Frozen shoulder atau disebut juga dengan adhesive capsulitis merupakan gangguan nyeri bahu yang sangat umum terjadi. Dilaporkan bahwa sekitar 2% hingga 5% populasi mengalami keluhan ini, dan merupakan salah satu gangguan nyeri pada musculoskeletal paling serius. Pasien dengan keluhan ini mengalami penurunan kualitas hidup karena mobilitas bahu mereka  menjadi terbatas. Masalah aktivitas yang sering ditemukan pada penderita frozen shoulder adalah tidak mampu menyisir rambut, kesulitas dalam berpakaian, kesulitan dalam memakai brest holder (BH) bagi wanita, mengambil dan memasukkan dompet di saku belakang.Â
Frozen shoulder dapat diobati dengan beberapa pemeriksaan dan terapi, salah satu pemeriksaan diagnostik yang dapat membantu untuk mendeteksi adanya frozen shoulder adalah MRI (Magnetic Resonance Imaging). MRI dikenal dapat memperlihatkan jaringan lunak dengan sangat baik seperti otak, sumsum tulang belakang, serta musculoskeletal. MRI shoulder merupakan salah satu pemeriksaan penunjang diagnostik yang digunakan dalam mendeteksi frozen shoulder, dikarenakan memungkinkan visualisasi kapsul sendi, marginartikular, tendon, scapula dan clavicula.Â
Frozen shoulder adalah jaringan ikat fibrosa yang berasa di bagian atas tulang humerus berfungsi menjaga kestabilan sendi glenohumeral dengan menarik humerus kearah scapula dan menghasilkan gerakan seperti adduksi-adduksi, rotasi dan fleksi-ekstensi. Frosen shoulder sering terjadi pada orang-orang yang bekerja dengan melibatkan beban pada lengan atas atau pengangkatan lengan atas lebih dari 30 derajat secara berulang. Diperkirakan penderita frozen shoulder 2% orang dewasa, pada umur antara 40 sampai 600 tahun dan lebih banyak terjadi pada wanita. Frozen shulder memiliki 4 fase dalam timbulnya gejala:
- Fase nyeri (painful) berlangsung 0-3 bulan
- Fase beku (freezing phase) berlangsung 3-9 bulan
- Fase kaku (stiffness or frozen phase) Â berlangsung 9-15 bulan
- Fase mencair (thawing phase) berlangsung 15-24 bulan
Pemeriksaan MRI merupakan suatu teknik pencitraan medis yang menggunakan medan magnet dan radiofrekuensi untuk menampakkan dan menganalisa jaringan tubuh (otot, ligamen, tulang rawan, persendian), aliran darah dan fungsi metbolisme tubuh. Pada pemeriksaan MRI dengan kasus frozen shoulder teknik yang digunakan adalah MRI shoulder. Pada artikel ini akan dibahas mengenai peran MRI shoulder dengan teknik fat-supressed T2W untuk mengevaluasi frozen shoulder. Kasus yang diambil melalui sebuah artikel dengan pasien berumur 50 tahun keluhan nyeri bahu dan frozen shoulder. Adapun metode pemeriksaan yang diterapkan dengan menggunakan pesawat MRI dengan unit 1,5-T (GE Healthcare), penggunaan shoulder coil sequence, sequence yang digunakan coronal fat-supressed T2W, oblique sagittal fat-supressed T2W, oblique sagittal T1W, axial fat-supressed T2W, oblique coronal intermediate-weighted.
Pada gambaran MRI shoulder dengan teknik fat-supressed T2W memberi citra yang baik dalam mengevaluasi frozen shoulder. Meskipun kelainan struktural telah dikaitkan dengan frozen shoulder, hanya sedikit penelitian yang meneliti hubungan antara pemeriksaan MRI dan gambaran klinis. Pemeriksaan MRI shoulder dengan teknik fat-supressed T2W yang diamati memberikan peningkatan kontras tidak langsung atau langsung dengan sedikit memberikan perubahan terhadap intensitas sinyal tinggi. Papparan kasus di atas didapatkan adanya edema kapsul sendii di bagian humerus dari axillary recess, dan merupakan pemeriksaan paling umum. Gondin Teixeira (2012) meyarankan bahwa lapisan intensitas sinyal tinggi yang berbatan dengan permukaan kapsuler luar sendi bahu pada gambar MRI fat-supressed T2W sangat spesifik untuk mengevaluasi frozen shoulder. Fat-supressed T2W merupakan teknik sequence dengan metode efektif dan stabil untuk penekanan lemak, yang digunakan dalam mendeteksi lesi dan evaluasi tumor. Sequence ini juga sangat sensitif terhadap evaluasi mendeteksi adaya edema. Pada MRI shoulder dengan kasus frozen shoulder sequence fat-supressed digunakan untuk menampilkan penebalan pada axillary recess, meningkatkan kontras pada lesi jaringan bahu dan ada tidaknya peradangan pada sendi bahu. Dengan demikian, teknik fat-supressed T2W mampu berperan dalam mengevaluasi frozen shoulder dengan sangat baik.Â
Kesimpulan
Berdasarkan paparan kasus di atas pemeriksaan MRI shoulder dengan menerapkan teknik scanning menggunakan sequence fat-supressed T2W sudah berperan dengan cukup baik dalam mengvealuasi klinis frozen shoulder. Fat-supressed T2W merupakan sequence dengan metode efektif dan stabil untuk penekanan lemak. Dengan demikin gambaran MRI fat-supressed T2W dapat membantu mengevaluasi kasus frozen shoulder.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H