruh dunia sebagai salah satu dari tiga kota terkaya di kekaisaran Romawi antara 1 dan 2 M, pada masa Romana (perdamaian Romawi). Populasinya adalah 250.000 dan kota terbesar ketiga setelah Roma dan Antiokhia.  Begitu banyak orang terkenal dalam sejarah telah berkunjung ke Ephesus. Perdagangan, agama dan politik membuat Ephesus banyak dikunjungi. Namun kejayaan itu berakhir pada akhir tahun ke-7 M karena gempa bumi dan wabah nyamuk malaria yang mematikan. Kota ini awalnya kehilangan pelabuhan dan kemudian terjadi wabah nyamuk malaria sehingga  menjadi ancaman utama bagi penduduknya. Kota Ephesus itu  dibiarkan dalam reruntuhan selama berabad-abad.  Pada 1413 Ottoman Empire mengambil alih kota.
APA SAJA YANG BISA KITA TEMUKAN DI EPHESUS?
Untuk sampai di halaman utama Ephesus kita perlu berjalan dari gerbang tempat pembelian karcis, karcis untuk turis berbeda dengan karcis untuk penduduk asli (tentunya sedikit lebih mahal). Menurut pengalaman penulis, di sepanjang jalan menuju halaman utama kalian akan menemukan banyak kucing penunggu Ephesus, tentu kucing ini sangat menggemaskan sekali. Pemandangan di Ephesus pun tidak akan membuat kalian letih, 85% reruntuhan yang terdapat di Ephesus adalah asli dan hanya 15% reruntuhan merupakan rekonstruksi yang dilakukan oleh peneliti Australia. Banyak sekali tempat bersejarah di masa Romawi Yunani Kuno yang bisa kalian temukan disini seperti Varius Bath yaitu berbagai macam tempat pemandian pada masa Yunani Romawi Kuno, Heracles Gate, Kuil Domitian, Odeon atau tempat pertunjukan yang mewah, Rumah Bunda Maria, Kuil Hadrian, Kuil Artemis dan lainnya. Kalian wajib mendatangi Kota Ephesus untuk mendapatkan pengalaman merasakan hidup di zaman Kuno.
GOA DI EPHESUS TEMPAT BERSEMBUNYINYA ASKHABUL KAHFI?
Sebetulnya masih menjadi misteri dan perdebatan mengenai di mana sebenarnya Goa tempat cerita Tujuh orang Askhabul Kahfi yang tertidur lebih dari 300 tahun itu berada. Para ahli memprediksi beberapa lokasi yang dipercaya sebagai lokasi gua tersebut seperti di Yordania, Suriah, Tunisia, Palestina, dan salah satunya di Turki yaitu di Ephesus. Dipercayanya lokasi di dekat Ephesus ini karena berdasarkan sejarah Ephesus itu sendiri yang merupakan kota kuno Romawi. Dalam sejarah Kristen dan Islam keduanya memiliki keterkaitan untuk menyimpulkan goa tersebut.
Terlepas dari perdebatan tersebut, tak ada salahnya kalau sudah berada di Turki untuk mencoba mendatangi Goa tempat tidurnya Ashabul Kahfi ini. Lokasinya juga berada di kaki Pegunungan Bulbul dagi dan cukup terpencil. Untuk menuju lokasi ini dari pusat kota Selcuk memang harus menggunakan taksi atau kendaraan pribadi karena belum adanya angkutan umum yang khusus menuju jalur ini. Secara pribadi, saya merasa kagum bagaimana daerah ini dikemas menjadi tempat wisata kelas dunia. Â Sejarah, pemeliharaan tempat dan fasilitas yang terdapat di Ephesus membuat tempat ini layak untuk dikunjungi wisatawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H