Mohon tunggu...
Anisa FatikaSari
Anisa FatikaSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa unisnu Jepara program study PGSD kelas karyawan yang selalu siap menghadapi gebrakan baru. Kuliah sambil menjadi pendidik adalah pengalaman menantang namun bermanfaat. Sebagai mahasiswa, saya terus belajar dan memperbarui ilmu, sementara peran sebagai pendidik melatih komunikasi, kepemimpinan, dan pemahaman materi. Keseimbangan, manajemen waktu, dan komitmen adalah kunci untuk sukses menjalani keduanya, sehingga memberi manfaat baik bagi diri saya sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menanamkan Kesadaran hukum dan kepatuhan terhadap peraturan melalui pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar

4 Januari 2025   18:45 Diperbarui: 4 Januari 2025   18:48 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Menanamkan Kesadaran Hukum dan Kepatuhan terhadap Peraturan Melalui Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar"

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di tingkat Sekolah Dasar (SD) memainkan peran penting dalam membentuk karakter siswa sebagai generasi muda yang memiliki kesadaran hukum dan tanggung jawab terhadap peraturan. Pada tahap ini, anak-anak berada dalam masa perkembangan awal untuk memahami konsep aturan, hak, dan kewajiban, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Dengan mengenalkan nilai-nilai hukum dan peraturan sejak dini, siswa tidak hanya diajarkan untuk mematuhi aturan, tetapi juga memahami alasan di balik keberadaan aturan tersebut

Dalam konteks kehidupan sekolah, tata tertib menjadi contoh nyata dari penerapan hukum sederhana yang dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Misalnya, aturan tentang datang tepat waktu, berpakaian rapi, menjaga kebersihan, dan menghormati guru serta teman-teman. Sementara itu, dalam kehidupan bermasyarakat, nilai-nilai hukum dapat dikenalkan melalui pembelajaran tentang aturan berlalu lintas, kebersihan lingkungan, dan budaya gotong royong.

Melalui pendekatan yang interaktif dan kontekstual dalam pembelajaran PKn, siswa diajak untuk memahami pentingnya hukum sebagai panduan hidup bersama. Lebih dari itu, pendidikan ini bertujuan untuk menanamkan sikap menghormati dan mematuhi aturan sebagai bagian dari nilai-nilai kebangsaan yang harus dijunjung tinggi. Dengan demikian, mereka diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di masyarakat.

Untuk membentuk warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran yang strategis dan penting, yaitu dalam membentuk siswa maupun sikap dalam berperilaku sehari-hari, sehingga diharapkan mampu menjadi pribadi yang lebih baik. Minat belajar siswa pada bidang PKn ini perlu mendapat perhatian khusus karena minat merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan proses belajar. Di samping itu minat yang timbul dari kebutuhan siswa merupakan faktor penting bagi siswa dalam melaksanakan kegiatankegiatan-kegiatan atau usaha-usahanya.

Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat Meningkatkan komunikasi antara orang tua dan guru: Intervensi dilaksanakan dengan cara setiap bulan guru mengirimkan surat kemajuan belajar masing-masing anak kepada orang tua Kelas 1-6.

Dampak Jangka Panjang Anak-anak yang sadar hukum sejak dini akan tumbuh menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Penerapan Konsep Kesadaran Hukum dalam Pembelajaran PKN di SD Konsep kesadaran hukum melibatkan pemahaman tentang aturan hukum, pengenalan terhadap norma-norma yang berlaku, serta sikap dan perilaku yang sesuai dengan aturan tersebut. Dalam konteks pembelajaran PKN di SD, penerapan konsep kesadaran hukum dapat dilakukan melalui beberapa cara:

  • Integrasi Materi Hukum dalam Kurikulum: Kurikulum PKN harus mencakup materi tentang hukum, peraturan, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Materi ini harus disajikan dengan bahasa yang sederhana dan contoh-contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa.
  • . Pembelajaran Interaktif: Menggunakan metode pembelajaran yang interaktif seperti diskusi, role-play, dan simulasi situasi hukum. Misalnya, siswa dapat diajak untuk mensimulasikan proses sidang sederhana atau peran petugas keamanan.
  • Proyek dan Kegiatan Praktis: Melibatkan siswa dalam proyek yang berkaitan dengan hukum, seperti membuat poster tentang aturan lalu lintas atau melakukan kunjungan ke kantor polisi atau pengadilan untuk melihat langsung bagaimana hukum diterapkan.

Faktor yang Mempengaruhi Kesadaran Hukum Siswa SD

Lingkungan Keluarga, Orang tua dan anggota keluarga lainnya memiliki peran penting dalam membentuk kesadaran hukum anak. Kebiasaan keluarga dalam mematuhi aturan hukum dan memberikan contoh yang baik akan mempengaruhi perilaku anak. Lingkungan Sekolah, Sekolah yang menanamkan nilai-nilai kedisiplinan dan kepatuhan terhadap aturan akan mendorong siswa untuk memiliki kesadaran hukum. Guru yang memberikan pemahaman yang baik tentang hukum serta menerapkan disiplin yang konsisten juga berperan besar. Media dan Teknologi, Akses terhadap informasi melalui media dan teknologi juga mempengaruhi pemahaman siswa tentang hukum. Konten edukatif yang disampaikan melalui media sosial, televisi, dan internet dapat menjadi sumber belajar yang efektif. Budaya dan Lingkungan Sosial, Budaya dan norma yang berlaku di masyarakat sekitar siswa juga mempengaruhi kesadaran hukum. Lingkungan yang memiliki budaya hukum yang kuat akan lebih mudah menanamkan kesadaran hukum pada anak-anak.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun