Namun pada akhirnya arjuna hanya mendapatkan sarungnya, lalu ia bawa sarung tersebut untuk memotong tali pusar jabang tetuka. Akhirnya tali pusar tersebut berhasil terpotong tetapi sarung tersebut masuk kedalam pusar jabang tetuka
Lalu bayi jabang tetuka dibawa ke khayangan untuk berlawan dengan raksasa kala sakipu, kala sakipu membanting bayi jabang tetuka ketanah tapi jabang tetuka hanya tertawa
Kemudian jabang tetuka pingsan setelah di lempar ketanah dengan sangat kencang oleh kala sakipu, karna mengira bayi itu sudah tiada kala sakipu membawa nya kepada batara narada
Kemudian batara narada membuang bayi tersebut ke kawah candradimuka di gunung jamurdipa. Lalu jabang tetuka di gempleng oleh mpu batara anggajali
Lalu kemudia tetuka muncul dari dalam kawah sebagai seorang lelaki dewasa, seluruh senjata pusaka dewa telah melebur padanya, lalu jabang tetuka pergi kembali melawan kala sakipu dan berhasil mengalahlannya dan mengalahkan kala barcona
Lalu jabang tetuka di panggil ke batara guru dan diberi caping basunanda, kotang antrakusuma, terompah padkacarma.
Lalu dari kejadian itulah jabang tetuka berubah nama jadi gatot kaca, setelah itu gatot kaca di jadikan raja selama 1 hari dikhayangan. Lalu ia menjadi raja di kerajaan pringgadani.
Ia mendapat julukan prabu anom kacanagara, tapi nama julukan gatot kaca yang terkenal justru adalah tutuka, guritna, gurubaya, purbaya, dll
Perihal gatot kaca menjadi raja mendapat tentangan dari pamannya brajadanta meminta dukungan batari durga dan kurawa tetapi gagal karna di bantah oleh brajamusti
Brajamusti dan barjadanta bertarung mereka kalah dan kemudian brajadanta masuk kedalam kan gatot kaca dan brajamusti telapak kiri
Lalu gatot kaca menjadapat ajian bernama aji narantaka dari gurunya, ketika telapak tangannya menyentuh batu maka batu tersebut akan meledak menjadi debu, kajian ini hanya boleh gatot kaca gunakan jika didalam keadaan terdesak