Mohon tunggu...
Anisa Meilani
Anisa Meilani Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

saya mahasiswi fakultas ilmu komunikasi di Universitas Padjadjaran, saya memiliki hobby traveling, olahraga dan membaca buku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Unik, Festival Layang-Layang Sebagai Pesona Panggung Berkampanye

29 Desember 2023   19:33 Diperbarui: 29 Desember 2023   20:02 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pangandaran sebagai kabupaten yang memiliki keindahan alam mulai dari wisata bahari, cagar alam hingga keindahan dari unsur budaya. Permata yang berada ditepi pantai ini menjadikan keragaman yang begitu menakjubkan. Kabupaten pesisir yang menghasilkan angin yang cukup besar menjadi kanvas masyarakat untuk memanfaatkannya dengan bermain layang-layang.

Layang-layang disini begitu banyak bentuk dan beragam lukisan hasil karya tangan masyarakat setempat, ini sebuah mahakarya yang begitu luar biasa yang di rancang dengan sangat teliti sehingga bisa menuangkan kreativitas melalui sebuah karya dengan berbagai motif tradisional hingga bermotif seni kontemporer.

Tapi beda dari biasanya layang-layang pangandaran memiliki ukuran yang begitu besar dibandingkan dengan layang -- layang pada umumnya. Ini menjadi pengalaman baru menemukan layang - layang dengan ukuran sangat besar sekali mencapai hingga beberapa meter.

Keberadaan layang-layang di kabupaten ini bukan hanya sebagai kaulinan barudak (permainan anak-anak) yang biasa diterbangkan disore hari akan tetapi layang-layang disini masih dimainkan hingga orang dewasa tanpa batas waktu tak ditentukan baik itu siang ataupun sore.

Layang-layang sebagai warisan budaya di Pangandaran yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi berikutnya dengan terus membuat, memodifikasi bentuk, motif hingga menggelar suatu festival sebagai ikatan sosial yang berada di daerah peisisir ini. 

Masyarakat pangandarann masih memiliki integritas yang tinggi terhadap layang-layang, sehingga komunitas layang-layang disini masih terjaga dengan baik. Komunitas layang-layang ini diketuai oleh bapak engkos sebagai masyarakat asli dari kabupaten Pangandaran. 

Masyarakat atau wisatawan luar pangandaran mungkin banyak menemukan hal-hal tak biasa yang ditemukan dikota sebelumnya, begitu banyak pengalaman baru yang ditemukan di Pangandaran salah satunya pegelaran fetival layang-layang ini dengan ragam ukuran yang membuat takjub.

Festival layang-layang bukan sekedar hiburan

Saat berkunjung ke Pantai timur pangandaran dan ngobrol dengan salah satu Masyarakat jika festival layang-layang ini ternyata bukan sekedar festival sebagai ajang panggung hiburan.

Namun unik sekali festival kali ini dilatar belakangi dengan maksud salah satu anggota dewan untuk menarik hati para masyarakat agar mengenali dirinya dengan di adakan dialog terbuka.

Festival ini telah berlangsung pada bulan oktober (22) Kegiatan ini diselenggarakan oleh calon anggota dewan yang berkolaborasi dengan komunitas layang-layang dalam konteks berkampanye dan membawa tujuan yang baik khususnya untuk perkembangan pangandaran mulai dari wisata, budaya hingga UMKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun