Mohon tunggu...
Anisa Dwiki G
Anisa Dwiki G Mohon Tunggu... Mahasiswa - Semangat menulis

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Media Sosial Mencegah Kecenderungan Individualisme pada Generasi Muda

26 Mei 2021   19:07 Diperbarui: 26 Mei 2021   19:11 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia adalah makhluk sosial yang hidup bermasyarakat (zoon politicon). Sebagai makhluk sosial (homo socialis), manusia tidak hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi membutuhkan manusia lain dalam beberapa hal tertentu. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Karena manusia menjalankan perannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaannya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial dan pandangan dari orang-orang disekitarnya. Saat ini tanpa kita sadari sikap individualisme telah mewabah dalam kehidupan sehari-hari seseorang, banyak orang yang mengabaikan dan tidak memperdulikan lingkungan sekitarnya.

Individualisme adalah budaya yang menekankan gagasan bahwa individu terpisah dan tidak tergantung dengan individu lain, mendefinisikan diri sebagai otonom dari in group, tujuan pribadi menjadi prioritas di atas tujuan kelompok, sikap individu secara personal lebih menentukan perilaku sosial individu daripada norma (Triandis, 1995). Dapat disimpulkan, individualisme merupakan suatu filsafat yang memiliki pandangan moral, politik, atau sosial yang menekankan kemerdekaan manusia serta kepentingan bertanggung jawab dan kebebasan sendiri. Berdasarkan penelitian yang dipublikasi dalam jurnal Personality and Individual Differences, mengacu pada dataset global yang baru diterbitkan dan dikumpulkan oleh British Broadcasting Corporation (BBC). Penelitian ini menggunakan dataset yang berisi 55.000 orang berusia 16 hingga 99 tahun di 237 negara, sehingga data cukup beragam dan mewakili populasi dunia. Peneliti menggunakan penelitian sebelumnya dengan menetapkan individualisme atau kolektivisme relatif di 101 negara. Seseorang yang individualis merasa melakukan aktivitasnya dengan baik tanpa orang lain. Orang yang individualis terkadang cenderung lebih tertutup dalam mengerjakan sesuatu seperti apa yang dia inginkan. Individualisme sering dijumpai di sekitar kita. Mereka menentang intervensi dari masyarakat, negara, dan setiap badan atau kelompok atas pilihan pribadi mereka. Singkatnya sikap individualisme artinya sikap yang tidak ingin bekerjasama atau sikap yang mementingkan diri sendiri.

Sikap individualisme ini sendiri sebenarnya bukan baru-baru ini terjadi dimasyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman sikap individualisme ini mulai marak dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam kalangan sehingga tidak menyadari bahwa sikap individualisme itu telah timbul dalam dirinya baik anak muda dalam maupun luar negeri. Tidak dapat dipungkiri bahwa pengaruh yang sangat besar dalam pembentukkan sikap individualisme ini adalah pengaruh teknologi, yang didikung oleh tempat tinggal dan lingkungan tempatnya berasal. Perlu kita ketahui bahwasanya Indonesia terkenal sebagai negara yang masyarakatnya memiliki sikap keramah tamahannya yang mendominasi setiap individunya. Akan tetapi semakin kedepan yang terjadi malah sebaliknya, dimana sikap individualisme mulai menjangkit pada masyarakat-masyarakat dalam bangsa Indonesia. Keramah tamahan yang merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia mulai tidak didukung oleh individu-individu yang memiliki sikap individualisme. Oleh karena itu, mengapa kami memilih topik ini sebagai materi yang akan kami bahas karena sikap individualisme itu sendiri tidak hanya terjadi dimasyarakat ibukota dan kota besar lainnya melainkan sudah mulai menjangkit kebeberapa daerah perdesaan. Dimana jika kami tidak memberi pemahaman mengenai sikap individualisme ini maka kami rasa akan semakin banyak orang-orang terutama anak muda yang terjangkit dan memilih bersikap individualis. Maka dari itu, disini kami ingin membahas lebih dalam serta mencegah sifat individualis.

Penyebab Masalah

Seseorang yang individualis merasa melakukan aktivitasnya dengan baik tanpa orang lain. Orang yang individualis terkadang cenderung lebih tertutup dalam mengerjakan sesuatu seperti apa yang dia inginkan. Individualisme sering dijumpai di sekitar kita. Sebagaimana telah dijelaskan dalam jurnal Universitas Katolik Widya Mandala, paham individualisme dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang melatarbelakanginya, seperti :

a.  Tidak menyukai hal yang bersifat keramaian

b.  Lebih nyaman mengasingkan diri

c.  Kurangnya interaksi dan bersosialisasi dengan orang lain

d.  Perkembangan pola pikir dan kemampuan menjadikan seorang individu merasa lebih unggul dari individu yang lain. Seperti merasa tidak terlalu dibutuhkan atau membutuhkan orang lain.

e.  Kurangnya rasa peduli terhadap keadaan sekitar.

Sifat-sifat tersebut merupakan sikap yang bisa dibilang negatif karena memberi dampak ketidaksukaan orang lain terhadap diri seseorang individualis yang mengakibatkan terbitnya beban tersendiri akhirnya dampak itu menjadi semakin menguatkan egonya untuk tetap menjadi seperti itu. Sikap seperti ini, apabila dibiarkan ketika menjalin relasi saat berorganisasi maupun bermasyarakat di kemudian hari  akan menimbulkan hambatan karena tujuan yang dicapai bersama tidak terwujud karena berkaitan dengan bergotong royong yang pada hakikatnya bekerja sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun