Mohon tunggu...
Anisa Ivadatul Chusniah
Anisa Ivadatul Chusniah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Islam Malang

Menulislah!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Project Based Learning sebagai Inovasi Pembelajaran pada Merdeka Belajar

7 Juli 2021   15:55 Diperbarui: 7 Juli 2021   15:58 3164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar :Pinterest/Patrick James


Akhir-akhir ini negara Indonesia diributkan dengan pandemik corona yang semakin hari semakin kian meningkat. Disamping pandemik corona Negara Indonesia juga di ramaikan dengan merdeka belajar. 

Merdeka belajar ialah program yang di canangkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makariem sebagai kebijakan baru kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia (kemendikbud RI).

Program merdeka belajar diakibatkan oleh keluhan orangtua dalam sistem pembelajaran yang berlaku sepanjang ini salah satunya yaitu banyaknya siswa yang di patok cuma dengan nilai-nilai tertentu, hingga Nadiem Makarim menciptakan inisiatif pada pendidikan dengan mencetuskan program merdeka belajar yang membuat atmosfer belajar menjadi nyaman,senang bagi para guru serta murid.Pada tahun-tahun berikutnya, sistem pengajaran yang awal mulanya bernuansa di dalam kelas akan berubah menjadi di luar kelas. 

Nuansa pembelajaran hendak jauh lebih nyaman, karena murid bisa berdiskusi dengan guru, belajar dengan outing class, serta tidak cuma mencermati guru namun lebih pada membentuk kepribadian siswa yang mandiri,pintar dalam berteman, sopan santun, berkompetensi, berani serta tidak hanya terpaku dengan sistem rangking yang bagi sebagian beberapa pendapat hanya meresahkan orangtua dan anak, kerena hakikatnya, tiap anak memiliki kecerdasan serta bakat pada bidang masing-masing.

Menyikapi hal tersebut, Nadiem membuat trobosan pada pendidikan dengan program merdeka belajar yang menciptakan suasana belajar yang bahagia tanpa terbebani dengan pencapaian ranking dan nilai-nilai tertentu. Pada merdeka belajar terdapat program penilaian dalam kemampuan minimum ,meliputi literasi,numerasi,dan survei karakter. 

Dalam literasi, tidak hanya mengukur kemampuan membaca, tetapi lebih pada kemampuan menganalisis isi bacaan serta memahami konsep di dalamnya. Untuk kemampuan numerasi, yang di nilai bukan pada pelajaran matematika, tapi pada penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menerapkan konsep numerik dalam kehidupan nyata yang membutuhkan penalaran, yang terakhir yaitu survey karakter,tidak terpaku pada tes namun lebih fokus pada penerapan asas-asas pancasila.


Tidak hanya berhenti pada itu, merdeka belajar juga masih memiliki banyak program antara lain yaitu pada tahun 2020 sampai kedepannya pelaksanaan USBN dikembalikan kepada pihak sekolah dan diganti dengan penilaian ujian (asesmen), membentuk pelajar yang berkompeten ,cerdas untuk Sumber daya manusia bangsa dan budi luhur, sistem UN dihapus mulai dari tahun 2021 dan diganti dengan sistem baru yaitu kompetensi minimum dan survei karakter seperti halnya di atas. RPP yang dibuat oleh para guru di persingkat hanya berisi komponen inti seperti tujuan pembelajaran,asesmen,dan evaluasi, Penerimaan siswa pada jalur zonasi lebih fleksibel.

Program merdeka belajar tidak hanya berlaku pada siswa tetapi juga pada mahasiswa. Dalam perguruan tinggi program merdeka belajar ini juga sangat menguntungkan bagi para mahasiswa yaitu lebih sedikit dalam menempuh SKS (Satuan Kredit Semester). Program merdeka belajar yang sudah mulai berjalan pada perguruan tinggi yaitu kampus merdeka. 

Dalam kampus merdeka terdapat beberapa program yaitu pertukaran pelajar,kampus mengajar, kampus magang dan lain-lain. Dengan adanya program seperti itu, mahasiswa lebih mudah berkreasi karena tidak hanya belajar di kampus saja tetapi lebih pada praktek lapangan.

Dengan hal-hal di atas dapat disimpulkan bahwa merdeka belajar mengajarkan pada seluruh pelajar baik dari siswa sampai mahasiswa untuk menjadi pelajar yang mandiri, lebih mencari atau belajar pada yang di inginkan daripada terpaku hanya pada tujuan nilai. Dengan begitu merdeka belajar sangat berkaitan dengan model pembelajaran Project based learning. Project based learning yaitu model pembelajaran yang berbasis proyek riil dalam pembelajaran untuk memastikan softskills, hardskills, dan karakter yang kuat.

Dalam pembelajaran project based learning ini, siswa difokuskan lebih pada permasalahan dan pertanyaan yang kompleks, kemudian menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah melalui analisis yang dilakukan dengan cara bekerja sama (komunikasi) dengan teman dalam beberapa waktu. Dengan begitu, metode pembelajaran project based learning sangat inovatif dalam merdeka belajar. 

Karena dengan project based learning siswa menjadi terbuka dalam pola pikirnya, satu pertanyaan bisa mendapatkan dua sampai empat jawaban dengan pola pikir yang berbeda-beda. Dan dengan project based learning siswa semakin aktif berinteraksi mendiskusikan tentang pola pikirnya dengan siswa lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun