Seperti dengan mengoptimalkan inovasi untuk meningkatkan utamanya entrepreneurship dan UMKM (productivity) dan perluasan inklusi keuangan (inclusivity), serta stabilitas perekonomian nasional (stability)".
Untuk mencapai dan mengambil manfaat dari era revolusi industri 4.0, BI telah membangun Fintech office, dan Infrastruktur Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang dilengkapi dengan aturan-aturan seperti PBI Pemrosesan Transaksi Domestik, PBI Gerbang Pembayaran Nasional, dan PBI Fintech.Â
Untuk terus memperlengkapi perangkat-perangkat yang diperlukan guna menyambut dan memastikan Indonesia terus mengambil manfaat dari kemajuan inovasi ke depan, saat ini BI sedang melakukan kajian Blockchain, kajian Central Bank Digital Currency, kajian QR Code dan mempersiapkan standar QR Code nasional dalam waktu dekat.
Fintech office sudah resmi diluncurkan BI pada 14 November tahun 2016. BI fintech office merupakan inisiatif Bank Sentral untuk mendukung pengembangan fintech atau industri kreatif  layanan keuangan berbasis teknlogi informasi. Fungsi dari Fintech Office ini adalah sebagai falisitator untuk pertukaran ide pengembangan fintech, sebagai business intelligent, sebagai assesment yang akan melakukan pemetaan potensi, manfaat, dan risiko produk fintech, dan menjalankan fungsi koordinasi komunikasi untuk mendorong terciptanya harmonisasi peraturan lintas otoritas.Â
Yang kedua, BI membangun GPN yaitu Gerbang Pembayaran Nasional atau National Payment Gateway yang merupakan sebuah sistem yang terdiri atas standard (spesifikasi teknis dan operasional yang dibakukan), switching (infrastruktur yang berfungsi sebagai pusat atau penghubung penerusan data transaksi yang menggunakan alat pembayaran dengan menggunakan kartu (APMK), uang elektronik dan atau transfer dana), dan sevices (layanan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan industri sistem pembayaran ritel).Â
Ketiga sistem dalam GPN tersebut dibangun melalui seperangkat aturan dan mekanisme untuk mengintegrasikan berbagai instrumen dan kanal pembayaran secara nasional.
Dengan terobosan-terobosan yang telah dibangun oleh BI kita tentu berharap bahwa hadirnya revolusi industri 4.0 memberikan berkah dan manfaat bagi bangsa dan negara kita. Untuk itu inovasi ini tidak hanya berhenti dilakukan oleh BI saja tetapi juga pemerintah, instansi pendidikan dan juga masyarakat.Â
Pemerintah harus berinvestasi besar dalam sektor digital dan riset teknologi. Juga harus mendorong lahirnya industri-industri kreatif dan membuat kebijakan-kebijakan yang pro dan berpikir kedepan untuk menghadapi tantangan ini. Pemerintah juga harus memberikan sosialisasi dan pemahaman yang utuh dan mendalam kepada masyarakat. Sehingga masyarakat terdorong untuk merespon perubahan-perubahan ini dan bersama-sama dengan pemerintah bersiap menghadapi tantangan ini.
Selanjutnya yang terpenting adalah Institusi Pendidikan yang harus mampu menyiapkan anak didik yang bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pangsa pasar. Kesiapan ini tentu harus dipersiapkan mulai dari sekarang.Â
Institusi pendidikan harus memastikan bahwa sistem pembelajaran dan kurikulum yang ada sudah terintegrasi dan sesuai tuntutan untuk menghadirkan pekerja yang produktif, kompeten dan siap bersaing menghadapi revolusi industri 4.0. Sehingga generasi digital yang akan lahir mampu bersaing dan mengambil peluang dari revolusi industri ini.
Kita tentu berharap hadirnya revolusi industri 4.0 ini membawa berkah terhadap bangsa dan negara kita bukannya musibah. Pilihan ada di tangan kita, maka bersiaplah mulai dari sekarang. Bersiap untuk menjemput berkah atau terlena dan berakhir musibah.