Landasan psikologis Dalam proses pendidikan terjadi interaksi antar individu: antara peserta didik dengan pendidik, dan  antara peserta didik dengan orang lain. Yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lain seperti hewan, benda, dan tumbuhan adalah keadaan psikologisnya. Benda dan tumbuhan tidak memiliki aspek psikologis Di sisi lain, hewan tidak memiliki tingkat psikologis setinggi manusia, dan manusia  juga menggunakan akal sebagai  pembeda di antara mereka.Keadaan psikologis adalah "ciri-ciri mental dan fisik seseorang  yang dinyatakan sebagai berbagai perilaku dalam interaksi dengan lingkungan" Perilakunya merupakan wujud dari ciri-ciri kehidupannya, baik yang tampak maupun yang tidak terlihat, perilaku kognitif, emosional, dan psikomotorik. Pengembangan kurikulum harus didasarkan pada asumsi-asumsi yang berasal dari psikologi. Hal ini termasuk mempertimbangkan apa dan bagaimana siswa berkembang dan belajar.
Dasar-dasar Sosiologi Sosiologi adalah ilmu  yang mempelajari berbagai fenomena sosial yang berkaitan dengan hubungan antar individu, kelompok, lembaga sosial atau masyarakat. Dalam hidup, kita tidak hidup sendiri, melainkan bermasyarakat.Dalam lingkungan ini, kami mempunyai misi yang harus kami penuhi dengan penuh tanggung jawab sebagai pengabdian kepada masyarakat yang kami layani. Setiap masyarakat mempunyai norma dan adat istiadat yang harus dipatuhi. Norma dan adat istiadat tersebut mempunyai nilai yang berbeda-beda, dan masing-masing dari kita mempunyai latar belakang budaya yang berbeda.Perubahan tatanan sosial akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga menjadi pertimbangan dalam pembuatan kurikulum. Sehingga masyarakat menjadi salah satu prinsip pengembangan kurikulum. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan antara lain antara lain Kebutuhan masyarakat, Perubahan dan perkembangan masyarakat, Tri pusat pendidikan .
Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Ilmu pengetahuan dan teknologi manusia pada awalnya relatif sederhana, namun telah berkembang pesat sejak Abad Pertengahan. Berbagai teori baru masih terus ditemukan dan tidak diragukan lagi akan terus berkembang. Pikiran manusia kini mampu mencapai hal-hal yang sebelumnya mustahil. Orang zaman dahulu mungkin mengira mustahil bagi manusia untuk berjalan di bulan, namun berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi  pada pertengahan abad ke-20, pesawat Apollo berhasil mendarat di bulan, dan Neil Armstrong menjadi orang pertama yang mendarat di bulan bulan. Jadi saya masuk dengan aman.Di bulan. Kemajuan pesat dunia di bidang informasi dan teknologi selama dua dekade terakhir telah mempengaruhi peradaban manusia di luar jangkauan pemikiran manusia sebelumnya. Dampak tersebut tercermin pada perubahan tatanan sosial, ekonomi, dan politik yang memerlukan keseimbangan baru antara nilai, cara berpikir, dan cara hidup yang berlaku dalam konteks global dan lokal.Terlebih lagi, di era pengetahuan saat ini, diperlukan masyarakat  berpengetahuan melalui pembelajaran sepanjang hayat  yang berkualitas. Jenis pengetahuan dan keterampilan yang perlu diperoleh masyarakat sangatlah beragam dan menuntut. Oleh karena itu, diperlukan kurikulum yang melibatkan keterampilan metakognitif dan kemampuan berpikir dan belajar (learn to learn) dalam mengakses, memilih, dan mengevaluasi pengetahuan, serta dalam menghadapi situasi ambigu dan mengantisipasi ketidakpastian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya transportasi dan komunikasi telah mampu mengubah tatanan kehidupan manusia. Oleh karena itu, kurikulum harus memperhatikan dan mampu mengantisipasi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga peserta didik dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mengembangkannya untuk kepentingan dan kelangsungan hidup umat manusia.
Kesimpulan
Landasan pengembangan kurikulum meliputi agama, filsafat, psikologi, sosiologi, ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Urgensi agama menjadi landasan pengembangan kurikulum karena pendidikan mengikuti nilai-nilai yang dianut suatu masyarakat  dan keyakinan terhadap agama yang dianutnya.
Filsafat dijadikan  landasan dalam pengembangan kurikulum, karena untuk mengembangkan suatu kurikulum maka kurikulum perlu mencapai pandangan dan tujuan yang benar. Filsafat yang sering mempengaruhi pengembangan kurikulum adalah filosofi nasional dan filosofi institusi.
Psikologi menjadi dasar pengembangan kurikulum. Agar kurikulum dapat mengkomunikasikan materi pelajaran, keterampilan yang diajarkan, Â proses pembelajaran, dan penilaian pembelajaran dengan baik, maka kurikulum harus mendalami psikologi dan kepribadian siswa.
Sosiologi mencakup norma-norma dasar pendidikan yang muncul dari nilai-nilai norma kehidupan sosial suatu negara dan pola interaksi sosial dalam sistem pendidikan.
 Ilmu pengetahuan dan teknologi juga tidak kalah pentingnya, karena perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang transportasi dan komunikasi, telah mampu mengubah tatanan kehidupan manusia.
Oleh karena itu, kurikulum harus memperhatikan dan mampu mengantisipasi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga peserta didik dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mengembangkannya untuk kepentingan dan kelangsungan hidup umat manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H