Mohon tunggu...
Anisa Anggun Septianisfi
Anisa Anggun Septianisfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Saya mahasiswa poltekkes kemenkes yogyakarta prodi sarjana terapan kebidanan + profesi, Saya memiliki hobi menulis terutama menulis diary yang berisi kegiatan aktivitas hari hariku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila sebagai Way of Life Generasi Milenial

30 Agustus 2023   14:16 Diperbarui: 30 Agustus 2023   14:21 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia, yang berarti sebagai dasar dan pedoman yang kuat untuk mencapai tujuan negara Indonesia. Dalam pancasila tercantum lima nilai, antara lain yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, serta keadilan.  Kelima nilai tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, yang dimana Sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus menjadikan Pancasila sebagai dasar dan pedoman dalam sistem kemasyarakatan.

Kehadiran teknologi dan internet membuka peluang baru, namun juga tantangan baru dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila. Hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi dapat mengancam persatuan dan kerukunan. Oleh karena itu, literasi digital perlu ditingkatkan agar generasi milenial dapat mengenali dan menangkal ancaman-ancaman tersebut.

Di era globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, ada banyak penyimpangan dalam sistem pergaulan di generasi milenial saat ini. Misalnya yaitu maraknya tawuran antar pelajar, penyalahgunaan narkoba, penyalahgunaan media digital dan yang belakangan ini terjadi adalah teroris milenial. Generasi milenial seakan kehilangan arah dan tujuan, hal ini disebabkan merosotnya nilai- nilai moral pancasila pada generasi milenial dan rendahnya kesadaran akan pentingnya pancasila sebagai dasar pergaulan. Penerapan nilai- nilai Pancasila hanya sebatas teori yang diajarkan di sekolah, karena generasi milenial belum mampu mengamalkan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan dan sistem pergaulan. Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran yang mendalam dalam membentuk karakter dan pandangan hidup generasi milenial. Dalam konteks ini, Pancasila bukan hanya sebuah ideologi politik, tetapi juga dapat diartikan sebagai sebuah "way of life" yang memandu generasi milenial dalam menjalani kehidupan sehari-hari. 

1. Gotong Royong (Kerjasama)

            Salah satu poin dalam Pancasila adalah gotong royong. Konsep ini dapat diaplikasikan sebagai sikap kerjasama dan kolaborasi dalam dunia kerja dan kehidupan sosial. Generasi milenial dapat mengadopsi nilai gotong royong ini dalam berbagai aspek, mulai dari lingkungan kerja yang inklusif hingga kegiatan sosial yang membantu sesama.

2. Keadilan Sosial

            Pancasila mengajarkan tentang keadilan sosial, yang merupakan prinsip mendasar dalam menangani kesenjangan sosial dan ekonomi. Generasi milenial bisa menjadi agen perubahan dengan mengupayakan akses yang lebih merata terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi bagi semua lapisan masyarakat.

3. Kebhinnekaan

            Nilai kebhinekaan dalam Pancasila mengajarkan tentang menghormati perbedaan dan merayakan keragaman. Generasi milenial dapat menerapkan prinsip ini dalam menghadapi perbedaan pendapat, budaya, dan latar belakang dalam lingkungan yang semakin global dan terhubung secara digital.

4. Ketuhanan Yang Maha Esa

            Pancasila juga menegaskan prinsip ketuhanan, yang dapat diartikan sebagai hubungan spiritual yang mendalam dengan Tuhan. Generasi milenial dapat menjadikan nilai ini sebagai dasar dalam mengembangkan kehidupan yang bermakna dan penuh tanggung jawab terhadap diri sendiri, sesama, dan alam.

5. Kemandirian dan Persatuan

            Pancasila mengajarkan tentang kemandirian dan persatuan sebagai pondasi negara. Generasi milenial dapat mengaplikasikan nilai ini dengan mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam berbagai bidang, sambil tetap memelihara rasa persatuan sebagai bangsa yang beragam.

6. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

            Pancasila juga memasukkan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan. Generasi milenial bisa menjadi agen perubahan dalam mengatasi isu-isu lingkungan, seperti perubahan iklim dan keberlanjutan, serta turut serta dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Peran Generasi Milenial 

Generasi milenial atau generasi Y yang kini memasuki usia produktif memiliki peran penting dalam kemajuan bangsa. Di era globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi, generasi ini unggul dalam hal kreativitas, namun juga menjadi pengaruh terbesar dalam perubahan  karakter dan perilaku generasi milenial. Pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi telah membuat perubahan yang signifikan terhadap pola pikir generasi milenial. Akibatnya, nilai-nilai Pancasila yang tertanam pada generasi milenial tergerus bahkan berdampak negatif bagi mereka.

Oleh karena itu, generasi milenial perlu dibekali dengan pemahaman dan implementasi nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan sehari- hari agar terjadi perubahan perilaku dan juga dapat meminimalisir pola pandang generasi milenial.

Dampak Globalisasi bagi generasi milenial

            Generasi milenial identik dengan sebuah kehidupan digital dan berteknologi maju. Namun, karena mereka hidup di era yang serba otomatis, serba canggih, mereka cenderung menginginkan sesuatu yang serba instan dan praktis. Gaya hidup baru ini juga dipraktikkan oleh kaum milenial, mereka cenderung bersikap hedonisme, suka bersenang- senang dan memiliki gaya hidup bebas. Jika mereka terus mengambil pada sisi negatif dari globalisasi dan perkembangan iptek, maka akan menimbulkan banyak masalah bagi kehidupan dan kepribadian mereka. Oleh karena itu, ideologi pancasila harus menjadi fondasi bagi generasi milenial dalam menghadapi fenomena yang terjadi saa ini. Perkembangan globalisasi yang disertai dengan kemajuan teknologi telah memudahkan budaya masuk ke Indonesia secara bebas, dan kita juga tidak dapat menghindar akan masuknya budaya budaya dari negara lain.

Sehingga muncullah paradigma dan upaya menyamarataan budaya nasional dengan budaya asing yang masuk ke indonesia. Akibatnya banyak generasi milenial yang melupakan budaya sendiri dan menganggap bahwa budaya asing lebih modern daripada budaya nasional.

Namun yang terpenting saat ini adalah bagaimana masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial dapat menyaring dampak negatif dari globalisasi dan dapat mengambil sisi positifnya sesuai dengan nilai dan norma pancasila. Oleh karena itu, sangat penting bagi generasi milenial untuk dapat mengamalkan dan menjadikan Pancasila sebagai filter dalam menghadapi dampak globalisasi saat ini.

Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar dan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari harus menjadi filter dan benteng dalam menghadapi dampak globalisasi pada sistem sosial generasi milenial. Jika generasi milenial tidak dapat menyaring dampak globalisasi dan justru terpengaruh oleh dampak globalisasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila, maka akan berdampak negatif bagi kehidupan bangsa di masa mendatang, karena generasi milenial juga merupakan generasi penerus yang menjadi harapan bangsa di masa depan.

Penguatan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan dilaksanakan secara tegas dan teratur sesuai dengan norma yang berlaku dan dengan tujuan untuk meningkatkan pergaulan dan etika bangsa ini. Pancasila harus dijadikan sebagai acuan bagi generasi milenial dalam bersikap, bertindak dan berbicara sesuai dengan norma yang berlaku. Karena Pancasila merupakan pedoman dalam menghadapi berbagai macam ancaman perpecahan bangsa yang disebabkan oleh perbedaan pandangan dalam berbagai aspek, baik dari segi politik, budaya, agama, suku, ras maupun serangan dari luar yang bertentangan dengan ideologi negara. Bahkan di era globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, terdapat banyak sisi positif dan negatifnya.

SIMPULAN

Dengan mengadopsi Pancasila sebagai way of life, generasi milenial memiliki peluang untuk membentuk masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan. Melalui penerapan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan sehari-hari, generasi milenial dapat berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

Pancasila tetap menjadi panduan yang relevan dalam menghadapi kompleksitas tantangan di era milenial. Generasi ini memiliki potensi besar untuk menerjemahkan nilai-nilai Pancasila ke dalam tindakan nyata yang mampu membentuk masyarakat yang lebih adil, demokratis, dan berbudaya. Dengan pendidikan yang kuat, kreativitas yang tinggi, dan partisipasi aktif, generasi milenial dapat menjunjung tinggi nilai-nilai luhur Pancasila demi masa depan yang lebih baik. 

Kita khususnya generasi milenial harus mampu menyaring dampak globalisasi saat ini dan yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Penguatan nilai-nilai pancasila pada generasi milenial juga sangat diperlukan agar generasi milenial dapat menyaring apa saja yang dapat masuk ke dalam dirinya dan tentunya yang sesuai dengan nilai dan moral pancasila. Dan dengan Pancasila, generasi milenial juga harus lebih bijak dalam menggunakan teknologi, khususnya media sosial. Karena kemajuan teknologi yang meningkat harus diimbangi juga dengan peningkatan moral pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun