Mohon tunggu...
Anisa Dewi Setiawati
Anisa Dewi Setiawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Semester 6

Selanjutnya

Tutup

Healthy

MRI Perfusi: Inovasi Terkini Deteksi Meningioma Lebih Cepat dan Akurat

5 Desember 2023   20:41 Diperbarui: 5 Desember 2023   20:49 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MRI Perfusi DCE premiability K-trans pada kasus tumor (sumber: https://unair.ac.id)

Meningioma menjadi salah satu tumor otak yang paling umum terjadi dan menjadi subjek utama dalam kasian epidemiologi global. Kondisi ini mempengaruhi terutama pada populasi dewasa dengan prevalensi yang cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Meskipun seringkali bersifat jinak, meningioma dapat memberikan dampak serius terhadap kualitas hidup dan kesejahteraan pasien. 

Dalam dunia kesehatan, teknologi MRI Perfusi menjadi salah satu pusat perhatian sebagai inovasi terkini yang mengubah paradigma dalam mendeteksi tumor otak. Teknologi ini memadukan keunggulan MRI konvensional dengan analisis alirah darah, dimana memungkinkan deteksi lebih cepat dan akurat, membuka era baru dalam penanganan penyakit otak yang serius. MRI Perfusi menggunakan prinsip Magnetic Resonance (MR) untuk menghasilkan gambaran otak dengan resolusi tinggi, namun yang membuatnya unik adalah kemampuannya untuk mengevaluasi aliran darah ke otak. Dengan memantau aktivitas pembuluh darah, teknologi ini memberikan informasi kritis yang membantu dokter dalam mengidentifikasi area terkena tumor dengan tepat. 

Kecepatan pemindaian yang tinggi dari MRI Perfusi memungkinkan dokter untuk mendapatkan informasi yang komprehensif dalam satu sesi, mempercepat proses diagnostik. Deteksi yang lebih cepat memungkinkan rencana penanganan yang lebih tepat waktu, memberikan pasien peluang lebih baik dalam menghadapi tantangan penyakit otak.

MRI Perfusi DSC (a) relative Cerebral Blood Volume (rCBV) (b) Grafik kuantitatif analisis perfusi pada tumor (sumber: https://unair.ac.id)
MRI Perfusi DSC (a) relative Cerebral Blood Volume (rCBV) (b) Grafik kuantitatif analisis perfusi pada tumor (sumber: https://unair.ac.id)

MRI Perfusi DCE premiability K-trans pada kasus tumor (sumber: https://unair.ac.id)
MRI Perfusi DCE premiability K-trans pada kasus tumor (sumber: https://unair.ac.id)

MRI Perfusi ASL Cerebral Blood Flow (CBF) pada kasus tumor (sumber: https://unair.ac.id)
MRI Perfusi ASL Cerebral Blood Flow (CBF) pada kasus tumor (sumber: https://unair.ac.id)

Dalam perkembangannya MRI Perfusi memiliki metode-metode yang dapat menampilkan nilai perfusi suatu jaringan yang telah dikembangkan. Metode-metode tersebut adalah Dynamic Susceptibility Contrast (DSC), Dynamic Contrast Enhanced (DCE), dan Arterial Spin Labeling (ASL). DSC dan DCE merupakan metode MRI Perfusi yang memerlukan injeksi media kontras, sedangkan ASL tidak menggunakan media kontras. Karena media kontras tidak dianjurkan untuk digunakan pada pasien yang memiliki riwayat gagal ginjal, maka penggunaan metode ASL sangat membantu. 

Deteksi dini yang lebih akurat melalui MRI Perfusi memberikan manfaat signifikan bagi pasien. Kesempatan untuk memulai penanganan lebih awal dapat meningkatkan kemungkinan kesembuhan dan mengurangi dampak negatif penyakit otak terhadap kualitas dan kesejahteraan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun