Ringinanom, Tempuran (15/08/2022) – Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro yang dilaksanakan di Desa Ringinanom, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang telah berlangsung selama 4 minggu. Kegiatan KKN merupakan salah satu ajang bagi mahasiswa untuk menunaikan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga, yakni pengabdian masyarakat.Â
Dalam prespektif masyarakat, kegiatan KKN nampaknya sangat dinantikan karena dianggap memberikan kesan dan manfaat tersendiri dengan dilaksanakannya KKN. Kelompok 44 menjalani kegiatan tahunan ini dengan melaksanakan berbagai program dan kegiatan dengan sasaran masyarakat sekitar.
                                                     Gambar 1. Produk Jetkolet
Wilayah Desa Ringinanom yang sebagian besar dikelilingi oleh persawahan atau kebun menjadikan penduduk desa mayoritas berprofesi sebagai petani. Singkong merupakan salah satu komoditi pertanian yang banyak dijumpai di Desa Ringinanom. Ibu Siti Hariyati, salah satu penduduk Desa Ringinanom menggunakan singkong sebagai bahan baku olahan makanan ringan yang dikenal dengan nama JETKOLET.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan sebelumnya, salah satu anggota kelompok 44 TIM II KKN UNDIP yang bernama Anisa Dwi Yanti mengusulkan program yakni “Pendampingan Proses Produksi, Penerapan GMP (Good Manufacturing Practices) serta Pendugaan Masa Simpan Produk di Usaha Pembuatan Jetkolet.Â
Program ini memberikan informasi tentang tentang pentingnya membuat olahan pangan yang baik. Mulai dari bahan baku hingga barang jadi harus sesuai dengan SOP karena akan berdampak pada kepuasan pelanggan dalam mengonsumsi produk makanan tersebut.
                                                 Gambar 2. Proses Perebusan Singkong
                                              Gambar 3. Proses Menumbuk Singkong
                                               Gambar 4. Proses Pembuatan Adonan Jetkolet
                                             Gambar 5. Proses Pemotongan Jetkolet
Proses pembuatan jetkolet masih secara tradisional dengan menggunakan alat sederhana. Salah satu cara untuk bisa memproduksi pangan yang baik dan benar adalah dengan cara menerapkan sistem GMP (Good Manufacturing Practices) atau Cara Produksi Olahan Pangan yang Baik (CPOPB).Â
GMP merupakan suatu pedoman bagi industri terutama industri yang terkait dengan pangan yang berfungsi untuk meningkatkan mutu hasil produksinya terutama terkait dengan keamanan dan keselamatan konsumen yang mengkonsumsi produk yang di produksinya.
                                                   Gambar 6. Kegiatan Sosialisasi
Pengabdian dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28 Juli 2022 pukul 11.00 WIB– 12.30 WIB di rumah Ibu Siti Hariyati Dusun Sabatan, Desa Ringinanom, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang. Kegiatan yang dilakukan adalah meliputi sosialisasi tentang cara pengolahan pangan yang baik (CPPB), pendampingan proses produksi pembuatan jetkolet dan pendugaan masa simpan produk menggunakan inovasi kemasan standing pouch.
                                               Gambar 7. Dokumentasi bersama Pemilik Usaha
Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan penerapan GMP atau cara memproduksi olahan singkong yang baik dan benar guna menghasilkan produk olahan singkong yang efektif dan aman untuk produknya.Â
Selain memproduksi jetkolet, Ibu Siti Hariyati juga memproduksi produk olahan singkong lainnya seperti peyek singkong dan templek. Beliau juga merupakan supplier yang sering memborong kebun singkong untuk kemudian dijual ke pabrik keripik singkong di daerah Magelang dan Temanggung.
Oleh : Anisa Dwi Yanti - Teknik Industri 2019
Dosen Pembimbing Lapangan : Muhyidin, S.Ag., M.Ag., MH.
Desa Ringinanom, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H