Oleh : Anisa Ika Putri
(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)
Covid-19 atau corona virus disease merupakan virus yang telah memakan banyak korban dari waktu ke waktu hingga saat ini. Organ pernafasan manusia menjadi tempat penyerangan dari virus tersebut. Virus ini sangat disepelekan oleh banyak orang. Masih banyak orang-orang yang belum sadar dan tidak peduli akan bahaya nya covid-19. Banyak yang menggap bahwa flu biasa merupakan hal yang biasa, padahal gejala awal ter-infeksi virus ini sama hal nya dengan flu biasa. Kesadaran akan bahaya nya virus ini seharusnya perlu ditanamkan dalam diri masyarakat Indonesia.
Di Indonesia hampir di tiap wilayah banyak sekali penduduknya. Kepadatan penduduk menjadi salah satu dengan mudahnya virus covid-19 tersebar luas. Maka dari itu pemerintahan Indonesia melakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Namun masih banyak sekali masyarakat Indonesia yang melanggar kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Banyak yang tidak peduli dan merasa bosan dirumah saja akibat pemberlakuan kebijakan guna memutus rantai penyebaran virus covid-19.
Selain pemerintahan banyak mengeluarkan kebijakan-kebijakan guna memutus rantai penyebaran virus, disamping itu pemerintahan juga sudah memberikan aturan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan vaksin. Vaksinasi covid-19 merupakan penanganan yang paling penting di masa pandemi. Vaksinasi dapat mengurangi fatalitas penyebaran virus covid-19 di berbagai Negara yang memiliki tingkat kepadatan penduduk nya yang tinggi.
Sebagai generasi muda, ditambah lagi era digital semakin berkembang sudah seharusnya generasi muda turut berpartisipasi dalam melawan covid-19. Generasi muda dapat memberikan himbauan, motivasi, serta ajakan kepada masyarakat di seluruh Indonesia agar sama-sama berperan dalam melawan covid-19. Kini sudah banyak sekali remaja-remaja dengan kreatifitas nya membuat ajakan, memotivasi, serta menghimbau akan covid-19 melalui media sosial. Banyak pula influencer-influencer muda, yang lebih terkenal dan dikenal oleh masyarakat yang menjadi bagian dari generasi muda yang melawan covid-19.
Banyak pula platform-platform media sosial yang digunakan sebagai tempat menyuarakan ajakan, menyuarakan motivasinya, serta himbauan terkait covid-19 yang informasi nya disampaikan dan ditunjukan secara kreatif. Platform yang paling banyak digunakan anak muda seperti Facebook, Twitter, Instagram, atau Tiktok, bahkan masih banyak platform yang lainnya.Â
Terdapat banyak sekali ajakan untuk masyarakat mengikuti kegiatan vaksin. Tertera bagaimana peran vaksin begitu penting dalam melawan covid-19 yang ditunjukkan dengan video atau poster kreatif membuat masyarakat paham dan sadar bersedia untuk divaksin.Â
Namun tidak sedikit juga masyarakat yang masih belum terbangun keadaran nya untuk melakukan vaksin dikarenakan menganggap bahwa vaksin itu tidak penting, vaksin berbahaya, vaksin justru membuat orang menjadi sakit.
Selain dengan mengedukasi kepada masyarakat terkait melawan covid-19. Kita sebagai pemuda juga harus ikutserta merealisasikan apa yang kita sampaikan untuk orang lain. Jadi semata-mata sebagai generasi muda yang ikut andil dalam memberikan edukasi kepada orang lain, namun edukasi tersebut juga dilakukan untuk diri sendiri sebagai pelopor dalam memutus rantai penyebaran covid-19.
Banyaknya himbauan kepada masyarakat untuk giat melakukan vaksin, ternyata dalam pelaksanaan pemerataan vaksinasi masih memilki kendala, sehingga hal tersebut menjadikan timbulnya beberapa masalah. Masalah-masalah menjadikan kendala dalam proses pemerataan vaksinasi sebagai berikut :
- Tenaga kesehatan yang jumlahnya tidak tercukupi
- Tenaga vaksinator yang belum merata,
- Kebutuhan logistik yang tidak mendukung
Terdapat program vaksinasi yang diselenggarakan guna memenuhi pemerataan masyarakat dalam memperoleh vaksin. Program yang dilaksanakan yaitu Vaksinasi Merdeka. Program Vaksinasi Merdeka diselenggarakan oleh Polda Metro Jaya dengan tujuan agar masyarakat DKI Jakarta mendapatkan pemerataan vaksin sesuai terget.
Program Vaksinasi Merdeka secara teknis membangun gerai vaksin yang berada di RW sekitar agar dapat dijangkau dengan mudah oleh para warga. Dengan lokasi gerai vaksin yang dekat dan mudah dijangkau bertujuan untuk menarik banyak warga supaya ingin melakukan vaksin.
Program Vaksinasi Merdeka ini melibatkan masyarakat dalam pelaksanaanya. Program Vaksinasi Merdeka membuka pendaftaran untuk masyarakat berpartisipasi dalam menyukseskan program tersebut. Pembukaan pendaftaran menjadi relawan vaksin ternyata disambut antusian oleh masyarakat.
Pendaftaran menjadi relawan Vaksinasi Merdeka di kriteriakan menjadi dua kelompok. Terdapat pendaftaran menjadi relawan Vaksinasi Merdeka sebagai Tenaga kesahatan dan Non Tenaga Kesehatan. Untuk Tenaga Kesehatan dan Non Tenaga Kesehatan, program Vaksinasi Merdeka melibatkan para dokter maupun perawat, serta organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya.
Pembukaan pendaftaran juga dibuka umum untuk mahasiswa maupun yang bukan mahasiswa. Untuk golongan mahasiswa juga dibuka bagi mahasiswa fakultas kedokteran guna membantu kekuranganya tenaga medis.
Dalam pendaftaran program Vaksinasi Merdeka untuk bagian Tenaga Kesehatan dapat mendaftar dibagian menjadi vaksinator dan juga screening. Untuk Non Tenaga Kesehatan dibuka pendaftaran relawan di bagian pendaftaran, observasi, dan pelaporan.
Banyak sekali pemuda atau remaja-remaja yang beperan aktif serta memiliki partisipasi yang tinggi untuk mendaftar sebagai relawan program Vaksinasi Merdeka.Â
Kesadaran akan remaja-remaja yang mengikuti sebagai relawan Vaksinasi Merdeka sangat berperan penting sekali dalam pemerataan masyarakat dalam mendapatkan vaksin.
Kloter pertama program Vaksinasi Merdeka dimulai pada tanggal 1 Agustus 2021-17 Agustus 2021. Setiap harinya Polda menargetkan pencapaian masyarakat yang tervaksin mencapai jumlah 1juta jiwa.
Berdasarkan pada laman liputan6.com Program Vaksinasi Merdeka kloter pertama telah tembus target dalm pemerataan nya di wilayah DKI Jakarta.
Sebanyak 30 ribu relawan yang berperan aktif dalam menyukseskan program Vaksinasi Merdeka. Hal ini dapat dilihat bahwa masih banyak pemuda-pemuda Indonesia maupun masyarakat lainnya yang rela meluangkan waktunya dan bertaruh bahaya melawan covid-19. Kegiatan tersebut dapat dikategorisasikan sebagai kegiatan bela Negara dan bentuk pengabdian kepada Negara.
Referensi :
Lestari, Hilda. 2020. Peran Generasi Muda di Masa Pandemi Covid-19. https://osc.medcom.id/community/peran-generasi-muda-di-masa-pandemi-covid-19-1075. Diakses pada 20 Oktober 2021.
Dianti, Titis Nurmalita. 2021. Peran Pemuda Memutus Rantai Covid-19. http://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/1174-peran-pemuda-memutus-rantai-covid-19. Diakses pada 20 Oktober 2021.
Rachman, Yogi. 2021. Polda Metro Ajak Relawan dalam Program Vaksinasi Merdeka. https://www.antaranews.com/berita/2293198/polda-metro-ajak-relawan-dalam-program-vaksinasi-merdeka#mobile-src. Diakses pada 20 Oktober 2021.
https://www.liputan6.com/news/read/4634757/program-vaksinasi-merdeka-tembus-100-persen-polri-beri-penghargaan-ke-relawan. Diakses pada 20 Oktober 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H