Mohon tunggu...
Anisa Ahda Aulia
Anisa Ahda Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Tidar

Failure is your best teacher. Learn from him🌻

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Menjadi Orang Tua Hebat Untuk Anak Usia Dini

16 September 2023   09:46 Diperbarui: 16 September 2023   10:01 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian pola asuh menurut Hetherington dan Whiting (1999) menyatakan bahwa pola asuh sebagain proses interaksi total antara orang tua dan anak, seperti proses pemeliharaan, pemberian makan, membersihkan, melindungi. Sugiharto dkk (2007:31) pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang digunakan untuk berhubungan dengan anak- anak. Menurut Chabib Toha seperti yang dikutip oleh Metha S. (2011:16) mengemukakan bahwa pola asuh orang tua yaitu suatu cara terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak sebagai wujud dari rasa tanggung jawab kepada anak. (Mas'ud, 2020)

Dalam pola asuh ini menurut Casmini  pola asuh yaitu bagaimana orangtua mendidik, mengasuh, dan melindungi anak. Pendidikan dan tuntunan istimewanya yang harus di rancang orang tua kepada anak karena menjadi pondasi terciptanya pribadi anak pada usia dini, Apabila orang tua kurang memberi kasih sayang dan perhatian, maka anak akan berdampak negatif.

Macam- Macam Pola Asuh orang Tua

Dalam pola asuh orang tua sangat bermacam macam. Menurut Baumrind ada 3 macam diantaranya yaitu:

            Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter  adalah cara mendidik anak dengan cara otoriter maksutnya orang tua mendidik anak dengan langkah, tugas yang dilakukan dan orang tua mencontohkan sifat yang keras dan diskriminatif. Hal ini diketahui dengan tekanan anak agar taat terhadap orang tuanya, kontrol yang sangat ketat terhadap perilaku anak dan anak kurang mendapat kepercayaan dari orang tuanya.

Orang tua sering menghukum anak dan orang tua tidak pernah memuji anak ketika mendapat juara maupun prestasi. Dalam pola asuh otoriter ini hubungan antara orang tua dan anak kurang akrab dan kurang ada pendekatan.

Pola asuh otoriter ini biasanya pengasuhannya sangat ketat dan anak harus mengikuti apa yang dikatakan orang tua dan harus meniru perilaku orang tua. Dalam pengasuhan seperti ini cenderung akan menghasilkan remaja yang bermasalah, karena kurang kedekatan  antara orang tua dan anak . Dan ini akan sangat berpengaruh terhadap kualitas karakter pada anak.

            Pola Asuh Demokratis

            Pola asuh demokratis ini di tandai dengan adanya pengakuan orang tua terhadap kelebihan anak. Dalam pola asuh ini anak di beri kesempatan untuk tidak selalu bergantung terhadap orang tua sedikit memberi kebebasan terhadap anak untuk memilih apa yang terbaik untuk diriny, anak di dengarkan pendapatnya, dilibatkan dalam pembicaraan, dan anak di beri kesempatan untuk mengontrol internalnya sehingga anak berlatih untuk hidup bertanggung jawab.

            Pola Asuh Permisif.

 Pola asuh permisif adalah orang tua terlalu memberikan kebebasan terhadap anaknya dan anak bertindak sesuai keinginannya, orang tua tidak memberikan hukuman dan pengarahan.

Pada pola asuh ini anak lebih bebas dalam bertindak sesuai dengan keinginannaya sendiri, orang tua tidak memberikan pengawasan maupun aturan kepada anak sehingga anak berparilaku sesuka hatinya, walaupun terkadang bertentangan dengan norma social.

Dalam pola asuh permisif ini orang tua bersikap acuh tidak peduli dengan apa yang di lakukan anak. Biasanya tipe orang tua seperti itu, mereka yang terlalu sibuk kerja sehingga lalai terhadap anaknya.

Pengasuhan secara sengaja harus dilakukan oleh orang tua sedini mungkin. Sejak janin berada didalam kandungan atau pada masa bayi berusia 0 tahun, sang jabang bayi harusnya sudah mulai diasuh melalui pemberian emosi-emosi positif dari hati sang ibu. (Mimin Ninawati, 2016)

Pola asuh yang  tidak tepat tentu akan berdampak buruk terhadap perilaku anak dan orang tua harus cermat dalam memilih pola asuh. Berdasarkan pola asuh diatas dapat di simpulkan bahwa pola asuh yang tepat untuk mengasuh anak yaitu pola asuh demokratis. Karena pola asuh demokratis ini dapat mendorong anak untuk bersikap mandiri dengan adanya batasan – batasan dan pengendalian dari orang tuanya. Anak yang mendapatkan poal asuh demokratis, anak akan tumbuh menjadi anak yang berkarakter, dan mudah di atur, anak pun juga mempunyai emosi yang stabil.

Membangun keluarga dengan menciptakan keluarga yang berkualitas tidaklah mudah. Hal ini membutuhkan peran orang tua sebagai teladan yang baik untuk anak-anaknya. Keteladanan dalam diri orang tua berpengaruh pada lingkungan internal keluarga dan memberi warna yang cukup besar pada masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, orang tua harus selalu memperhatikan kebiasaan anak dalam berperilaku baik dengan menumbuhkan kecintaan untuk berbuat baik(loving the good). (ngewa, 2019)

Orang tua dalam keluarga memiliki peran dan tanggung jawab penting terhadap anak.Peran dan tanggung jawab tersebut bertujuan agar supaya anaknya dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya, mampu bersosial, dan menjadi anak yang sholih. (Ika Kurnia Sofiani, 2020)

Orang tua harus mempunyai sikap lemah lembut terhadap anaknya karena dari kelembutan itu menunjukkan rasa kasih sayang terhadap anak.

Orang tua juga harus menjadi pendengar yang yang baik untuk anak.Apabila anak sedang mencerminkan tentang pengalaman baik maupun buruk orang tua harus selalu memberikan semangat terhadap anak. Jadilah orang tua yang tidak hanya menjadi pendengar bagi anaknya tetapi jadilah motivator yang baik untuk anak, motivator terbaik untuk anak adalah orang tua.

Menumbuhkan sikap menghormati dan mengajarkan anak untuk meminta maaf itu juga sangat penting untuk di tanamkan sejak usia dini, contohnya orang tua mengajarkan anak untuk menghormati orang tua, guru dan orang di sekitar yang lebih tua. Dan orang tua juga mengajarkan anak untuk meminta maaf dengan cara memberi contoh. Sebagai orang tua tidak boleh malu meminta maaf walaupun itu hanya kesalahan sekecil apapun.

Orang tua yang hebat, juga harus bisa menjadi idola bagi anak, seorang guru menjadi idola anak mungkin sudah biasa, tetapi orang tua menjadi idola anak sangat luar biasa. Contoh terkadang anak lebih memilih nasehat dari gurunya tinimbang nasihat dari orang tuanya.

Dalam hal ini orang tua dapat menerapakan cara mendidik anak dengan dengan baik, berkata lemah lembut kepada anak, mendengarkan keluhan anak, dan yang terpenting orang tua harus bias menjadi andalan anak dalam keadaaan apapun.

Mendidik anak agar bisa terbuka, karena keterbukaan anatara anak dan orang tua merupakan hal yang panting. Dan orang tua bisa mengajak cerita anak apa yang sudah dilakukan pada hari ini atau pada lingkungan sekolah. Melalui cerita anak akan terbiasa bicara terhadap orag tua, kalau anak sudah terbiasa cerita pada orang tua dan memberi tanggapan yang baik anak tidak akan sungkan untuk selalu cerita kepada orang tua (Dwi Retno, 2017)

Sebagai orang tua janganlah berkata kasar dan mengancam karena anak sangat membutuhkan kelembutan dan kasih sayang dari orang tuanya. Jika anak bandel dan sulit  diatur, kita sebagai orang tua harus bisa menahan emosi sehingga perkataaan tidak menyakiti hati sang anak, karena orang tua adalah cerminan buat anaknya.

Sebagai orang tua harus bisa menggunakan metode pengasuhan yang teapt terhadap anak agar dapat terbentuk karakter anak yang baik yaitu salah satu orang tua yang hebat. Orang tua hebat walaupun sesibuk apapun dia selalu meluangakan waktu untuk buah hatinya

Faktor- Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Anak.

Dalam faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan anak ini, menurut Qurrotu Ayun ada 3 macam yaitu:

a. Kesehatan dan Kesejahteraan.

            Kesehatan dan kesejahteraan yaitu salah satu faktor yang harus dimiliki anak untuk dapat berkembang dengan baik. Perkembangan psikologi anak juga tergantung pada pertumbuhan fisik dan kesehatan yang dimilikimseorang anak. Kekurangan gizi pada saat bayi akan berakibat bayi tidak tumbuh dengan baik dan menjadi lamban.Kekurangan gizi yang serius disebut marasmus dan kwashiorkor. Maramus yaitu kekurangan gizi serius yang di sebabkan oleh asuapn kalori yang tidak cukup. Bayi yang memiliki ciri ciri marasmus ini memiliki fostur tubuh yang kecil, kurus dan terlihat tua. Kwashiorkor yaitu kekurangan gizi serius yang disebabkan karena kekurangan protein. Perut dan kaki anak ini mengalami pembekakan Karena berisi air.Penyakit ini biasanya muncul antara usia 1 hingga 3 tahun. Maramus dan kwashiorkor ini adalah masalah serius dalam negara bekembang dengan kematian 50% dibawah usia 5 tahun (Ayun, 2017)

b.  Keluarga dan Pengasuhan Anak

Setiap keluarga adalah suatu sistem, suatu kesatuan yang di bentuk oleh bagian bagian yang saling berhubungan dan berinteraksi. Sebuah hubungan tidak pernah berlangsung satu arah. Didalam sebuah keluarga, interaksi antara anggota keluarga di harapkan berlangsung dua arah.Santrock (2007:157) menyebutkan bahwa interaksi dua arah dalam sebuah keluarga disebut dengan mutual synchrony yang berarti bahwa perilaku setiap orang bergantung pada perilaku sebelumnya dari mitranya. Hubungan timbal balik yang positif antara orang tua dan anak mempengaruhi cara berperilaku seorang anak terhadap kedua orang tuanya .

Keluarga merupakan sebuah gugus sistem yang disebut generasi, gender dan peran. Setiap anggota keluarga adalah merupakan partisipan dalam beberapa subsistem. Menurut Cox dan Paly (2003) subsistem- subsistem dalam setiap keluarga ini saling mempengaruhi satu sama lain baik secara langsung maupun tidak langsung.Anggota keluarga yang terdiri dari dua orang disebut dengan dyadic, sedangakan yang lebih dari dua orang disebut dengan polyadic.Ibu dan ayah merupakan subsistem dyadic, ibu ayah dan anak adalah mewakili sistem polyadic, ibu dan dua saudara adalah suatu sistem polyadic lainnya (Ayun, 2017)

Dalam keluarga yang ideal menurut Alexander A Schneiders(1960:405) mempunyai ciri-ciri: minimnya perselisihan orangtua atau orang tua dengan anak; ada kesempatan untuk bersiakap mandiri dalam berpikir,merasa dan berperilaku, saling menghormati,menghargai diantara orang tua dan anak, mengamalkan nilai moral dan agama.

c.  Pendidikan 

Pendidikan seorang anak dapat didapat dari lingkungan sekolah. Karena didalam lingkungan sekolah ini anak bisa mendapatkan pengetahuan, pengajaran, dan ilmu. Menurut Havighurs(1961:5) sekolah mempunyai peranan atau tanggung jawab penting dalam membantu anak mencapai tugas perkembangannya.

Sekolah yang efektif menurut Michael Rutter Sigelman dan Shaffe,(1995:426) menyebutkan bahwa sekolah yang efektif itu sebagai sekolah yang memajukan, meningkatkan atau mengembangkan prestasi akademik. Sekolah yang efektif disamping ditandai oleh   ciri- ciri diatas juga didukung oleh kualitas kualitas pengajar, baik karakteristik pribadi maupun kompetensinya.

 Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak

Dalam Hal mendidik anak Orang tua juga memiki peran yang tidak kalah pentingnyaOrang Tua adalah Guru pertama dan utama dilingkungan keluarga .Tugas keluarga dalam mendidik anak-anaknya sudah sangat berat dan harus dibantu oleh sekolah . tetapi, kita harus ingat bahwa tidak semua anak sedari kecilnya sudah menjadi tanggungan sekolah.janganlah kita salah tafsir bahwa anak-anak yang sudah diserahkan kepada sekolah untuk dididik adalah seluruhnya untuk menjadi tanggung jawab sekolah .kewajiban sekolah hanya membantu keluarga dalam mendidik anak-anaknya.

Dalam mendidik anak-anak ,sekolah melanjutkan pendidikan anka-anak yang telah dilakukan orangtua dirumah.berhasil baik atau tidaknya pendidikan disekolah bergantung pada dan dipengaruhi oleh pendidikan  didalam keluarga .pendidikan keluarga adalah fondumen atau dasar dari pendidikan anak selanjutnya .hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga menentukan pendidikan anak itu selanjutnya ,baik disekolah maupun dalam masyarakat.

Demikianlah,tidak dapat disangkal lagi betapa pentingnya pendidikan dalam lingkungan keluarga bagi perkembangan anak menjadi manusia yang berpribadi  dan berguna bagi masyarakat. Pendidikan orang tua dan anak-anaknya adalah pendidikan yang didasarkan pada rasa kasih sayang. Orang tua adalah pendidik sejati,pendidik karena kodratnya.

Dalam hal ini,Konsep orang tua bukan berarti orang yang melahirkan anak ,melainkan yang mengasuh dan melindungi anak .pentingnya peran orang tua bagi pendidika anak antara lain:

a.  Orang tua adalah guru pertama dan utama bagi anak

Melalui orang tua anak belajar kehidupan .dan melalui orang tua anak belajar mengembangkan seluruh aspek pribadinya.

b.  Orang tua adalah pelindung utama bagi anak

Anak bukanlah miniature orang dewasa. Anak baru lahir berada dalam kondisi yang lemah baik fisik maupun mentalnya. Anak tidak akan mampu melawan otoritas orang dewasa.

c.  Orang tua adalah sumber kehidupan bagi anak

Anak dapat hidup karena pemeliharaan dan dukungan orang tua.sebelum anak sampai pada tingkat kemnadirian ,orang tualah yang bertanggung jawab terhadap kehidupan anak ,sekaligus menyiapkan anak utuk dapat mandiiri baik secara fisik ,material,maupun mental spiritual.

d.  Orang tua adalah tempat bergatung bagi anak

Kehidupan anak sangat tergantung pada orang lain. Semenjak dalam kandungan ,kehidupan anak tergantung pada ibunya melalui plasenta. Setelah anak lahir ia masih tergantung pada orangtuanya.

e.   Orang tua merupakan sumber kebahagiaan bagi anak

Idealnya anak merasakan puncak kebahagiaan ketika berada di pangkuan orang tuanya.tidak ada kebahagiaan lain yang melebihi kebahagiaan anak yang mendapatkan kasih sayang penuh dari orangtuanya.

a.  Peran Ibu

Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali .maka dari itu seorang ibu hendaklah seorang yang bijaksana dan pandai mendidik anak-anaknya. Betapa berat tugas seorang  ibu  sebagai pendidik dan pengatur rumah tangga .baik buruknya pendidikan ibu terhadap anaknya akan berpenagruh besar terhadap perkembangan dan watak anak dikemudian hari. (Sumiyati, Konsep Dasar Pendidiknan Anak Usia Dini, 2014)

Sesuai dengan fungsi serta tanggung jawab sebagai anggota keluarga ,dapat disimpulkan bahwa peranan ibu dalam pendidikan anak-anaknya adalah sebagai berikut:

1.  Sumber dan pemberi kasih sayang

2.  Pengasuh dan pemelihara

3.  Tempat mencurahkan isi hati

4.  Pengatur kehidupan dalam rumah tangga

5.  Pembimbing hubungang pribadi

6.  Pendidik dalam segi-segi emosional

b.  Peran Ayah

Peranan ayah dalam suatu keluarga juga tidak kalah pentingnya.disamping ibu seorang ayahpun memegang peranan yang penting pula. Anak memandanng ayahnya sebagai orang yang tertinggi gengsinya atau prestasinya.  Kegiatan seorang ayah terhadap pekerjaannya sehari-hari sungguh besar pengaruhnya kepada anak-anaknya,lebih-lebih anak yang telah tumbuh agak dewasa.

Meskipun demikian ,di beberapa keluarga masih dapat kita lihat kesalahan-kesalahan pendidikan yang dilakukan oleh tindakan seorang ayah karena sibuknya bekerja mencari nafkah ,si ayah tidak ada waktu untuk bergaul mendekati anak- anaknya .lebih celaka lagi seorang ayah yang sengaja tidak mau berurusan dengan pendidikan anak-anaknya. Ia mencari kesenangan bagi dirinya sendiri saja. Segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat didalam rumah tangga mengenai pendidikan anak-anaknya dibebankan kepada istrinya.

Tanpa bermaksud mendiskriminasikan tugas dan tanggung jawab ayah dan ibu didalam keluarga ,ditinjau dari fungsi dan tugasnya sebagai ayah ,dapat dikemukakan bahwa peranan ayah dalam pendidikan anak-anaknya yang lebih dominan sebagai berikut:

a.  Sumber kekuasaan didalam keluarga

b.  Penghubung intern keluarga dan masyarakat atau dunia luar

c.  Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga

d.  Pelindung terhadap ancaman dari luar

e.  Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan

f.  Pendidik dalam segi-segi rasional (Sumiyati, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, 2014)

1.  Pentingnya Keterlibatan Orang tua dalam Pendidikan Anak

Pendidikan dikeluarga adalah yang pertama dan utama.jika pengasuhan anak kita dalam keluarga dilakukan dengan tepat sesuai denga usiaanak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.salah satunya adalah mengajrkan anak belajar melalui bermain sehingga mendukung perkembangan anak yang meliputi aspek moral-spiritual,fisik motoric,kognitif,bahasa,social emosioanl,seni.

Pada akhirnya perkembangan ini akan menyumbang pada kemampuan berfikir logis,kritis dan kreatif serta mampu berkomunikasi dan bekerjasama .kemampuan-kemampuan itu sangat  diperlukan anak dimasa-masa kehidupan selanjutnya dalam menghadapi tantangan hidup yang semakin beragam,selain untuk mengasah kecerdasan peran ayah dan ibu tidak klah penting adalah menumbuhkan budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari anak kita.caranya adalah melalui metode ACD yaitu Ajarkan dan biasakan.

Manfaat keterlibatan orang tua dalam pendidikan anak

1.  Meningkatkan kepercayaan diri anak

2.  Meningkatkan perilaku positif anak

3.  Meningkatkan pencapaian perkembangan anak

4.  Meningkatkan keinginan anak untuk bersekolah

Prinsip-prinsip Pendidikan Anak Usia Dini

Terdapat sejumlah prinsip pebelajaran pada pendidikan anak usia dini, adalah sebagai berikut:

a.  Anak sebagai pembeljara aktif

Pendidikan hendaknya mengarahkan anak untuk menjadi pembelajar aktif.pendidikan yang di rancang secara kreatif akan menghasilkan pembelajar yang aktif.anak-anak akan terbiasa belajar dan mempelajari berbagai aspek pengetahuan,ketrampilan, dan kemampuan melalui berbagai aktivitas mengamati ,mencari,menemukan ,mediskusikan,menyimpulkan dan mengemukakan sendiri berbagai hal yang ditemukan pada lingkungan sekitar.

b.  Anak belajar melalui sensori dan panca indera

Menurut pandangan dasar mantessori yang menyakini bahwa panca indera adalah pintu gerbang masuknya berbagai mengetahuan kedalam otak manusia (anak),karena perannya yang sangat strategis maka seluruh panca indera harus memperoleh kesempatan untuk berkembang sesuai dengan fungsinya

c.  Anak membangun pengetahuan sendiri

Sejak lahir anak diberi berbagai kemampuan. Dalam konsep ini anak dibiarkan belajar melalui pengalaman –pengalaman dan pengetahuan yang dilaminya sejak anak lahir dan pengetahuan yang telah didapat anak selam hidup.

d.  Anak berfikir melalui benda konkert

Anak lebih mengingat suatu benda–benda yang dapat dilihat ,dipegang lebih membekas dan dapat diterima oleh otak dalam sensasi dan memory(long term memory dalam bentuk symbol-simbol).

e.  Anak belajar dari lingkungan

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakuakn sengaja dan terencana untuk membantu anak mengembangkan potensi secara optimal sehingga anak mampu beradaptasi dengan lingkungannya (Ariyanti, 2016)

2. Peran Orang Tua dalam Memotivasi Anak

Orang tua dalam memotivasi bakat dan minat anaknya dapat dilakukan denagn cara :

1.  Mengajarkan anak untuk mengharapkan keberhasilan

2.  Sesuaikan pendidikan anak dengan minat dan gaya belajarnya

3.  Anak harus belajar bertanggung jawab dan belajar menghadapi kegagalan

4.  Orang tua sebagai model

5.  Semua orang dewasa dapat menjadi model bagi anak:guru,anggota keluarga,teman orangtua atau kakek nenek ,tetapi model yang paling penting adalah orang tua yang kreatif yang memusatkan perhatian terhadap bidang minatnya yang menunjukkan keahlian dan disiplin diri dalam bekerja ,semangat,dan motivasi internal.

Orangtua hendaknya dapat menghargai miat intrinsik anak, dan menunjukkan perhatian dengan melibatkan diri secara intelektual dengan anak,mendiskusikan masalah,mempertanyakan,menjajaki dan mengkaji.potensi dan kreativitas anak akan berkembang baik jika orang dewasa maupun anak mempunyai kebiasaan- kebiasaan berfikir kreatif.misalnya,kebiasaan mempertanyakan apa yang dilihat ,mempunyai pandangan baru menemukan cara lain untuk melakukan sesuatu ,dan bersibuk diri secara kreatif sebanyak mungkin (PAUD B. P., 2017)

Meskipun Ayah dan ibu memiliki perbedaan latar belakang akan tetapi dalam merawat,mengasuh dan mendidik anak harus kompak,ayah dan ibu harus memiliki cara dan pandangan yang sama. Segala perbedaan yang ada harus disatukan dan bisa dikompakkan untuk mendidik ,merawat dan mengasuh anak, jika demikian maka bisa menjadi sesuatu yang sangat bagus untuk perkembangan anak.

Ada beberapa cara agar orang tua mampu mendidik anak-anaknya dengan kompak antar lain:

a.  Membuat kesepakatan bersama dan saling mendukung

Untuk mewujudkan terwujudnya kekompakan .maka ,orang tua ,antara ayah dan ibu lebih baiknya mendiskusikan dan membuat kesepakatan bersama bagaimana cara mendidik dan merawat,mengasuh anak-anak.bicarakan bersama-sama apa yang harus dilakukan dan apa saja aturan dan batasan dalam merawat ,mengasuh dan mendidik anak.

b.  Satu sikap satu kata untuk seia-sekata

Temukan cara bagaimana antara ayah dan ibu bisa menemukan satu keputusan yang disepakati bersama untuk mendidik,merawat dan mengasuh anak.

c.  Membuang ego

Dalam mendidik, mengasuh ,merawat orang tua harus bisa mengontrol ego masing-masing.mengekpresikan perasaan dan pendapat boleh-boleh saja ,asal dapat menyampaikan pendapat hendaknya perlu memperhatikan nada suara dan pemilihan kata-kata agar tidak terkesan menghakimi dan memaksakan kehendak.

d.  Bukan hanya membuat peraturan tapi orang tua harus menegakkannya

Meskipun kedua orang tua yang membuat peraturan,akan tetapi orang tua juga harus konsisten dalam menegakkannya. Orang tua harus bisa menjadi contoh yang baik untuk kedisiplinan aturan yang sudah dibuatnya sendiri.

e.  Cari bantuan

Jika dalam mendidik,merawat dan mengasuh anak ditemukan sebuah masalah dan masalah yang dihadapi dianggap terlalu berat, orang tua bisa bersama-sama mendiskusikan dan dapat mencari bantuan dari luar. Entah itu melalui konseling, kelas seminar parenting,hingga membaca buku tentang pegasuhan anak (Sumiyati, Be A Dream Parent, 2021)

 Peranan dan Tujuan Orang Tua Terhadap Anak di Rumah

Setiap orang tua memiliki cara mendidik anak dirumah dalam menumbuhkan budi pekerti dan budaya prestasinya.orag tua perlu terus belajar untuk menyesuaikan perkembangan anak dan zaman.peranan orang tua dirumah antara lain

1.  pembiasaan di keluarga

a.     Beribadah

b.     Membiasakan anak untuk sarapan

c.     Berpamitan sebelum bepergian

d.     Menjemput/menyambut anak saat pulang sekolah

e.     Memberikan rasa aman dan nyaman

f.     Menjadi pendengar yang baik

g.     Mendampingi anak saat nonton tv/belajar

h.     Membacakan buku /mendongengkan anak

i.      Membiasakan hidup bersih dan sehat

j.      Bermain bersama anak

2.  Menciptakan lingkungan rumah yang nyaman aman dan menyenangkan

a.   Memberi kesempatan pada anak untuk bermain bersama teman sebayanya.

b.   Mengajak anak membantu pekerjaan rumah sesuai dengan kemampuannya

c.   Berkomunikasi efektif dengan anak

d.   Mengembangkan literasi keluarga dengan mengenalkan buku (bergambar)pada anak

3.  Mengasuh anak tanpa kekerasan

a.   Kekerasan seksual

Mengenalkan anggota tubuh yang harus dilindungi dan tidak boleh ada orang yang menyentuhnya kecuali ayah,bunda,pengasuh dan dokter didampingi ayah,ibu.

b.   Pencegahan tindak pidana perdagangan orang

1)   mengajarkan anak untuk mewaspadai ajakan orang yang baru dikenal

2)   membiasakan anak pergi dengan pengawasan orag tua

3)   mengenalkan anak tempat-tempat umum dan aturan yang berlaku

4)   mengajarkan cara mencari informasi sederhana ditempat umum yang baru  didatangi contoh bertanya kepada petugas berseragam (Sukiman, 2017)

Tujuan dan peran orang tua dalam medidik anaknya yaitu untuk diarahkan agar anak menjadi taat beribadah kepada Allah SWT ,berbakti kepda orangtua ,serta menghormati saidara dan sesamanya.metode pendidika dipandang efektif dalam pendidikan keluarga adalah keteladanan dan pembiasaan orangtua secara baik.melalui orangtua,anak bisa belajar denagn meniru dan meragakan apa yang dicontohkan oleh orangtua,baik selama didalam rumah ataupun ketika diluar rumah ada manfaat yang bisa diambil oleh anak ketika orangtua mengikuti perannya sebagai pendidik didalam rumah.

Anak akan merasa nyaman dan tentram ketika belajar dirumah .anak lebih fokus dan betah berada dirumah .denagn ikut sertanya orangtua dalam perannya sebagai pendidik dirumah juga bisa membuat anak lebih percaya diri dalam memahami materi yang dipelajarinya ,karena anak akan bertanya kepada orangtua dan saling mendiskusikan materi yang dipelajari anak denga orangtua (Siti Maimunawati M. A., 2020)

Orang tua yang menerapkan metode pengasuhan yang tepat kepada anak sehingga dapat membentuk karakter anak dengan baik merupakan salah satu ciri orangtua yang hebat. Orang tua hebat selalu memiliki waktu luang untuk keluarga .berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan memiliki waktu luang sedikitnya satu waktu yang dihabiskan bersama seperti misalnya menyempatkan waktu untuk liburan atau berkumpul bersama ketika weekend.

Waktu berkumpul dengan keluarga merupakan saat-saat berharga yang tidak bisa digantikan oleh apapun terutama untuk para orang tua yang mempunyai anak usia dini ,waktu yang diberikan dapat membantu anak dalam perkembangan emosional dan perkembangan yang lainnya. Orang tua hebat adalah orangtua yang bisa memberikan perhatian, kasih sayang dan dekat dengan anak, meskipun waktu luang hanya sedikit, namun dapat memanfaatkan waktu luang tersebut dengan baik dan optimal orang tua dapat menjadi orangtua yang dipandang baik oleh anak.

Orangtua hebat adalah teladan yang baik mengajarkan anak mengenai pendidikan karakter dan memiliki moral adalah dengan menjadikan orangtua yang berkarakter dan bermoral baik pula  menjadi orangtua yang baik untuk anak adalah cara terbaik dalam menanamkan nilai-nilai moral maksud dari baik disini adalah orangtua tidak hanya memberikan perintah kepada anak untuk berlaku baik, namun orangtua juga harus bersikap baik pula. Anak usia dini adalah individu yang berada dalam tahap meniru, sehingga apapun yang diperbuat oleh orang-orang disekitar anak akan dicontoh  oleh anak. Jadi,sebagai orangtua hebat memberikan teladan yang baik adalah suatu keharusan.

Orangtua perlu mengajarkan anak untuk mandiri yakni dengan membuat anak belajar membuat keputusan sendiri berfikir secara independen dan belajar menyelesaikan masalahnya sendiri, hal tersebut dapat membantu kehidupan dimasa depan anak seperti, mampu menyelesaikan tugasnya sendiri, menjadi orang yang tidak mudah menyera, menjadi orang yang mau bekerja keras dan berusaha dala mewujudkan cita-citanya (Aprilia, 2017)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun