kesehatan reproduksi remaja. Melihat tingginya angka ketidakpahaman di kalangan remaja mengenai isu kesehatan reproduksi, Anisa Dinanti sebagai mahasiswa Promosi Kesehatan dari Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat UNNES mulai memanfaatkan Instagram sebagai alat edukasi yang efektif.
Dalam era digital yang kian berkembang, media sosial menjadi platform penting untuk menyebarkan informasi, termasuk dalam bidangEdukasi ini akan dilaksanakan di SMAN 12 Semarang, dengan konten visual menarik dan informatif yang mencakup topik-topik seperti pemahaman tentang organ reproduksi, pentingnya kesehatan reproduksi, dan pencegahan penyakit menular seksual. Dengan menggunakan video animasi diharapkan remaja dapat lebih mudah menyerap informasi yang biasanya dianggap tabu.
Menurut survei terbaru, banyak remaja yang lebih nyaman mencari informasi melalui platform sosial dibandingkan dengan sumber tradisional. Hal ini mendorong pelaku kesehatan untuk berinovasi dan menjangkau audiens muda secara lebih langsung. Melalui pendekatan yang kreatif dan relatable, diharapkan remaja tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga merasa lebih percaya diri dalam berbicara tentang kesehatan reproduksi.
Respon positif juga datang dari pihak sekolah. Guru BK SMAN 12 Semarang menyatakan, "Kami sangat mendukung inisiatif ini karena pendidikan kesehatan reproduksi adalah bagian penting dalam membentuk generasi yang sehat dan berpengetahuan. Kami percaya, dengan memanfaatkan media sosial, informasi ini akan lebih mudah diakses oleh siswa."
Dengan dukungan dari influencer dan tokoh muda, edukasi ini diharapkan dapat mengurangi stigma seputar kesehatan reproduksi, membuka dialog yang sehat, dan mendorong perilaku yang lebih aman di kalangan remaja.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H