Mohon tunggu...
Anisa Fitriyani
Anisa Fitriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Anisa is currently studying at the Muhammadiyah Surakarta University in final year. Anisais a competitive person, has good leadership skills, the ability to work under pressure, creative and innovative, can work either in teams or individually, can use basic software, learn foreign languages, and is an up-to-date person especially in social media and still continue to provide opportunities for work in the fields of media, arts, and entertainment.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gaya Hidup Habitus dengan Menggunakan Media Sosial Melalui Kegiatan Preloved sebagai Bentuk Kapital Ekonomi

27 Desember 2022   22:26 Diperbarui: 27 Desember 2022   22:29 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belanja adalah salah satu kegiatan pokok untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari bagi masyarakat. Gaya hidup berbelanja di era revolusi industri 4.0 ini membuat berbagai lapisan masyarakat menjadi semakin mengikuti perkembangan tren. Salah satu gaya hidup berbelanja yang banyak digunakan oleh masyarakat di kalangan anak muda yaitu melalui kegiatan preloved. Preloved sendiri dapat diartikan sebagai suatu kegiatan jual beli barang yang masih memiliki kondisi bagus dan layak pakai. Barang-barang yang sering diperjualbelikan melalui preloved seperti pakaian, sepatu, tas, make up, dan masih bayak lagi. Bahkan kebanyakan dari barang-barang yang di-preloved oleh anak muda masa kini yaitu barang branded atau barang yang bermerk, namun dijual dengan harga yang relatif lebih murah. Selain itu, barang-barang preloved juga termasuk koleksi pribadi dari si penjual yang mungkin bisa dibilang limited edition.
 
Biasanya barang preloved ini sudah digunakan oleh si penjual, tetapi dijual kembali karena si penjual merasa ada ketidakcocokan dengan barang tersebut, misalnya ukuran yang kurang pas, warna yang tidak sesuai keinginan, dan lain-lain. Atau dengan kata lain, kita dapat lebih memanfaatkan barang yang tidak pernah terpakai atau jarang terpakai supaya lebih berguna bagi orang lain yang membutuhkan. Dengan membeli barang branded atau bermerk dari kegiatan preloved, maka dapat meningkatkan status sosial di lingkungan masyarakat, meskipun dengan harga yang terjangkau. Melalui kegiatan jual beli barang dengan preloved seperti ini, secara tidak langsung si penjual maupun pembeli dapat membantu mengurangi adanya limbah produksi dari pabrik fashion. Hal ini bisa terjadi karena masyarakat tidak perlu harus membeli barang-barang baru yang harganya lebih mahal. Bahkan dengan kegiatan preloved ini, maka dapat menjadi ladang cuan bagi masyarakat, terutama anak muda.
 
Ada beberapa keuntungan yang diperoleh ketika membeli barang preloved di media sosial, antara lain :
1) Mendapatkan barang branded atau bermerk dengan harga yang terjangkau;
2) Mengurangi limbah produksi tekstil yang sulit diuraikan di lingkungan dengan menggunakan kembali barang yang masih layak pakai dan memiliki kondisi bagus;
3) Menghemat uang atau pengeluaran untuk membeli barang;
4) Mendapatkan barang preloved limited edition;
Gaya hidup berbelanja dengan preloved seperti ini termasuk gaya hidup habitus sebagai bentuk kapital ekonomi di Indonesia. Teori habitus dalam kegiatan membeli barang preloved menjadi bentuk gaya hidup yang berkelanjutan. Sebagian besar masyarakat di Indonesia khususnya anak muda semakin paham jika preloved bukanlah suatu barang bekas lho! Karena barang preloved bukan merupakan barang bekas, maka minat masyarakat menjadi semakin tinggi untuk membelinya. Oleh karena itu, kaitan antara gaya hidup habitus dengan kegiatan jual beli barang preloved ini, terletak pada antusiasme masyarakat terutama anak muda yang berminat untuk membeli barang-barang preloved. Dalam teori habitus ini, kegiatan jual beli preloved memberikan kesempatan atau peluang bagi penjual untuk berinteraksi dengan pembeli melalui media tertentu.
 
Biasanya kegiatan jual beli dengan habitus preloved ini memanfaatkan media sosial sebagai perantara si penjual dan pembeli untuk melakukan promosi, mendapatkan informasi terkait barang yang ingin dibeli, melakukan pemesanan barang, hingga melakukan proses transaksi atau pembayaran secara online. Media sosial dapat memberikan kemudahan bagi penjual maupun pembeli dalam melakukan kegiatan preloved secara fleksibel dengan momen yang tepat. Biasanya media sosial yang sering digunakan untuk menjual barang-barang preloved seperti Instagram, Whatsapp, Facebook, TikTok, maupun platform belanja khusus. Platform belanja yang biasanya digunakan oleh masyarakat untuk membeli barang preloved seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Bukalapak, dan lain sebagainya.
 
Kegiatan jual beli barang preloved di media sosial bisa kita manfaatkan untuk berbisnis lho kawan. Tapi gimana sih tips biar jualan barang preloved di media sosial banyak peminatnya? Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk berbisnis barang preloved dengan memperhatikan gaya hidup habitus di media sosial, yaitu :
1. Cantumkan keterangan atau label barang preloved secara lengkap
2. Sesuaian harga dengan kondisi barang preloved
3. Memberikan tanggapan yang responsif bagi pembeli maupun calon pembeli
4. Unggah foto barang preloved semenarik mungkin
5. Lakukan survei harga pasar pada barang preloved yang ingin dijual
6. Giat dalam melakukan promosi secara rutin
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun